49
BAB III METODE
PENELITIAN
3.1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi SMP Negeri 5 Demak kelas VIII D yang berjumlah 40 orang.
3.2. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian adalah kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal persamaan linear dengan dua variabel di SMP Negeri 5 Demak
kelas VIII D semester 1.
3.3. Instrumen Penelitian
Data dalam penelitian ini di peroleh dari hasil tes uraian essay. Langkah-langkah dalam penyusunan alat ukuran soal tes dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Pembatasan materi yang diajukan yaitu soal cerita materi pokok persamaan linear dengan dua variabel
b. Pembuatan kisi-kisi soal.
c. Menentukan waktu yang disediakan
d. Menentukan banyak butir soal
Butir soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk soal cerita yang berjumlah 6 butir soal dengan waktu 90 menit pada pokok materi
50
persamaan linear dengan dua variabel. Sebelum instrumen digunakan untuk penelitian terlebih dahulu di uji cobakan. Hasil uji coba instrumen
dapat dilihat pada lampiran. e.
Menguji cobakan perangkat tes untuk mengetahui tingkat kesukaran, daya beda, uji validitas dan reliabilitas yang masing-masing dijelaskan sebagai
berikut. 1.
Tingkat kesukaran Untuk menentukan tingkat kesukaran tiap item digunakan rumus :
2 2
min min
1
Skor Skor
Nx NxSkor
S S
TK
maks h
− −
+ =
Nurgiyanto, 1987 : 136- 137
Dimana : TK
: Tingkat kesukaran S
h
: Jumlah Skor betul kelompok atas S
1
: Jumlah Skor betul kelompok bawah Skor
maks
: Skor maksimum suatu butir soal Skor
min
: Skor minimum suatu butir soal N
: Jumlah subyek kelompok atas atau bawah Dengan ketentuan klasifikasi indek kesukaran sebagai berikut : jika
0.00 ≤ TK ≤ 0.30 soal tes berarti sukar, untuk 0.30 ≤ TK ≤ 0.70
maka item tes termasuk sedang dan bisa dikatakan soal itu baik untuk penelitian. Sedangkan jika 0.70
≤ TK ≤ 1.00 soal tes mudah. Hasil perhitungan diperoleh : item tes nomor 3 dikatagorikan mudah,
sedangkan item tes nomor 1, 2, 4, 5, dan 6 dikatagorikan sedang.
51
2. Daya Beda
Untuk menentukan daya beda tiap item digunakan rumus : DB =
min 1
Skor Skor
N S
S
maks h
− −
Nurgiyanto, 1987 : 138
Dimana : DB
: Daya beda item tes S
h
: Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar S
1
: Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar N
: Jumlah kelompok atas atau bawah Selanjutnya ynuk mengetahui soal-soal dapat dipakai berdasarkan daya
beda dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Jika 0.00
≤ DB ≤ 0.20 : soal jelek
0.20 ≤ DB ≤ 0.40
: soal cukup 0.40
≤ DB≤ 0.70 : soal baik
0.70 ≤ DB ≤ 1.00
: soal baik sekali Hasil perhitungan daya beda diperoleh sebagai berikut : item soal
nomor 1, 2, 4, 5, dan 6 dikategorikan cukup dan item tes nomor 3 dikategorikan baik.
3. Validitas
Validitas adalah seberapa jauh suatu tes itu menghasilkan suatu informasi mencapai tujuan. Suatu tes dikatakan mempuyai validitas
item jika mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Dengan kata lain dapat dikemukakan disini bahwa sebuah item memiliki
52
validitas yang tinggi jika skor pada item mempunyai kesejajaran dengan skor total. Kesejajaran ini dapat diartikan dengan korelasi
sehingga untuk mengetaui validitas item digunakan rumus korelasi produck moment dengan angka kasar.
Adapun rumusnya sebagai berikut :
{ }
{ }
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
xy
Σ −
Σ Σ
− Σ
Σ Σ
− Σ
= Arikunto, 2001 : 75-
76 Dengan :
r
xy
= koefisien korelasi
∑
X
= skor item tiap item
∑
Y
= jumlah skor total
∑
XY
= jumlah perkalian skor item dengan skor total
∑
2
X
= jumlah kuadrat skor tiap item
2
∑
Y = jumlah kuadrat skor total
N = jumlah subyek penelitian.
Item dikatakan baik apabila mempuyai r
hitung
r
tabel
signifikasi 5 Dari perhitungan uji validitas diperoleh r
xy
mempuyai rentang antara 0, 354 sampai 0, 928. harga ini selanjutnya dikonsultasikan dengan harga
dari koefisien korelasi product moment. Dengan taraf kepercayaan 99 r
hitung
40,5 = 0,312, jadi r
tabel
r
hitung
. Dengan demikian dapat
53
disimpulkan perangkat soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 tersebut semuanya valid.
4. Uji Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut
dapat memberikan masalah ketetapan hasil tes. Dan jika hasilnya berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan berarti.
Untuk mencari reliabiltas tes bentuk uraian, digunakan rumus Alpha, yaitu :
⎭ ⎬
⎫ ⎩
⎨ ⎧
− ⎭
⎬ ⎫
⎩ ⎨
⎧ −
= t
b k
k r
i 2
2 11
1 1
σ σ
Arikunto, 1993 : 165
Dimana :
11
r
= reliabilitas yang dicari
b
i 2
σ = jumlah varians skor tiap-tiap item t
2
σ = varians total
k = banyak soal
Nilai r
11
yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel r product moment. Untuk taraf signifikasi 5 dengan jumlah item 6 butir.
Kreteria pengujian adalah jika r
hitung
r
tabel
maka soal tersebut dikatakan reliabel.
Hasil perhitungan uji reliabilitas diperoleh r
11
= 0,7307. dari tabel r product moment untuk N = 40 dengan taraf kepercayaan 99 = 0,403.
54
ini berarti r
11
r
tabel,
dengan demikian dapat disimpulkan perangkat soal tersebut semuanya valid.
3.4. Metode Pengumpulan Data