Model Pengembangan Sumber DataSubjek Penelitian

40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Model Pengembangan

Pengembangan Sistem Informasi Rekam Pelanggaran Tata Tertib Siswa Berbasis Web di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development RD. RD adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut Sugiyono, 2015. Pada tahap research dilakukan analisis kebutuhan untuk memperoleh informasi mengenai masaah yang dihadapi pengguna dan mencari solusi untuk menyelesaikan masalah yang ada. Proses memperoleh data analisis kebutuhan ini diakukan melalui wawancara dan observasi di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta, sedangkan tahap development merupakan tahap dimana sistem informasi rekam pelanggaran tata tertib siswa berbasis web dikembangkan. Pengembangan aplikasi ini menggunakan model waterfall. Menurut Rosa A. S. dan M. Shalahuddin 2013: 28, model air terjun waterfall sering juga disebut model sekuensial linier sequential linear atau alur hidup klasik classic life cycle yang mempunyai tahapan terurut dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung support. Berikut ini merupakan alur model waterfall : 41 Gambar 9. Model Waterfall menurut Rosa A.S. M. Shalahuddin 2013: 29

B. Prosedur Pengembangan

Pada pengembangan sistem informasi ini menggunakan metode pengembangan waterfall karena metode ini cocok digunakan untuk menghasilkan produk softwareprogram yang sudah jelas kebutuhannya diawal yaitu sistem informasi rekam pelanggaran tata tertib siswa berbasis web di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta. Berikut adalah tahap-tahap pengembangan sistem dengan metode waterfall :

1. Analisis Kebutuhan

Proses analisis kebutuhan merupakan tahap mengidentifikasi permasalahan apa saja yang dialami pengguna serta mencari solusi perangkat lunak seperti apa yang akan dikembangakan agar dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Proses memperoleh data analisis kebutuhan ini dilakukan melalui wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan bersama salah satu guru TIK di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta yang juga bertanggung jawab menangani sistem pencatatan KRPTS, sedangkan observasi langsung dilakukan dengan cara melihat dan mengamati proses pada saat guru piket memasukkan data pelanggaran di buku yang selanjutnya digitalisasi ke microsoft excel. 42

2. Desain

Desain merupakan tahap mentranslasi kebutuhan dari tahap analisis ke representasi desain agar dapat diimplementasikan ke tahap berikutnya Rosa Shalahuddin, 2015: 29. Tahapan desain meliputi desain Unfied Model Language UML, desain database, dan desain antarmuka. 3. Implementasi Implementasi merupakan tahapan dimana hasil desain diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman coding. Tahapan coding ini menggunakan Sublime Text 3, PHP, HTML, CSS, Twitter Bootstrap, XAMPP, dan database MySQL.

4. Pengujian

Pengujian merupakan tahapan akhir dimana sistem diuji kemampuan dan keefektifannya. Tujuannya untuk mengetahui dan memastikan bahwa sistem berjalan sesuai dengan baik dan sesuai yang diinginkan tidak terjadi error. Tahap pengujian kualitas sistem informasi rekam pelanggaran tata tertib siswa ini sesuai dengan standar ISO 25010 yang terdiri dari 8 aspek yaitu functional suitability, performance efficiency, compatibility, usability, reliability, security, maintainability, dan portability.

C. Sumber DataSubjek Penelitian

Subjek penelitian adalah tempat dimana sumber data diperoleh Arikunto, 2010. Penelitian ini akan menguji kualitas sebuah perangkat lunak dengan standar ISO 25010 yang meliputi aspek functional suitability, performance efficiency, compatibility, usability, reliability, security, maintainability, dan portability. Berikut ini subjek penelitian dari masing-masing aspek ISO 25010 : 43 a. Aspek functional suitability adalah 4 responden yang berprofesi sebagai web developer di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta. b. Aspek usability adalah 30 responden yang terdiri dari 21 orang guru 12 guru piket, 5 waka kesiswaan, 4 staff tata usaha dan 9 orang siswa di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta. Menurut Roscoe dalam Sugiono 2015: 131 menyatakan bahwa ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500, sedangkan menurut Nielsen 2012 pengujian minimal menggunakan 20 orang untuk mendapatkan hasil yang signifikan. Pada penelitian ini sampel yang diambil berjumlah 30 responden. c. Aspek performance efficiency, compatibility, reliability, security, maintainability, dan portability menggunakan sistem informasi rekam pelanggaran tata tertib siswa berbasis web.

D. Metode dan Alat Pengumpul Data