Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

peserta didik yang sama dalam waktu yang berbeda. 3. Daya Pembeda Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang mampu dengan yang kurang mampu dalam mengerjakan soal. Daya pembeda soal akan mengkaji soal-soal tes dari segi kemampuan tes tersebut dalam membedakan peserta didik yang masuk dalam kategori prestasi tinggi maupun rendah. 4. Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran adalah proporsi peserta didik yang menjawab benar untuk butir soal, yang diperoleh dengan cara menentukan banyaknya peserta didik yang menjawab soal itu dengan benar terhadap jumlah seluruh peserta didik. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. 5. Efektivitas Pengecoh Efektivitas Pengecoh adalah distribusi testee dalam menentukan pilihan jawaban pada soal berbentuk pilihan ganda. Pola jawaban soal dapat menentukan apakah pengecoh berfungsi dengan baik atau tidak.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data adalah dengan dokumentasi. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data yang berupa daftar nama siswa, kisi-kisi, soal, kunci jawaban serta lembar jawab Tes Penjajakan Hasil Belajar Siswa mata pelajaran Ekonomi Akuntansi Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Kalasan.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data yang dilakukan terhadap butir-butir soal Tes Penjajakan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Kalasan Tahun Ajaran 20152016 dengan mencari Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda serta Efektivitas Pengecoh . 1. Validitas Menurut Sukiman 2012: 178 teknik korelasi yang dapat digunakan untuk analisis validitas butir soal ini adalah teknik korelasi point biserial atau korelasi product moment. Indeks korelasi point biserial diberi lambang ᵞ pbi. Rumus korelasi ini adalah sebagai berikut: √ Keterangan : = koefisien korelasi biserial = rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya = rerata skor total = standar deviasi dari skor total proporsi = proporsi siswa yang menjawab benar = proporsi siswa yang menjawab salah q=1-p Suharsimi Arikunto, 2013: 79 Indeks korelasi point biserial ᵞ pbi yang diperoleh dari hasil perhitungan dikonsultasikan dengan r table pada taraf signifikansi 5 sesuai dengan jumlah lembar jawab siswa yang diteliti. 2. Reliabilitas Penggunaan rumus K-R 20 dengan rumus yaitu: Keterangan : = Reliabilitas tes secara keseluruhan P = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar Q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah p = 1– q ∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q N = Banyaknya item S = Standar deviasi dari tes Suharsimi Arikunto, 2013:115 Standar deviasi tes dihitung dengan rumus : √ Keterangan : = standar deviasi = simpangan dan ̅ , yang dicari dari - ̅ = varians, selalu dituliskan dalam bentuk kuadrat, karena standar deviasi kuadrat = banyaknya subjek pengikut tes Suharsimi Arikunto, 2013 : 112 Setelah didapat hasil analisis dilihat dari reliabilitas soal maka hasil perhitungan reliabilitas dikonsultasikan ke dalam interpretasi nilai reliabilitas sebagai berikut: a Apabila r 11 sama dengan atau lebih besar daripada 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji Reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki Reliabilitas yang tinggi =reliable. b Apabila r 11 lebih kecil daripada 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji Reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki Reliabilitas yang tinggi un-reliable. Anas Sudijono, 2011: 209 3. Daya Pembeda Menurut Suharsimi Arikunto 2013: 211 daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah. Menurut Suharsimi Arikunto 2013: 213-214, yaitu: Keterangan: D = daya pembeda yang dicari J = jumlah peserta tes J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar P A = = proporsi kelompok atas yang benar ingat P, sebagai indeks kesukaran P B = = proporsi kelompok bawah yang menjawab benar Klasifikasi daya pembeda, yaitu: D : 0,00 – 0,20 = jelek poor D : 0,21 – 0,40 = cukup satisfactory D : 0,41 – 0,70 = baik good D : 0,71 – 1,00 = baik sekali excellent D : negative = tidak baik, jadi sebaiknya dibuang saja. Suharsimi Arikunto, 2013: 232 4. Tingkat Kesukaran Menurut Nana Sudjana 2011: 135 tingkat kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawabnya, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal. Cara menentukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: P = indeks kesukaran untuk setiap butir soal B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal Js = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal tersebut. Suharsimi Arikunto, 2013:223 Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah soal tersebut. Kriteria indek kesulitan soal adalah sebagai berikut: 0,00 – 0,30 = Soal kategori sukar 0,31 – 0,70 = Soal kategori sedang 0,71 – 1,00 = Soal kategori mudah Suharsimi Arikunto, 2013 : 225 5. Efektivitas Pengecoh Pola jawaban soal diperoleh dengan menghitung banyaknya testee yang memilih pilihan jawaban a, b, c, d atau yang tidak memilih manapun blangko. Indeks pengecoh dihitung dengan rumus : IP = Keterangan : IP = indeks pengecoh P = jumlah peserta didik yang memilih pengecoh N = jumlah peserta didik yang ikut tes B = jumlah peserta didik yang menjawab benar pada setiap soal n = jumlah alternatif jawaban soal 1 = bilangan tetap Zainal Arifin, 2013:279 Hasil perhitungan setiap pengecoh diinterpretasikan menggunakan kriteria sebagai berikut : Tabel 3. Indeks Pengecoh Kualitas Indeks Pengecoh Sangat Baik 76 - 125 Baik 51 - 75 atau 126 - 150 Kurang Baik 26 - 50 atau 151 - 175 Jelek 0 - 50 atau 176 - 200 Sangat jelek Lebih dari 200 Zainal Arifin, 2013:280 Efektivitas Pengecoh pada setiap butir soal kemudian disimpulkan menggunakan kriteria yang diadaptasi dari Skala Likert sebagai berikut Sugiyono, 2010: 134:135 Tabel 4. Kriteria Penilaian Efektivitas Pengecoh Pengecoh yang berfungsi Kriteria 4 Sangat Baik 3 Baik 2 Cukup Baik 1 Kurang Baik Tidak Baik Penjelasan dari tabel fungsi efektivitas pengecoh adalah sebagai berikut: a. Dikatakan sangat baik apabila distraktor pada soal berfungsi secara keseluruhan. b. Dikatakan baik apabila distraktor pada soal tidak berfungsi satu alternatif. c. Dikatakan cukup apabila distraktor pada soal tidak berfungsi dua alternatif. d. Dikatakan kurang baik apabila distraktor pada soal tidak berfungsi tiga altenatif. e. Dikatakan tidak baik apabila distraktor pada soal tidak berfungsi empat alternatif. 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN