Deskripsi Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Paroki

f. Fungsi Akuntansi Fungsi ini bertanggungjawab mencatat seluruh penerimaan kolekte, persembahan bulanan umat dan kotak persembahan paroki dan pengeluaran biaya tim kerja dan kepanitiaan. Fungsi ini dilaksanakan oleh dua bendahara yaitu Bendahara I dan Bendahara II. Bendahara II bertugas mencatat penerimaan yang berasal dari kolekte dan dari kotak persembahan. Bendahara II juga bertanggungjawab terhadap pengeluaran yang berasal dari pengeluaran tim kerja dan biaya kepanitiaan. Sedangkan Bendahara III bertugas mencatat penerimaan dan pengeluaran yang berasal dari liturgi dan dana imamat. g. Fungsi Transfer Bank Fungsi ini dilaksanakan oleh dua bendahara yaitu bendahara I dan Bendahara III. Bendahara I bertanggungjawab untuk mentransfer uang ke Keuskupan Agung Semarang. Bendahara III bertanggungjawab untuk mentransfer uang ke Seminari Menengah Mertoyudan. h. Fungsi Pengesahan Fungsi ini bertanggungjawab mengesahkan proposal permohonan dan laporan pertanggungjawaban yang telah di buat oleh tim kerja untuk masing-masing bidang. Fungsi ini dijalankan oleh Ketua Dewan Paroki, Ketua Bidang atau Tim Kerja atau Ketua Panitia dan Bendahara II. i. Fungsi Pemeriksa Intern Fungsi ini dilaksanakan oleh Romo Paroki, fungsi ini bertanggungjawab untuk melakukan pemeriksanaan kas secara periodik dan mecocokkan hasil penghitungannya dengan saldo menurut catatan akuntansi yang di buat oleh Bendahara I, Bendahara II, Bendahara III maupun Sekertaris Dewan Paroki. 2. Catatan Akuntansi Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas a. Rincian Pemasukan dan Pengeluaran Dana Persembahan dan Dana Imamat RPPDPDI Catatan ini digunakan paroki untuk mencatat penerimaan persembahan bulanan umat supaya dapat memonitor jumlah Amplop Persembahan Bulanan Umat APBU yang beredar dan kembali beserta uangnya. Catatan ini juga digunakan untuk mencatat pengeluaran biaya liturgi dan imamat. RPPDPDI dapat dilihat pada lampiran 3. b. Laporan Kas Keuangan Bendahara II dan Laporan Kas Keuangan Bendahara III Laporan Kas keuangan merupakan laporan yang digunakan untuk mencatat semua transaksi kas masuk dan kas keluar secara kronologis atau urut tanggal dengan tujuan untuk mengetahui secara cepat transaksi kas yang terjadi dan saldo kas yang dimiliki. Laporan Kas Keuangan Bendahara II berisi catatan kas masuk dan keluar secara umum, sedangkan Laporan Kas Keuangan Bendahara III berisi laporan kas masuk dan keluar untuk dana liturgi dan imamat. LKK Bendahara II dan LKK Bendahara III dapat dihat pada lampiran 4. c. Laporan Arus Kas Bulanan LAKB Laporan Arus Kas Bulanan merupakan catatan yang menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas bank selama periode tertentu. Catatan ini merupakan hasil dari catatan laporan kas masuk dan keluar yang berasal dari Bendahara II yang kemudian di olah oleh Bendahara I ke dalam program komputer Microsoft Excel yang sudah di buat oleh Bendahara I sebagai kewajiban paroki kepada Keuskupan Agung Semarang. LAKB dapat dilihat pada lampiran 5. 3. Dokumen yang Terkait dengan Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluran kas a. Rangkuman Laporan RL Dokumen ini merupakan dokumen yang digunakan untuk merangkum seluruh kas masuk dan kas keluar paroki. Hal tersebut dilakukan guna memudahkan entry data atau memasukkan data ke program komputer. RL dapat dilihat pada lampiran 6. b. Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Kolekte BAPK. Dokumen ini digunakan paroki sebagai bukti dari jumlah uang yang diterima dari hasil kolekte. Dalam pelaksanaanya dokuman ini ditandatangani oleh petugas penghitung kolekte dan Bendahara II sebagai pihak yang menerima uang. BAPK dapat dilihat pada lampiran 7. c. Amplop Persembahan Bulanan Umat APBU Dokumen ini digunakan oleh paroki sebagai bukti penerimaan uang dari hasil persembahan bulanan umat. APBU diisi oleh umat saat menyerahkan persembahan bulanan ke pengurus lingkungan. APBU dapat dilihat pada lampiran 8. d. Bukti Tranfer Bank BTB Dokumen ini digunakan oleh paroki sebagai bukti transfer uang ke bank. BTB juga digunakan sebagi bukti transfer uang ke Keuskupan Agung Semarang dan transfer uang ke Seminari Menengah Mertoyudan. BTB dapat dilihat pada lampiran 9. e. Kuitansi Kuitansi berfungsi sebagai bukti penerimaan sumbangan dan penerimaan lain-lain serta berfungsi sebagai bukti pengeluaran kas secara tunai. Kuitansi dapat dilihat pada lampiran 10. f. Nota Pengganti Nota Pengganti berfungsi sebagai bukti pengeluaran uang yang bersifat sementara, sehingga belum dicatat atau dibebankan sebagai biaya pengeluaran lainnya dalam Laporan Kas Keuangan Bendahara II. Nota Pengganti dapat dilihat pada lampiran 11. g. Proposal Dokumen ini digunakan oleh paroki sebagai bukti Tim Kerja atau Panitia untuk mengajukan dana ke Bendahara II. Proposal dapat dilihat pada lampiran 12. h. Laporan Pertanggungjawaban LPJ Dokumen ini digunakan oleh paroki sebagai bukti dari pelaksana kegiatan mempertanggungjawabkan pengeluaran dan penerimaan dari kegiatan yang sudah selesai dilaksanakan. LPJ dapat dilihat pada lampiran 13. 4. