BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengumpulan Data
4.1.1 Proses Produksi
Proses pembuatan thermoforming cup dimulai dengan memasukkan bahan baku berupa bijih plastik ke dalam sillo. Kemudian bijih plastik masuk ke bagian
hopper. Hopper mengatur persentase pemakaian bahan baku baru dengan regrind.
Regrind adalah plastik sisa dari proses produksi yang akan dipakai kembali. Dari
hopper materi akan diproses ke dalam mesin Extruder kemudian ke Cylinder
Press yang akan membentuk menjadi plastik lembaran. Lembaran plastik yang
telah terbentuk akan masuk ke bagian mesin Thermoforming. Lembaran tersebut akan dipanaskan ulang kemudian dicetak. Dalam satu kali cetak mesin
Thermoforming menghasilkan 45 buah cup. Cup yang sudah jadi diterima di
stacking plate yang nantinya akan dialirkan ke conveyor. Cup yang keluar dari
conveyor akan diterima oleh Visual dan dimasukkan ke dalam sleeve dan
selanjutnya di – seal. Sleeve yang sudah di – seal dimasukkan ke dalam box. Box ditumpuk ke pallet sampai terkumpul 24 box dan selanjutnya dibawa ke gudang
bahan jadi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
cv cv
cv cv
Operator I
Office 2700 sq. ft.
Office 656 sq. ft.
Office 240 sq. ft.
Office 1159 sq. ft.
STASIUN KERJA I Operator 1 dan 2
STASIUN KERJA II Visual 1,2,3,4,5,dan 6
STASIUN KERJA III Packer 2
STASIUN KERJA III Packer 1
Gambar 4.1 Stasiun Kerja pada Line Thermoforming
4.1.2 Jumlah Karyawan pada Line Thermoforming Cup
Klasifikasi jumlah pembagian karyawan pada proses produksi sesuai dengan jabatan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1. Jumlah Karyawan
No Jabatan
Jumlah Tenaga Kerja orang
1. Visual
6 2.
Packer 2
3. Operator
2 Jumlah
10 orang Sumber : Data Internal PT. X
Sedangkan sampel pengamatan ditetapkan sebanyak 40 dari total pengamatan. Pengamatan dirancang melalui perhitungan berikut ini :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
- Penetapan interval pengamatan, yaitu jam 07.00 – 15.00, dikurangi jam istirahat 1 jam
- Penetapan interval pengamatan terpendek, yaitu 5 menit - Jadi jumlah maksimum pengamatanhari = 7 x 605 = 84 kali
- 40 dari 84 kali adalah 34 kali. Pengamatan dilakukan selama 10 hari kerja dengan 34 kali pengamatanhari
secara random. Jadi ada 340 kali pengamatan. Namun jika data yang diperlukan belum tercukupi maka dilakukan pengamatan lagi sampai data telah tercukupi.
4.1.3 Identifikasi Elemen-Elemen Kerja