27
6. Analisis Kualitas Perangkat Lunak
Salah satu tolak ukur kualitas perangkat lunak adalah ISO 25010, yang dibuat oleh International Organization for Standardization ISO dan International
Electrotechnical Commission IEC. Penelitian ini menggunakan model ISO 25010 dalam melakukan analisis kualitas produk perangkat lunak. ISO 25010
merupakan standar kualitas baru menggantikan ISO 9126 yang merupakan standar yang paling penting untuk
quality assurance. Menurut Erik van Veenendaal 2014, seiring perkembangan ICT memungkinkan pengembangan
sistem aplikasi baru yang tentunya membutuhkan analisis kualitas yang berbeda. ISO 25010 menetapkan delapan karakteristik, yaitu:
functional suitabilility, performance
efficiency, compatibility,
usability, reliability,
security, maintainability, dan portability yang kemudian dibagi lagi menjadi sub-
karakteristik.
Gambar 4. Standar Kualitas Model ISO 25010
1. Functional Suitability
Functional Suitability, sejauh mana suatu produk atau sistem menyediakan fungsi yang memenuhi kebutuhan dalam kondisi tertentu.
28 a. Functional completeness : sejauh mana fungsi mencakup semua tugas yang
ditentukan dengan tujuan pengguna secar spesifik. b. Functional correctness : sejauh mana produk atau sistem memberikan hasil
yang benar sesuai kebutuhan. c. Functional appropriateness : sejauh mana fungsi memfasilitasi pemenuhan
tugas dan tujuan tertentu. Pengujian aspek
functional suitability dilakukan dengan menggunakan angketkuisioner yang terdiri dari instrumen-instrumen
test case yang harus dijalankan. Pengukuran yang digunakan untuk pengujian
functional suitability menggunakan skala Guttman agar mendapatkan jawaban “Ya” dan “Tidak”.
Menurut Sugiyono 2015: 139, skala pengukuran dengan skala Guttman akan didapat jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”; “benar-salah”; “pernah-tidak
pernah”; “positif-negatif” dan lain-lain. Penelitian menggunakan skala Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu
permasalahan yang ditanyakan.
2. Performance Efficiency