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Seluruh transaksi yang telah dilakukan oleh Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung baik penerimaan kas dari kolekte, persembahan bulanan umat, kotak persembahan dan pengeluaran kas dari biaya tim kerja, biaya kepanitiaan dicatat oleh Bendahara II kemudian dimasukkan ke dalam komputer oleh Bendahara I. Entry data tersebut dilakukan oleh paroki sebagai kewajiban Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung untuk melaporkan Laporan Keuangan kepada Keuaskupan Agung Semarang. Untuk lebih jelasnya dapat di deskripsikan sebagai berikut : a. Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Penerimaan Kas 1 Prosedur Pencatatan Penerimaan Hasil Kolekte Petugas atau tim penghitung kolekte Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung setelah selesai misa, melakukan penghitungan kolekte ditempat yang ditentukan. Penghitungan hasil kolekte juga harus di saksikan oleh Bendahara I atau Bendahara II yang bertindak sebagai saksi. Setelah selesai melakukan penghitungan, petugas atau tim penghitung kolekte besarta saksi wajib mengisi dan menandatangani Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Kolekte BAPPK. Petugas atau tim penghitung selanjutnya menyerahkan BAPPK beserta uang hasil kolekte kepada kasir dalam hal ini Bendahara II. Bendahara II kemudian akan menyimpan uang hasil kolekte, mencacat penerimaan uang hasil kolekte tersebut pada laporan kas keuangan Bendahara II dan merangkumnya ke dalam rangkuman laporan. Rangkuman laporan dan laporan kas keuangan Bendahara II dibuat sebanyak dua rangkap. Bendahara II kemudian akan mengarsipkan BAPPK secara permenen, sedangkan laporan kas keuangan Bendahara II rangkap pertama dan kedua serta rangkuman laporan rangkap pertama dan kedua akan di arsipkan sementara. Laporan kas keuangan Bendahara II rangkap pertama dan kedua tersebut akan digunakan kembali oleh Bendahara II untuk mencatat penerimaan dari kotak persembahan paroki, sedangkan rangkuman laporan rangkap pertama dan kedua akan digunakan kembali oleh Bendahara II untuk merangkum laporan kas keuangan Bendahara III untuk penerimaan persembahan bulanan umat. Gambar 5.1: Bagan Alir Prosedur Pencatatan Penerimaan Hasil Kolekte Sumber: Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung Tim Penghitung Kolekte Mulai Menghitung kolekte dan Mengisi BAPPK BAPPK Tim Pengitung bersama Bendahara I atau Bendahara II menandatangani BAPPK BAPPK 1 Setelah selesai misa Penghitungan Disaksikan Bendahara I atau Bendahara II Bersama dengan uang diserahan Bendahara II Bendahara II 1 BAPPK Menerima BAPPK bersama dengan uang dari petugas penghitung Menyimpan Uang hasil kolekte dan mencatat uang hasil kolekte ke LKK B II Merangkum LKK B II ke RL BAPPK diarsipkan permanen. LKK B II dan RL diarsipkan sementara. N Keterangan : 1. BAPPK : Berita Acara Penghitungan Dan Penyerahan Hasil Kolekte 2. LKK B II : Laporan Kas Keuangan Bendahara II 3. RL : Rangkuman Laporan 4. BSB : Bukti Setor Bank 5. LKK B III : Laporan Kas Keuangan Bendahara III T LKK B II digunakan kembali untuk mencatat penerimaan kotak persembahan. RL digunakan kembali untuk merangkum LKK B III dari persembahan bulanan umat selesai dan LKK B II 2 LKK B II 1 RL RL 1 RL 2 1 RL 1 LKK B II 2 LKK B II 1 BAPPK 2 Prosedur Pencatatan Penerimaan Persembahan Bulanan Umat Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung membedakan prosedur penerimaan persembahan bulanan umat dalam dua penerimaan yaitu Amplop Persembahan Bulanan Umat APBU yang diterima atau dikoordinir oleh pengurus lingkungan dan APBU yang oleh umat dimasukkan ke dalam kotak persembahan yang disediakan oleh paroki. Untuk APBU yang diterima atau dikoordinir oleh pengurus lingkungan, pengurus lingkungan yang menerima APBU dari umat wajib mencocokkan jumlah uang dengan yang tertulis pada APBU dan menghitung jumlah uang yang ada di APBU. Pengurus lingkungan menyerahkan uang dan APBU kepada Bendahara III. Bendahara III mencocokkan jumlah uang dengan yang tertulis pada APBU, memilah-milah uang tersebut berdasarkan jenisnya persembahan atau dana imamat. Berdasarkan uang yang diterima, Bendahara III mentransfer uang yang termasuk dana imamat ke rekening Seminari Menengah Mertoyudan dan menyimpan uang yang termasuk ke dalam dana persembahan. Bendahara III membuat RPPDPDI Rincian Pemasukan dan Pengeluaran Dana Persembahan dan Dana Imamat sebanyak dua rangkap dan mencatat uang yang diterima ke RPPDPDI. Setelah melakukan pencatatan, Bendahara III menandatangani APBU, bukti tranfer bank dan RPPDPDI. APBU diserahkan kembali ke pengurus lingkungan dan untuk RPPDPDI rangkap kedua diserahkan kepada Bendahara II. Berdasarkan RPPDPDI, Bendahara II selanjutnya merekap RPPDPDI tersebut kedalam laporan kas keuangan Bendahara III dan merangkumnya ke dalam rangkuman laporan rangkap pertama dan kedua yang berasal dari prosedur penerimaan kolekte. Laporan kas keuangan Bendahara III tersebut harus dibuat sebanyak dua rangkap. RPPDPDI diarsipkan secara permanen, sedangkan laporan kas keuangan Bendahara III rangkap pertama dan kedua serta rangkuman laporan rangkap pertama dan kedua akan di arsipkan sementara. Laporan kas keuangan Bendahara III rangkap pertama dan kedua akan digunakan kembali untuk entry data ke dalam program komputer oleh Bendahara I, sedangkan rangkuman laporan rangkap pertama dan kedua akan digunakan kembali dalam prosedur penerimaan kotak persembahan paroki. Gambar 5.2: Bagan