Negara Maju dan Negara Berkembang
132
Menurutmu apakah negara-negara miskin dan negara-negara berkembang dapat menyusul dan menyamakan kedudukan ekonomi dengan negara-negara maju?
T
ugas Mandiri
analisis
D. Model Pengembangan Wilayah di Negara Maju dan Negara Berkembang
1. Pengembangan Wilayah di Negara Maju
Secara umum kota dan wilayah negara-negara maju menunjukkan keteraturan sehimngga menghasilkan kenyamanan, baik bagi penduduk
setempat maupun pendatang. Keteraturan tersebut muncul karena negara maju mampu mengelola pertumbuhan dan perkembangan kota dan wilayah
dengan baik. Kemampuan negara maju dalam mengelola pertumbuhan dan perkembangan wilayahnya karena dukungan beberapa faktor, diantaranya
faktor ekonomi, sosial, teknologi, dan tingkat kesadaran masyarakat untuk mewujudkan keteraturan sangat tinggi.
Pengembangan wilayah kota dilakukan atas dasar desentralisasi kota, yaitu desentralisasi kota dari kota industri yang rapat menjadi kelompok
permukiman kota. Setiap permukiman kota seluas 400 hektar yang dihuni oleh 30.000 penduduk, dan tiap permukiman kota dikelilingi oleh kawasan
pertanian holtikultura sebagai jalur hijau dengan luas 2.000 hektar Gambar 6.4.
Sikander dan Malik dalam Jayadinata 1999 mengemukakan lima macam pola
bentuk kota yang merupakan trend pengem-
bangan wilayah di masa depan dan sudah dirintis di negara-negara maju, yaitu pola
metropolis menyebar disapersed, metropolis
galaktika, metropolis memusat, metropolis bintang, dan metropolis cincin.
a. Pola Metropolis menyebar terbentuk
dengan mengembangkan bagian kota yang paling jarang penduduknya. Bagian kota
yang padat penduduknya dibangun kembali dengan mengurangi kepadatan penduduk
sehingga kota metropolis itu akan menyebar. Prasarana sosial ekonomi disebar ke
kawasan yang baru, seperti kantor, rumah
Gambar 6.4 Central Park, New York. Keberadaan taman bagi
sebuah kota megalopolis adalah sebuah keharusan.
Sumber: Microsoft Encarta, 2006
Di unduh dari : Bukupaket.com
Geografi untuk SMA-MA Kelas XII
133
sakit, pabrik, dan universitas. Permasalahan pola ini terletak pada pilihan yang terbatas, interaksi yang lemah, biaya transportasi yang
tinggi, dan citra kota metropolitan yang terkesan kurang hidup.
b. Metropolis galaktika terjadi dari permukiman kota yang kecil-kecil
berpenduduk padat, dipisahkan oleh kawasan pertanian yang jarang sekali penduduknya atau bahkan tidak berpenduduk. Kegiatan sosial
ekonomi terpusat di berbagai permukiman. Masalah yang muncul yaitu interaksi dan penekanan biaya agar tidak terlalu sukar untuk
direalisasikan.
c. Metropolis terpusat terbentuk karena kegiatan sosial ekonomi yang
tinggi dengan kepadatan penduduk yang tinggi pula, terutama di pusatnya. Oleh karena kegiatan sosial ekonomi yang tinggi, banyak
penduduk yang tinggal di apartemen dan rumah susun. Masalah yang muncul yaitu biaya yang tinggi karena inti kota yang padat, kurang
nyaman, dan kurang dalam mendukung partisipasi perorangan.
d. Metropolis bintang terbentuk karena mempunyai inti yang utama,
dengan pola kepadatan penduduk membentuk bintang yang memanjang pada beberapa bagian kota. Inti kota utama, yaitu sebagian pusatkota
di kelilingi oleh banyak pusat kadua yang terletak sepanjang lengan- lengan yang memanjang. Lengan-lengan kota itu mempunyai
kepadatan penduduk yang sedang. Masalah yang muncul adalah bentuk fisik pola ini cepat berubah karena perkembangan penduduk.
e. Metropolis cincin terbentuk dengan kepadatan penduduk terletak di
sekeliling tengah kota. Adapun daerah yang jarang penduduknya terletak di tengah kota. masalahnya adalah melahirkan biaya
transportasi yang besar dan proses penyesuaian yang sangat sulit.
Berbeda dengan negara maju yang mempunyai wilayah teratur, fenomena
yang terjadi pada kota dan wilayah di negara-negara berkembang menunjukkan
pola ketidakteraturan dan kesemrawutan sehingga terkesan kumuh, dan tidak
sedap dipandang. Pembangunan di negara berkembang sebenarnya terus
berjalan, tetapi hasil pembangunan terlalu lambat untuk mencukupi ke-
butuhan penduduk yang semakin besar jumlahnya, sehingga yang terjadi hal-hal
berikut ini.
2. Pengembangan Wilayah di Negara Berkembang