47
Berdasarkan perhitungan reliabilitas ratings pola diatas bahan diperoleh:
r
xx’
= 527
, 1
. 1
032 ,
45 527
, 1
032 ,
45 +
−
= 0,934 Berdasarkan hasil uji reabilitas diperoleh pada pembuatan pola diatas bahan
dengan harga harga r
xx’
= 0,990 frekuensi pembuatan pola langsung diatas kertas dengan harga r
xx’
= 0,934, maka pemberian rater yang dilakukan oleh masing- masing rater konsisten satu sama lain atau dapat dijelaskan bahwa ke 3 rater
tersebut dapat digunakan sebagai observer.dapat dilihat pada lampiran14 dan 16 hal 116 dan118
3.4.3 Indek Kesukaran
Indeks kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal Suharsimi Arikunto,1998: 207. Cara mengetahui tingkat kesukaran
soal, ditunjukkan dengan “indeks kesukaran soal” yang dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Rumus indeks kesukaran soal tes teori: P
=
Keterangan: P
= indeks kesukaran soal B = jumlah peserta yang menjawab
JS = jumlah peserta tes Suharsimi
Arikunto,1998: 207
48
Tabel 3.5 Kriteria Perhitungan Indeks Kesukaran Indeks kesukaran
kriteria perhitungan 0,00 – 0,10
Sangat sukar 0,11 – 0,30
Sukar 0,31 – 0,70
Sedang 0,71 – 0,90
Mudah P
≥ 0,90 Sangat mudah
Suharsimi Arikunto,1998:209 Hasil perhitungan indek kesukaran pada soal no 1 adalah 0,800, sehingga
soal nomor 1 mempunyai tingkat kesukaran mudah. Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa soal yang sukar sebanyak 3 item, mudah sebanyak 16 dan soal
sedang sebanyak 13 item. dapat dilihat lampiran11 hal 113
3.4.4 Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk menbedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan yang berkemampuan rendah
Suharsimi Arikunto,1998: 215. Cara mengukur daya pembeda soal ditempuh langkah-langkah sebagai
berikut: 1.
Merangking atau membuat urutan peserta tersebut atas dasar skor yang diperoleh, disusun dari skor yang paling tinggi sampai skor yang paling
rendah. 2.
Mengambil 50 kelompok atas dan 50 kelompok bawah. 3.
Menghitung jawaban yang benar dari kelompok atas untuk item yang dianalisis, demikian juga untuk kelompok bawah.
49
4. Hasil butir 3 masing – masing dibagi dengan jumlah anggota kelompok atas
maupun bawah. 5.
Hasil butir 4 dilakukan pengurangan dari kelompok atas dengan kelompok bawah.
Dengan rumus sebagai berikut : D =
PB PA
JB BB
JA BA
− =
−
Keterangan : D
= daya pembeda soal BA
= jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar BB
= jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar JA
= jumlah peserta kelompok atas JB
= jumlah peserta kelompok bawah PA
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab item benar PB
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab item benar Suharsimi Arikunto, 1996:214
Kriteria daya pembeda soal dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.6 Kriteria Daya Pembeda Soal
Indeks Diskriminasi Tingkat kesukaran
0,00 – 0,20 0,20 - 0,40
0,40 – 0,70 0,70 – 1,00
Negative Jelek
Cukup Baik
Baik sekali Sangat tidak baik
Suharsimi Arikunto,1998:
218
50
Hasil perhitungan daya pembeda soal nomor 1 yaitu 0,429 maka soal nomor 1 mempunyai daya pembeda baik, dari hasil perhitungan dapat disimpulkan
bahwa daya pembeda jelek sebanyak 13 item, cukup 3 item, baik 17 item dan baik sekali 12 item.dapatdilihat lampiran 12 hal 114
3.6 Metode analisis data