Alir Prosedur Pencatatan Penerimaan Persembahan Bulanan Umat Sumber: Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung RPPDPDI RPPDPDI 1 2 BTB Pengurus Lingkungan Mulai APBU Menerima APBU dari umat Mencocokkan dan menghitung jumlah uang dengan APBU APBU 1 Bendahara III Bersama uang diserahkan ke Bendahara III 1 APBU Menerima uang dan APBU dari pengurus lingkungan Mencocokkan jumlah uang dengan APBU Memilah-milah uang untuk dana imamat dan persembahan Mentransfer dana imamat ke seminari Menyimpan uang dan mencatat Penerimaan APBU ke RPPDPDI RPPDPDI 2 mendatangani APBU, BTB dan RPPDPDI APBU 2 N Keterangan: 1. APBU : Amplop Persembahan Bulanan Umat 2. BTB : Bukti Transfer Bank 3. RPPDPDI : Rincian Pemasukan dan pengeluaran Dana persembahan dan Dana imamat 4. LKK B III : Laporan Kas Keuangan Bendahara III 5. RL : Rangkuman Laporan BTB RPPDPDI 1 Diserahkan kembali ke pengurus lingkungan Diserahkan kepada Bendahara II Gambar 5.2: Bagan Alir Prosedur Pencatatan Penerimaan Persembahan Bulanan Umat Sumber: Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung Bendahara II 2 RPPDPDI 2 Menerima RPPDPDI dari Bendahara III Mencatat RPPDPDI ke LKK Bendahara III Merangkum LKK B III ke RL LKK B III rangkap 1 dan RL diarsipkan sementara RL RL 1 2 N Keterangan: 1. APBU : Amplop Persembahan Bulanan Umat 2. BTB : Bukti Transfer Bank 3. RPPDPDI : Rincian Pemasukan dan pengeluaran Dana persembahan dan Dana imamat 4. LKK B III : Laporan Kas Keuangan Bendahara III 5. RL : Rangkuman Laporan 6. LKK B II :Laporan Kas Keuangan Bendahara II T RL 2 Digabungkan Dokumen yang berasal dari penerimaan kolekte T LKK B III akan digunakan kembali untuk entry data. RL akan digunakan kembali untuk merangkum LKK B II dari penerimaan kotak persembahan selesai RL 1 RL 2 RL 1 RPPDPDI 2 LKK B III 2 LKK B III 1 RL 2 RL 1 LKK B III LKK B III 1 2 RPPDPDI 2 3 Prosedur Pencatatan Penerimaan Uang Kotak Persembahan Paroki Kotak persembahan yang disediakan Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung dibuka sebelum perayaan hari besar yaitu hari besar paskah dan hari besar natal. Petugas yang membuka kotak persembahan bertugas sebagai penghitung uang. Pembukaan kotak persembahan harus disaksikan oleh Bendahara I, Bendahara II, Bendahara III atau Romo Paroki yang bertindak sebagai saksi. Kotak persembahan yang ada di paroki secara umum berisi amplop persembahan paskah dan atau amplop persembahan natal. Petugas penghitung selanjutnya menghitung uang dari amplop persembahan paskah dan atau amplop persembahan natal. Petugas penghitung kemudian menyerahkan uang kepada Bendahara II. Bendahara II menyimpan uang dan mencatat penerimaan uang tersebut ke dalam laporan kas keuangan Bendahara II rangkap pertama dan kedua yang berasal dari prosedur penerimaan kolekte dan merangkumnya ke dalam rangkuman laporan rangkap pertama dan kedua yang berasal dari prosedur persembahan bulanan umat. Laporan kas keuangan Bendahara II rangkap pertama dan kedua serta rangkuman laporan rangkap pertama dan kedua diarsipkan sementara. Laporan kas keuangan Bendahara II dan rangkuman laporan akan digunakan kembali dalam prosedur pengeluaran biaya tim kerja. Gambar 5.3: Bagan Alir Prosedur Pencatatan Penerimaan Kotak Persembahan Sumber: Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung Tim Penghitung Mulai Membuka kotak persembahan Kotak persembahan dibuka pada saat hari besar keagamaa n Menghitung uang kotak persembahan Penghitungan harus disaksikan Bendahara I, Bendahara II, Bendahara III atau Romo Paroki Menyerahkan uang ke Bendahara II Keterangan : 1. LKK B II : Laporan Kas Keuangan Bendahara II 2. RL : Rangkuman Laporan 1 Gambar 5.3: Bagan Alir Prosedur Pencatatan Penerimaan Kotak Persembahan Sumber: Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung Bendahara II Menyimpan dan mencatat uang ke dalam LKK B I I Merangkum LKK B II kedalam RL LKK B II dan RL diarsipkan sementara Menerima uang dari petugas penghitung Catatan LKK B II berasal dari prosedur penerimaan kolekte. Dokumen RL berasal dari prosedur persembahan bulanan umat 1 LKK B II akan digunakan kembali untuk mencatat pengeluaran tim kerja, sedangkan RL akan digunakan kembali untuk merangkum LKK B II dalam pengeluaran tim kerja Keterangan : 1. LKK B II : Laporan Kas Keuangan Bendahara II 2. RL : Rangkuman Laporan T T selesai RL RL 1 2 LKK B II 2 LKK B II 1 RL 2 RL 1 LKK B II 2 LKK B II 1 RL RL 1 2 LKK B II 2 LKK B II 1 b. Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas 1 Prosedur Pencatatan Pengeluaran Biaya Tim kerja Tim kerja Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung wajib membuat proposal kegiatan sebanyak dua rangkap sebelum meminta uang kepada Bendahara II. Proposal kegiatan tersebut mencakup Rancangan Anggaran Penerimaan dan Biaya RAPB, judul program atau kegiatan, bidang, tim kerja nomor kode pos dalam RAPB, penanggung jawab, waktu pelaksanaan, tempat pelaksanaan, rincian rencana kegiatan dan jumlah anggaran yang diminta dari kas Bendahara II. Proposal tersebut juga harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Ketua Dewan Paroki, Bendahara II, Tim Kerja atau Ketua Panitia, dan Ketua Bidang. Proposal tersebut kemudian diserahkan kepada Bendahara II. Bendahara II akan menentukan disetujui atau tidak disetujuinya proposal yang dibuat oleh tim