D. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan penelitian. Dengan desain yang baik, maka pengaturan variabel dan
kondisi-kondisi eksperimental dapat dilakukan secara seksama, ketat dan tertib. Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui efektivitas bimbingan
kelompok dalam upaya mengembangkan sikap prososial siswa akan dilakukan “eksperimen semu”. Peneliti memanipulasi suatu stimulus atau kondisi
eksperimen untuk kemudian mengobservasi efek atau pengaruh yang terjadi akibat manipulasi tersebut. Dalam penelitian ini manipulasi dilakukan dengan
memberikan layanan bimbingan kelompok. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan one group pre-test and post
test desain. Dalam desain ini subjek dikenakan dua kali pengukuran observasi yang pertama dilakukan untuk mengukur sikap prososial siswa sebelum diberi
layanan bimbingan kelompok dan pengukuran kedua untuk mengukur sikap prososial sesudah diberi layanan bimbingan kelompok. Dengan desain sebagai
berikut: Pengukuran Perlakuan
Pengukuran pre-test
post-test To X T1
Design one group pre-test and post Nazir, 2003:231
Untuk memperjelas eksperimen dalam penelitian ini disajikan tahap-tahap rancangan eksperimen yaitu:
1. Melakukan pre-test adalah pemberian test kepada sampel penelitian sebelum
diadakan perlakuan sekaligus untuk menentukan jumlah sampel yang akan diambil
2. Memberikan perlakuan treatment adalah pemberian perlakuan yaitu layanan
bimbingan kelompok yang akan diberikan selama 10 kali pertemuan dengan durasi 40 menit setiap pertemuannya dan jarak antar pertemuannya adalah satu
hari. Dilakukan dua kali dalam satu minggu, untuk kelompok I, kelompok II. Adapun langkah-langkah prosedur penelitian yaitu:
Tahapan-tahapan bimbingan kelompok
Konselor sebagai pemimpin kelompok Siswa sebagai anggota kelompok
Pembentukan 2. Mengungkapkan pengertian, tujuan,
cara-cara dan asas-asas kegiatan kelompok
3. Mengadakan perkenalan dan
menampilkan diri secara utuh dan terbuka
4. Bersedia membantu dengan penuh
empati, hangat dan tulus. 5.
Mengadakan permainan penghangatanpengakraban.
1. Anggota memahami pengertian,
tujuan, cara-cara dan asas-asas kegiatan kelompok
2. Saling memperkenalkan diri agar
saling mengenal, percaya, menerima dan membantu di antara
para anggota 3.
Melakukan permainan yang telah disepakati
4. Mulai berminat untuk mengikuti
kegiatan kelompok. Peralihan 1.
Menjelaskan kegiatan yang akan ditempuh pada tahap berikutnya.
2. Menawarkan atau mengamati apakah
para anggota sudah siap menjalani kegiatan pada tahap selanjutnya.
3. Meningkatkan kemampuan
keikutsertaan anggota 1.
Anggota terbebas dari perasaan atau sikap enggan, ragu, malu atau
saling tidak percaya untuk memasuki tahap berikutnya
2. Anggota makin mantap untuk ikut
serta dalam kegiatan kelompok.
Kegiatan 1. Pemimpin kelompok menyampaikan
suatu masalah atau topik tentang sikap prososial
2. Mengadakan tanya jawab antara
anggota dan pemimpin kelompok tentang hal-hal yang belum jelas yang
1. Anggota membahas masalah atau
topik yang dikemukakan pemimpin kelompok secara tuntas dan
mendalam. 2.
Anggota diharapkan dapat secara aktif dan dinamis dalam
menyangkut masalah atau topik yang dikemukakan pemimpin.
pembahasan, baik yang menyangkut unsur-unsur tingkah
laku, pemikiran ataupun perasaan. Pengakhiran 1.
Pemimpin kelompok mengemukakan bahwa kegiatan akan segera diakhiri.
2. Pemimpin kelompok menyampaikan
kesan dan hasil kegiatan kelompok. 3.
Membahas kegiatan lanjutan 4.
Mengemukakan pesan dan harapan. 1.
Anggota kelompok menyampaikan pesan dan kesan mengikuti
kegiatan kelompok. 2.
Merencanakan kegiatan lanjutan. 3.
Merasakan hubungan kelompok dan rasa kebersamaan meskipun
kegiatan diakhiri.
Rancangan pemberian perlakuan bimbingan kelompok
No. Pertemuan Materi
Layanan
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. 10.
Pertemuan I Pertemuan II
Pertemuan III Pertemuan IV
Pertemuan V Pertemuan VI
Pertemuan VII Pertemuan VIII
Pertemuan IX Pertemuan X
Sikap tolong menolong Sikap empati
Bencana alam Kepedulian terhadap orang lain
Kebiasaan diri untuk menyumbang Bekerjasama dengan orang lain.
Penghargaan terhadap orang lain Kejujuran
Menumbuhkan sikap empati Meningkatkan sikap tolong
menolong
3. Melakukan post-test sesudah pemberian layanan bimbingan kelompok dengan
tujuan untuk mengetahui hasil apakah layanan bimbingan kelompok efektiv dalam mengembangkan sikap prososial
4. Proses analisis data yaitu dengan menggunakan Uji Wilcoxon Match Pairs
Test
E. Metode pengumpulan data