3. Perbandingan Rasio Kolesterol TotalHDL terhadap
Abdominal Skinfold Thickness
Dari hasil perbandingan yang telah dilakukan melalui analisis statistik, didapatkan nilai p= 0,146 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang
tidak bermakna antara rasio kolesterol totalHDL pada kelompok responden pria dengan
abdominal skinfold thickness
30,67 mm dan kelompok dengan
abdominal skinfold thickness
≥30,67 mm. Perbedaan yang tidak bermakna tersebut menunjukkan bahwa kelompok responden pria dengan
abdominal skinfold thickness
30,67 mm dan kelompok dengan
abdominal skinfold thickness
≥30,67 mm memiliki risiko yang sama untuk mengalami gangguan kardiovaskuler.
Dari hasil perbandingan yang telah dilakukan pada responden wanita melalui analisis statistika, didapatkan nilai p= 0,008 yang menunjukkan bahwa
adanya perbedaan yang bermakna antara rasio kolesterol totalHDL terhadap kelompok responden wanita dengan
abdominal skinfold thickness
24,67 mm dan kelompok dengan
abdominal skinfold thickness
≥24,67 mm. Adanya perbedaan yang bermakna menunjukkan bahwa kelompok responden wanita dengan
abdominal skinfold thickness
≥24,67 mm memiliki risiko mengalami gangguan kardiovaskuler yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok responden
wanita dengan
abdominal skinfold thickness
24,67 mm. Pada penelitian Utami 2012 menunjukkan terdapat perbedaan antara
abdominal skinfold thickness
dan rasio kolesterol totalHDL pada wanita berusia 30-50 tahun dengan nilai p=0,04. Penelitian yang dilakukan oleh Skoumas,
et al
.
yang membuktikan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dan tingkat lipid pada 1.376 pria dan 1.396 wanita Omidi, Yousefi, Ahmadi,
and
Farzanfard, 2012. Rasio kolesterol totalHDL dianggap sebagai prediktor penyakit jantung terbaik dan digunakan pada penelitian tersebut.
Pada penelitian Pereira, Santos, Cicogna, Padovani, Soares,
and
Burini 2002 menunjukkan bahwa rasio kolesterol totalHDL kompatibel dengan risiko
terjadinya penyakit jantung koroner pada individu paruh baya. Ghahramanloo,
Midgley,
and
Bentley 2009 menyebutkan bahwa penurunan rasio kolesterol totalHDL sebesar 1 dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner sebesar
53. Walaupun pengurangan risiko gangguan kardiovaskuler berfokus terhadap
kadar kolesterol total dan LDL tetapi beberapa peneliti menyatakan bahwa rasio kolesterol totalHDL merupakan suatu pengukuran yang unggul untuk mengetahui
risiko penyakit jantung koroner dibandingkan kolesterol total atau LDL saja. Rasio kolesterol totalHDL telah terbukti menjadi penanda risiko yang lebih baik
daripada rasio LDLHDL Fisac, Virgili, Ferrer, Barbera,
and
Fumero, 2003.
4. Perbandingan Kolesterol Total terhadap