kerja. Bendahara II dapat langsung memberikan persetujuan proposal kegiatan apabila proposal kegiatan tersebut sesuai dengan yang tercantum dalam RAPB. Apabila proposal yang diajukan tim kerja tidak sesuai dengan RAPB maka Bendahara II wajib mengembalikan proposal tersebut ke tim kerja untuk direvisi. Setelah proposal kegiatan tersebut disetujui, Bendahara II kemudian menandatangani proposal dan membuat kuitansi. Kuitansi tersebut harus ditandatangani oleh Bendahara II dan menyerahkan kuitansi beserta proposal rangkap kedua ke pada tim kerja bersama dengan uangnya. Tim kerja kemudian melaksanakan kegiatan sesuai dengan proposal yang sudah disetujui oleh Bendahara II. Setelah kegiatan selesai dilakukan, tim kerja wajib membuat laporan pertanggungjawaban yang mencakup laporan pelaksanaan kegiatan, laporan anggaran penerimaan dan biaya pengeluaran yang disertai bukti-bukti. Bendahara II kemudian akan menentukan apakan laporan pertanggungjawaban yang dibuat oleh tim kerja disetujui atau tidak disetujui. Bendahara II dapat langsung memberikan persetujuan jika laporan pertanggungjawaban tersebut sesuai dengan proposal kegiatan yang telah disetujui. Apabila laporan perlanggungjawaban tidak sesuai dengan proposal yang sudah disetujui, maka Bendahara II akan mengembalikan laporan pertanggungjawaban tersebut kepada tim kerja untuk direvisi. Setelah laporan pertanggungjawaban disetejui, Bendahara II mencatat transaksi tersebut dalam laporan kas keuangan Bendahara II rangkap pertama dan kedua dan merangkumnya kedalam rangkuman raporan rangkap pertama dan kedua yang bersal dari prosedur penerimaan kotak persembahan paroki. Laporan kas keuangan Bendahara II rangkap pertama dan kedua serta rangkuman laporan rangkap pertama dan kedua akan di arsipkan sementara. Laporan kas keuangan Bendahara II rangkap pertama dan kedua serta rangkuman laporan rangkap pertama dan kedua akan digunakan kembali oleh Bendahara II dalam prosedur pengeluaran biaya kepanitiaan. Gambar 5.4: Bagan Alir Prosedur Pencatatan Pengeluaran Biaya Tim Kerja Sumber: Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung Tim Kerja Mulai Proposal 2 Tim kerja membuat proposal permohonan Menyerahkan proposal kepada Bendahara II 2 Melaksanakan kegiatan dan Membuat LPJTK Menerima proposal, kuitansi dan uang dari Bendahara II 3 kuitansi Menyerahkan LPJTK kepada Bendahara II N Diserahkan kepada Bendahara II Keterangan: 1. LPJTK : Laporan Pertanggungjawaban Tim Kerja 2. LKK B II : Laporan Kas Keuangan Bendahara II 3. RL : Rangkuman Laporan Proposal 1 Proposal 2 Diserahkan kepada Bendahara II Proposal 2 Proposal 1 LPJTK LPJTK 1 kuitansi Proposal 2 Gambar 5.4: Bagan Alir Prosedur Pencatatan Pengeluaran Biaya Tim Kerja Sumber: Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung 1 Proposal 2 Menerima proposal dari tim kerja Memeriksa proposal Apakah proposal sudah sesuai dengan RAPB? Proposal 2 Tim Kerja Tidak Ya Proposal 2 N 2 Bersama uang diserahkan kepada tim kerja untuk dilaksanakan Keterangan: 1. LPJTK : Laporan Pertanggungjawaban Tim Kerja 2. LKK B II : Laporan Kas Keuangan Bendahara II 3. RL : Rangkuman Laporan 4. RAPB : Rancangan Anggaran Penerimaan dan Biaya Membuat kuaitansi Menandatangani proposal dan kuitansi kuitansi Mendatangani proposal Diserahkan kembali ke tim kerja untuk direvisi Proposal yang sudah ditandatangani Bendahara II Proposal 1 Proposal 1 Proposal 2 Proposal 1 Proposal 1 kuitansi Gambar 5.4: Bagan Alir Prosedur Pencatatan Pengeluaran Biaya Tim Kerja Sumber: Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung RL 2 RL 1 RL 2 RL 1 Bendahara II 3 LPJTK Menerima LPJTK dari tim kerja Apakah LPJ TK sudah sesuai dengan proposal kegiatan? LPJTK Tidak Ya Mencatat LPJ ke dalam LKK B II Merangkum LKK B II ke dalam RL LKK B II dan RL diarsipkan sementara Diserahkan kembali ke tim kerja untuk direvisi 2 RL 2 RL 1 Digabungkan N T T Keterangan: 1. LPJTK : Laporan Pertanggungjawaban Tim Kerja 2. LKK B II : Laporan Kas Keuangan Bendahara II 3. RL : Rangkuman Laporan LKK B II 2 LKK B II 1 LPJTK Catatan LKK B II dan Dokumen RL bersal dari prosedur penerimaan kotak persembahan Catatan LKK B II dan Dokumen RL akan digunakan kembali dalam prosedur pengeluaran kepanitiaan selesai LKK B II 2 LKK B II 1 RL 2 RL 1 LKK B II 2 LKK B II 1 LPJTK LKK B II 2 LKK B II 1 2 Prosedur Pencatatan Pengeluaran Biaya Kepanitiaan Panitia yang dibentuk oleh Dewan Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung wajib membuat proposal kegiatan kepanitian sebanyak dua rangkap sebelum meminta uang ke Bendahara II. Proposal kegiatan kepanitian harus mendapat persetujuan dari Ketua Panitia, Ketua Bidang dan Ketua Dewan Paroki. Proposal tersebut kemudian diserahkan kepada Bendahara II. Bendahara II kemudian memeriksa apakah kegiatan kepanitian yang akan dilaksanakan terdapat dalam Rancangan Anggaran Penerimaan dan Biaya RAPB. Bendahara II dapat langsung memberikan persetujuan apabila proposal kegiatan kepanitian tersebut tercantum dalam program kerja RAPB. Apabila proposal kegiatan yang diajukan panitia tidak sesuai dengan RAPB maka Bendahara II wajib mengembalikan proposal tersebut kepada panitia untuk direvisi. Setelah proposal kegiatan disetujui, Bendahara II akan menandatangani proposal tersebut dan membuat kuitansi. Kuitansi harus diatandatangani