24
atau bukan. Sejumlah produk tidak dianggap layak menyita waktu dan upaya dalam mengambil keputusan.
2.3.4 Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian
Menurut Kotler 2002: 204, tahap-tahap proses keputusan pembelian adalah sebagai berikut:
a. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut akan dicetuskan oleh
rangsangan internal atau eksternal. Pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu. Dengan mengumpulkan
informasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan suatu
kategori produk. Pemasar kemudian dapat mengembangkan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen.
b. Pencarian Informasi
Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Dibagi dalam dua
tingkat. Pertama perhatian yang menguat, pada tingkat itu seseorang hanya menjadi lebih peka terhadap informasi tentang produk. Pada
tingkat selanjutnya, orang itu mungkin memasuki pencarian aktif
informasi. Misalnya mencari bahan bacaan, menelepon teman, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk. Yang menjadi
25
perhatian utama pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relatif tiap sumber
tersebut terhadap keputusan pembelian selanjutnya. c.
Evaluasi Alternatif Beberapa konsep dasar akan membantu dalam memahami
proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha untuk memenuhi suatu kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat
tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang masing- masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang
berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu.
d. Keputusan Pembelian
Terdapat dua faktor yang berada di antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain. Sejauh
mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal yaitu intensitas sikap negatif orang
lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Faktor kedua adalah
faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat pembelian.
Dalam melaksanakan niat pembelian, konsumen dapat membuat lima sub keputusan pembelian: keputusan merek,
26
keputusan pemasok, keputusan kuantitas, keputusan waktu, dan keputusan metode pembayaran.
e. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir
saat produk dibeli, melainkan berlanjut hingga periode pasca pembelian. Pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian,
tindakan pasca pembelian, dan pemakaian produk pasca pembelian. 1
Kepuasan pasca pembelian Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa dekat
harapan pembeli atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan pembeli atas produk tersebut. Jika kinerja produk lebih rendah
daripada harapan, pelanggan akan kecewa; jika ternyata sesuai harapan, pelanggan akan puas; jika melebihi harapan, pembeli
akan sangat puas. 2
Tindakan pasca pembelian Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen terhadap suatu
produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konsumen puas, ia akan menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk
membeli kembali produk tersebut. 3
Pemakaian pasca pembelian Pemasar harus memantau bagaimana pembeli memakai
produk. Jika konsumen menjual atau mempertukarkan produk
27
tersebut, penjualan produk baru akan menurun. Konsumen mungkin juga menemukan kegunaan baru produk tersebut.
Secara lebih jelas dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar. 2.2 Proses Tahapan Keputusan Pembelian Sumber : Kotler 2002:204
Kesimpulan yang diambil dari variabel di atas bahwa perilaku konsumen merupakan suatu tindakan konsumen yang dipengaruhi oleh
faktor-faktor intern dan faktor luar lainnya yang mengarahkan mereka untuk memilih dan mempergunakan produk yang diinginkannya. Setelah
mempertimbangkan faktor-faktor yang ada, maka konsumen akan melakukan proses pengambilan keputusan untuk membeli atau tidak
membeli. Kebanyakan perusahaan besar menyelidiki keputusan pembelian konsumen begitu rincinya untuk menemukan apa yang ada
dalam kotak hitam pembeli. Para pemasar harus mendalami berbagai pengaruh terhadap para pembeli dan mengembangkan suatu pemahaman
mengenai bagaimana sebenarnya para konsumen membuat keputusan pembelian mereka. Para pemasar harus mengidentifikasi siapa yang
membuat keputusan pembelian, jenis keputusan pembelian, dan langkah- langkah dalam proses pembelian.
Pengenalan masalah
Pencarian informasi
Evaluasi alternatif
Keputusan pembelian
Perilaku pasca- pembelian
28
Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Kotler 2002:183 bahwa titik tolak untuk memahami perilaku pembeli adalah model
rangsangan-tanggapan. Rangsangan pemasaran dan lingkungan mulai memasuki kesadaran pembeli. Karakteristik pembeli dan proses
pengambilan keputusan menimbulkan keputusan pembelian tertentu. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran
pembeli mulai dari adanya rangsangan dari luar hingga munculnya keputusan pembelian pembeli.
Secara lebih jelas dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar. 2.3 Model Perilaku Pembeli Sumber : Kotler 2002:204
2.3.5 Indikator Keputusan Pembelian