28 a. Functional completeness : sejauh mana fungsi mencakup semua tugas yang
ditentukan dengan tujuan pengguna secar spesifik. b. Functional correctness : sejauh mana produk atau sistem memberikan hasil
yang benar sesuai kebutuhan. c. Functional appropriateness : sejauh mana fungsi memfasilitasi pemenuhan
tugas dan tujuan tertentu. Pengujian aspek
functional suitability dilakukan dengan menggunakan angketkuisioner yang terdiri dari instrumen-instrumen
test case yang harus dijalankan. Pengukuran yang digunakan untuk pengujian
functional suitability menggunakan skala Guttman agar mendapatkan jawaban “Ya” dan “Tidak”.
Menurut Sugiyono 2015: 139, skala pengukuran dengan skala Guttman akan didapat jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”; “benar-salah”; “pernah-tidak
pernah”; “positif-negatif” dan lain-lain. Penelitian menggunakan skala Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu
permasalahan yang ditanyakan.
2. Performance Efficiency
Performance Efficiency, tingkat kinerja relatif terhadap sumber daya yang digunakan dalam kondisi yang ditetapkan.
a. Time bahavior : sejauh mana respon dan pengolahan waktu produk atau sistem dapat memenuhi persyaratan ketika melakukan fungsinya.
b. Resource utilization : sejauh mana jumlah dan jenis sumber daya yang digunakan oleh produk atau sistem dapat memenuhi persyaratan ketika
menjalankan fungsinya.
29 c. Capacity : sejauh mana batas maksimum parameter produk atau sistem.
dapat memenuhi persyaratan. Pengujian aspek
performance efficiency menggunakan YSlow, PageSpeed Insights, dan App Telemetry untuk mengukur
performance score, grade, dan response time halaman web. YSlow dikembangkan oleh Yahoo Developer
Network dan PageSpeed Insights dikembangkan oleh Google.
3. Compatibility
Compatibility, sejauh mana sistem dapat bertukar informasi dengan produk lain, sistem atau komponen dan atau menjalankan fungsi yang
diperlukan, ketika berbagi lingkungan perangkat keras atau perangkat lunak yang sama.
a. Co-existence : sejauh mana suatu produk dapat menjalankan fungsi yang dibutuhkan secara efisien sementara berbagi sumber daya dengan produk
lainnya tanpa merugikan produk tersebut. b. Interoperability : sejauh mana dua atau lebih sistem, produk atau komponen
dapat bertukar informasi dan menggunakan informasi tersebut. Pengujian aspek
compatibility pada sistem ini tidak dilakukan karena tidak adanya keterkaitan antara sistem informasi rekam pelanggaran tata tertib siswa
dengan sistem atau komponen lain untuk menjalankan fungsi yang sama pada lingkungan yang sama sistem berdiri sendiri.
4. Usability
Usability, sejauh mana sistem dapat digunakan oleh pengguna tertentu untuk memperoleh tujuan tertentu dengan efektif, efisien, dan memuaskan.
30 a. Appropriateness recognizability : sejauh mana pengguna dapat mengenali
apakah suatu produk atau sistem sesuai kebutuhan mereka. b. Learnability : sejauh mana produk atau sistem dapat digunakan oleh
pengguna untuk mencapai tujuan tertentu belajar menggunakan produk atau sistem dengan efektif, efisien, kebebasan dari risiko dan kepuasan dalam
konteks tertentu. c. Operability : sejauh mana produk atau sistem memiliki atribut yang
membuatnya mudah dioperasikan dan dikontrol. d. User error protection : sejauh mana sistem melindungi pengguna terhadap
membuat kesalahan. e. User interface aesthetics : sejauh mana antarmuka pengguna dari produk
atau sistem memungkinkan interaksi menyenangkan dan memuaskan bagi pengguna.
f. Accessibility : sejauh mana produk atau sistem dapat digunakan oleh semua kalangan untuk mencapai tujuan tertentu sesuai konteks penggunaan.
Pengujian kualitas aspek usability menggunakan angketkuisioner USE
Questionnaire dengan 30 responden yang kemudian dihitung menggunakan skala Likert.
5. Reliability