oleh Bendahara II. Kuitansi dan proposal rangkap dua yang sudah ditandatangani kemudian diserahkan ke panitia beserta dengan uang. Panitia kemudian melaksanakan kegiatan sesuai dengan proposal yang sudah disetujui oleh Bendahara II. Setalah kegiatan selesai dilakukan, panitia wajib membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan yang mencakup laporan pelaksanaan kegiatan, laporan realisasi anggaran dan biaya kegiatan serta bukti- bukti pendukung dengan batas waktu sesuai dengan yang ditetapkan dan diserahkan kepada Bendahara II. Bendahara II dapat langsung memberikan persetujuan jika laporan pertanggungjawaban yang dibuat oleh panitia sesuai dengan proposal yang sudah di setujui. Apabila laporan pertanggungjawaban tidak sesuai dengan proposal yang sudah disetujui maka Bendahara II wajib mengembalikan laporan pertanggungjawaban kepada panitia untuk direvisi. Setelah laporan pertanggungjawaban disetejui, Bendahara II mencatat transaksi tersebut dalam laporan kas keuangan Bendahara II rangkap pertama dan kedua serta merangkumnya kedalam rangkuman raporan rangkap pertama dan kedua yang berasal dari prosedur pengeluaran biaya tim kerja. Bendahara II kemudian menandatangani laporan kas keuangan Bendahara III rangkap pertama dan kedua yang berasal dari persembahan bulanan umat, laporan kas keuangan Bendahara II rangkap pertama dan kedua serta menandatangani rangkuman laporan rangkap pertama dan kedua. Laporan kas keuangan Bendahara III rangkap pertama, laporan kas keuangan Bendahara II rangkap pertama dan rangkuman raporan rangkap pertama diarsipkan secara permanen. Bendahara II kemudian menyerahkan laporan kas keuangan Bendahara III rangkap kedua yang berasal dari penerimaan persembahan bulanan umat, laporan kas keuangan Bendahara II rangkap kedua dan rangkuman raporan rangkap kedua yang sudah ditandatangani bersama dengan uang untuk di transfer ke Keuskupan Agung Semarang kepada Bendahara I. Bendahara I kemudian mentranfer uang yang diterima dari Bendahara II ke rekening Keuskupan Agung Semarang. Setelah mentranfer uang Bendahara II kemudian membuat bukti transfer bank sebanyak dua rangkap. Berdasarkan bukti transfer bank, laporan kas keuangan Bendahara III rangkap kedua, laporan kas keuangan Bendahara II rangkap kedua dan rangkuman raporan rangkap kedua, Bendahara I kemudian memasukkan atau entry data ke komputer dengan program Microsoft Excel yang telah dibuat sebelumnya oleh Bendahara I. Setelah di input kedalam komputer Bendahara II kemudian mencetak laporan arus kas sebanyak dua rangkap. Bukti transfer bank rangkap pertama dan laporan arus kas rangkap pertama tersebut kemudian diarsipkan secara permanen, sedangkan laporan kas keuangan Bendahara II rangkap kedua, laporan kas keuangan Bendahara III rangkap kedua, rangkuman laporan rangkap kedua, laporan arus kas rangkap kedua dan bukti transfer bank rangkap kedua harus ditandatangani oleh Bendahara I dan Romo Paroki. Setelah ditandatangani dokumen tersebut kemudian dikirimkan kepada Keuskupan Agung Semarang. Gambar 5.5: Bagan Alir Prosedur Pencatatan Pengeluaran Biaya Kepanitiaan Sumber: Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung Dewan Harian Panitia Mulai Proposal 2 panitia membuat proposal permohonan Menyerahkan proposal kepada Bendahara II 1 2 Melaksanakan kegiatan dan Membuat LPJP Menerima proposal, kuitansi dan uang dari Bendahara II kuitansi Menyerahkan LPJP kepada Bendahara II Diserahkan kepada Bendahara II Keterangan: 1. LPJP Laporan Pertanggungjawaban Panitia 2. LKK B II : Laporan Kas Keuangan Bendahara II 3. RL : Rangkuman Laporan 4. LKK B III : Laporan Kas Keuangan Bendahara III 5. BTB : Bukti Tranfer Bank 6. LAK : Laporan Arus Kas Proposal 1 Proposal 2 Proposal 2 Proposal 1 3 N Diserahkan kepada Bendahara II LPJP LPJP kuitansi Proposal 2 Gambar 5.5: Bagan Alir Prosedur Pencatatan Pengeluaran Biaya Kepanitiaan Sumber: Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung Bendahara II 1 Proposal 2 Menerima proposal dari panitia Memeriksa proposal Apakah proposal sudah sesuai dengan RAPB? Proposal 2 Panitia Tidak Ya Proposal 2 N 2 Bersama uang diserahkan kepada panitia untuk dilaksanakan Membuat kuaitansi Menandatangani proposal dan kuitansi Mendatangani proposal Diserahkan kembali ke panitia untuk direvisi Proposal yang sudah ditandatangani Keterangan: 1. LPJP Laporan Pertanggungjawaban Panitia 2. LKK B II : Laporan Kas Keuangan Bendahara II 3. RL : Rangkuman Laporan 4. LKK B III : Laporan Kas Keuangan Bendahara III 5. BTB : Bukti Tranfer Bank 6. LAK : Laporan Arus Kas 7. RAPB : Rancangan Anggaran Penerimaan dan Biaya Proposal 1 Proposal 1 Proposal 1 kuitansi kuitansi Proposal 2 Proposal 1 Gambar 5.5: Bagan Alir Prosedur Pencatatan Pengeluaran Biaya Kepanitiaan Sumber: Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung LKK B III 2 LKK B III 1 RL 2 RL 1 LKK B II 2 LKK B II 1 LKK B III 2 LKK B III 1 RL 2 RL 1 LKK B III 2 LKK B III 1 RL 2 RL 1 Bendahara II 3 LPJP Menerima LPJdari panitia Apakah LPJP sudah sesuai dengan proposal kegiatan? LPJTP Tidak Ya Mencatat LPJPke dalam LKK B II LKK B II 1 LKK B II 2 Merangkum LKK B II ke dalam RL RL 1 RL 2 Menandatangani LPJP, LKK B III, LKK B II dan RL Diserahkan kembali ke panitia untuk direvisi 2 T Keterangan: 1. LPJP Laporan Pertanggungjawaban Panitia 2. LKK B II : Laporan Kas Keuangan Bendahara II 3. RL : Rangkuman Laporan 4. LKK B III : Laporan Kas Keuangan Bendahara III 5. BTB : Bukti Tranfer Bank 6. LAK : Laporan Arus Kas Digabungkan N 4 Catatan LKK B III berasal dari prosedur penerimaan persembahan bulanan umat, sedangkan catatan LKK B II dan Dokumen RL bersal dari prosedur pengeeluaran tim kerja Diserahkan kepada Bendahara I beserta uang LKK B II 2 LKK B II 1 LPJTP LKK B II 2 LKK B II 1 LPJTP Gambar 5.5: Bagan Alir Prosedur Pencatatan Pengeluaran Biaya Kepanitiaan Sumber: Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung LAK 2 LAK 1 Bendahara I 4 Entry LKK B III, LKK B II RL dan BTB ke dalam program komputer selesai LKK B III 2 LKK B II 2 RL 2 Mentransfer uang ke KAS BTB 2 N KAS Sebelum diserahkan ke KAS dokumen LAK harus ditandatangani Romo Paroki Menerima LKK B II, LKK B III, RL beserta uang dari Bendahara II Keterangan: 1. LPJP Laporan Pertanggungjawaban Panitia 2. LKK B II : Laporan Kas Keuangan Bendahara II 3. RL : Rangkuman Laporan 4. LKK B III : Laporan Kas Keuangan Bendahara III 5. BTB : Bukti Tranfer Bank 6. LAK : Laporan Arus Kas 7. KAS : Keuskupan Agung Semarang BTB 1 Menandatangani LAK dan BTB BTB 2 BTB 1 LKK B III 2 LKK B II 2 RL 2 Arsip LAK dalam komputer LAK 2 LAK 1 5. Unsur Pengendalian Intern Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung a. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas 1 Organisasi Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung melakukan pengendalian dengan cara memisahkan fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas yaitu memisahkan fungsi yang berkaitan dengan prosedur penerimaan hasil kolekte, penerimaan persembahan bulanan umat dan prosedur penerimaan uang kotak persembahan paroki. Pada prosedur penerimaan hasil kolekte Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung memisahkan fungsi penghitung kolekte dengan fungsi penerimaan untuk mencegah terjadinya kecurangan dalam proses penghitungan. Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung juga memisahkan fungsi kas dengan fungsi akuntansi dalam prosedur penerimaan persembahan bulanan umat agar uang yang dihasilkan tidak mudah disalahgunakan. Pengendalian juga dilakukan dengan cara memisahkan fungsi penghitung kotak persembahan dengan fungsi kas pada prosedur penerimaan kotak persembahan untuk meminimalkan terjadinya kecurangan. Agar uang yang dihasilkan dapat selalu dikontrol pemisahan juga dilakukan antara fungsi kas dengan fungsi pemeriksa intern. Fungsi-fungsi yang terdapat di Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung tidak semua dipisahkan dalam prosedur penerimaan kas, hal ini dapat dilihat dari fungsi penerimaan, fungsi kas dan fungsi akuntansi yang masih dipegang oleh orang yang sama, yaitu oleh Bendahara II untuk penerimaan yang bersifat umum dan Bendahara III untuk penerimaan persembahan bulanan umat. Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung tidak memisahkan fungsi tersebut karena sudah mempercayai karyawan yang tidak akan melakukan kecurangan. 2 Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung melakukan pengendalian untuk penerimaan dari kolekte, penerimaan dari persembahan bulanan umat dan penerimaan dari kotak persembahan paroki. Untuk meminimalkan terjadinya kecurangan Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung melakukan pengendalian pada fungsi penerimaan persembahan kolekte yaitu penerimaan kas dari kolekte diotorisasi oleh fungsi penghitung kolekte dan fungsi kas atau fungsi kasir serta pencatatan ke dalam rangkuman laporan dilakukan oleh fungsi akutansi yang didasarkan pada dokumen sumber maupun dokumen pendukung. Pengendalian yang dilakukan dalam penerimaan persembahan bulanan umat antara lain, penerimaan uang dari pengurus lingkungan diotorisasi oleh fungsi kas yaitu Bendahara III, pencatatan dalam Rincian Pemasukan dan Pengeluaran Dana Persembahan dan Dana Imamat RPPDPDI dilakukan oleh fungsi kas yaitu Bendahara III untuk mencegah terjadinya penyimpangan. Pada penerimaan kotak persembahan paroki pengendalian dilakukan dengan cara, penerimaan kas dari kotak persembahan diotorisasi dan dicatat oleh Bendahara II agar penyimpangan dapat diminimalkan. Dalam pencatatan penerimaan kas, kadangkala dokumen yang digunakan sebagai bukti pencatatan penerimaan kas banyak yang tidak ditandatangani dengan lengkap, hal tersebut dikarenakan banyak karyawan yang terkadang berhalangan untuk menandatangani dokumen. 3 Praktik yang Sehat Pengendalian yang dilakukan oleh Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung antara lain, untuk penerimaan dari kolekte dokumen Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Kolekte BAPPK harus ditandatangani oleh Petugas Penghitung Kolekte dan Bendahara I atau Bendahara II yang bertindak sebagai saksi, setiap pencatatan penerimaan kolekte oleh Bendahara II harus disertai dengan bukti BAPPK, dan setiap minggunya paroki selalu mengumumkan penerimaan kolekte kepada umat. Pengendalian tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya penyimpangan ataupun kecurangan dalam penerimaan kas. Dalam rangka meminimalkan terjadinya kecurangan maupun penyimpangan Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung melakukan pengendalian pada penerimaan persembahan bulanan umat yaitu setiap amplop persembahan bulanan umat disertai dengan cap Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung, pencatatan penerimaan persembahan bulanan umat yang dilakukan Bendahara III harus berdasarkan bukti yang dibuat oleh pengurus lingkungan, setiap rekapitulasi penerimaan persembahan bulanan umat oleh Bendahara II harus berdasarkan bukti dari Bendahara III dan setiap minggunya Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung selalu mengumumkan jumlah uang yang diterima untuk setiap lingkungannya. Dalam rangka mencegah terjadinya kecurangan dalam penerimaan kotak persembahan, pengendalian yang dilakukan Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung adalah setiap penghitungan harus disaksikan oleh Bendahara I, Bendahara II dan Romo Paroki. 4 Karyawan yang Kompeten Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung mengirimkan sejumlah karyawannya ke Keuskupan Agung Semarang KAS untuk melakukan pelatihan dan pengembangan karyawan sesuai dengan pekerjaannya. Setelah melakukan pelatihan, karyawan terkadang tidak mempraktekkan pengelolaan keuangan yang sudah diajarkan KAS pada Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung, hal tersebut dapat dilihat dalam setiap penginputan data yang seharusnya menggunakan program komputer GL Paroki dirubah dengan menggunakan program komputer yang lain. Penggantian program komputer tersebut karena seluruh karyawan yang bertugas di dalam pengelolaan keuangan paroki tidak memiliki pengetahuan yang memadai untuk melakukan pengelolaan keuangan paroki. Karyawan yang dipilih untuk pengelolaan keuangan lebih didasarkan pada pengalaman dan rasa kepercayaan di dalam melakukan pengelolaan keuangan paroki. b. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas 1 Organisasi Pengendalian yang dilakukan Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung mencakup beberapa pemisahan fungsi-fungsi yang berkaitan dengan pengeluaran kas. Pengendalian dalam sistem pengeluaran kas antara lain, memisahkan fungsi yang memerlukan pengeluaran kas dengan fungsi kas, hal ini dapat dibuktikan jika tim kerja, karyawan ataupun panitia memerlukan uang maka harus mengajukan proposal terlebih dahulu kepada Bendahara II. Pengendalian tersebut dilakukan untuk meminimalkan terjadinya kecurangan maupun penyimpangan dalam pengeluaran kas paroki. Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung juga memisahkan fungsi kas dengan fungsi pemeriksa intern dan memisahkan fungsi kas dengan fungsi pengesahan, hal tersebut dilakukan agar setiap pengeluaran kas dapat dikontrol oleh paroki. Fungsi-fungsi yang berkaitan dengan pengeluaran kas dalam perjalannya tidak semua dipisahkan oleh Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung, hal ini dapat dilihat dari fungsi kas dan fungsi akuntansi yang masih dipegang oleh orang yang sama, yaitu oleh Bendahara II untuk pengeluaran yang bersifat umum dan Bendahara III untuk pengeluaran dana liturgi dan imamat. Pemisahan juga tidak dilakukan antara fungsi kas dengan fungsi transfer bank yang berkaitan dengan pengeluaran liturgi dan imamat yang masih dipegang oleh Bendahara III. Fungsi-fungsi tersebut tidak dipisahkan karena hal tersebut belum dianggap perlu oleh Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung. 2 Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan Pengendalian yang dilakukan Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung antara lain, setiap permintaan dana yang di ajukan tim kerja atau panitia harus disertai dengan tanda tangan Ketua Dewan Paroki atau Romo Paroki, setiap permintaan dana harus berdasarkan RAPB Rancangan Anggaran Penerimaan dan Biaya yang sudah disusun sebelumnya oleh paroki dan setiap permintaan dana yang tidak sesuai dengan RAPB maka Bendahara II berhak menolak permintaan dana. Pengendalian tersebut dilakukan agar kecurangan maupun penyimpangan dapat dicegah oleh Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung. Dalam pencatatan pengeluaran biaya tim kerja dan kepanitiaan yang dilakukan oleh Bendahara II harus disertai dengan bukti laporan pertanggungjawaban yang di buat oleh tim kerja dan panitia. Laporan pertanggungjawaban tersebut diperlukan untuk mengontrol kinerja panitia maupun tim kerja. Sedangkan untuk pengeluaran dana kas kecil, permintaan dana dapat diajukan kepada Sekertaris Dewan paroki. Sekertaris Dewan Paroki dapat mengajukan penggantian dana kepada Bendahara II berdasarkan bukti agar setiap pengeluaran kas dapat dipertanggungjawabkan oleh Bendahara II. 3 Praktik yang Sehat Pengendalian yang dilakukan Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung antara lain, setiap pengeluaran kas yang dilakukan oleh Bendahara II harus di sertai dengan kuitansi atau nota Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung, pengeluaran dana yang besar dan Bendahara II tidak sanggup mengeluarkan dana yang besar maka pengeluaran tersebut menjadi tanggungjawab Bendahara I dengan persetujuan Romo Paroki misalnya pembayaran hutang paroki kepada Keuskupan Agung Semarang agar Romo Paroki dapat mengontol keuangan paroki yang ada di bank dan mencegah terjadinya kecurangan maupun penyimpangan yang bisa saja dilakukan oleh karyawan paroki. Romo Paroki juga akan memeriksa jumlah uang yang di pegang oleh Bendahara I, Bendahara II dan Bendahara III agar penyimpangan dan kecurangan dapat diminimalkan. 4 Karyawan yang Kompeten Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung tidak memiliki kriteria khusus untuk karyajawan yang bertanggungjawab dalam pengelolan pengeluaran kas, hal tersebut dapat dilihat dari setiap pembuatan laporan keuangan karyawan paroki tidak dapat menggunakan program komputer yang sudah ditetapkan oleh keuskupan agung semarang yaitu program komputer GL paroki. Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung biasanya akan memilih karyawan yang memilki pengalaman, kerja keras untuk belajar dan jujur dalam bekerja serta rasa kepercayaan untuk mengelola keuangannya. Seluruh karyawan yang melakukan pengelolaan keuangan di Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung akan dikirim ke Keuskupan Agung Semarang untuk melakukan pelatihan dan pengembangan sesuai dengan bidang yang menjadi tanggungjawabnya sebagai kewajiban Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung kepada karyawannya untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan karyawan dalam pengelolaan keuangan.

B. Perbandingan Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas

Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung dengan Petunjuk Teknis Keuangan dan Akuntansi Paroki Perbandingan ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yang ke dua dalam rumusan masalah yang berkaitan dengan kesesuaian antara sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang dilakukan Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung PSYRP dengan Petunjuk Teknis Keuangan dan Akuntansi Paroki PTKAP Keuskupan Agung Semarang. Perbandingan dibedakan berdasarkan fungsi, catatan, dokumen, prosedur dan unsur pengendalian intren yang berkaitan dalam sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas 1. Fungsi-Fungsi yang Terkait a. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Tabel 5.1: Perbandingan Fungsi-Fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Paroki dengan PTKAP PTKAP Paroki Keterangan Fugsi Penerimaan. Fungsi ini bertanggungjawab menerima seluruh penerimaan kas paroki. Di PSYRP fungsi ini dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi dari penerimaan rutin paroki dan fungsi penerimaan dari liturgi dan imamat. Sudah sesuai. Di PSYRP sudah terdapat fungsi yang bertanggungjawab melakukan penerimaan kas. Fungsi Kas.Fungsi ini bertanggungjawab menyimpan seluruh penerimaan kas paroki. Di PSYRP fungsi ini dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi kas untuk menyimpan penerimaan rutin paroki dan fungsi kas untuk menyimpan penerimaan dari liturgi dan imamat. Sudah sesuai. Di PSYRP sudah terdapat fungsi yang bertanggungjawab melakukan penyimpanan terhadap penerimaan kas. Fungsi Penghitung Kolekte. Fungsi ini bertanggungjawab melakukan perhitungan kolekte. Di PSYRP fungsi ini bertanggungjawab menghitung kolekte dan mengisi BAPPK setelah selesai misa. Sudah sesuai. Di PSYRP sudah terdapat fungsi yang bertanggungjawab melakukan penghitungan kolekte. Fungsi Pengitung Kotak Persembahan. Fungsi ini bertanggungjawab menghitung kotak persembahan. Di PSYRP fungsi ini bertanggungjawab menghitung kotak persembahan paroki. Sudah sesuai. Di PSYRP sudah terdapat fungsi yang bertanggungjawab menghitung kotak persembahan paroki. Sumber: Data Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung Tabel 5.1: Perbandingan Fungsi-Fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Paroki dengan PTKAP lanjutan PTKAP Paroki Keterangan Fungsi Akuntansi. Fungsi ini bertanggungjawab melakukan pencatatan terhadap seluruh penerimaan kas paroki. Di PSYRP fungsi ini dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi akuntansi yang bertanggungjawab mencatat penerimaan rutin paroki dan fungsi akuntansi yang bertanggungjawab mencatat penerimaan dari liturgi dan imamat. Sudah sesuai. Di PSYRP sudah terdapat fungsi yang bertanggungjawab melakukan pencatatan terhadap penerimaan kas paroki. Fungsi Pemeriksa Intern. Fungsi ini bertanggungjawab untuk melakukan pemeriksanaan kas secara periodik dan mecocokkan hasil penghitungannya dengan saldo menurut catatan akuntansi. Di PSYRP fungsi ini bertanggungjawab untuk melakukan pemeriksanaan kas secara periodik dan mecocokkan hasil penghitungannya dengan saldo menurut catatan akuntansi yang dibuat oleh Bendahara I, Bendahara II dan Bendahara III. Sudah sesuai. Di PSYRP sudah terdapat fungsi yang bertanggungjawab melakukan pemeriksaan terhadap catatan akuntansi yang dibuat oleh Bendahara I, Bendahara II dan Bendahara III. Sumber: Data Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung b. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Tabel 5.2: Perbandingan Fungsi-Fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Paroki dengan PTKAP PTKAP Paroki Keterangan Fungsi Kas. Fungsi ini bertanggungjawab mengeluarkan uang untuk seluruh pengeluaran kas paroki. Di PSYRP fungsi ini dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi kas yang bertanggungjawab untuk pengeluaran penerimaan rutin paroki dan fungsi kas yang bertanggungjawab untuk pengeluaran biaya liturgi dan imamat. Sudah sesuai. Di PSYRP sudah terdapat fungsi yang bertanggungjawab melakukan pengeluaran kas paroki. Sumber: Data Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung