Dalam pelaksanaan bimbingan kelompok pada tahap kegiatan dengan topik tugas, diharapkan anggota kelompok mampu membahas masalah atau topik
secara mendalam, sehingga anggota kelompok dapat mengambil peranan dan tanggung jawab dalam keterlibatan kelompok. Sedangkan pada tahap kegiatan
dengan topik bebas, diharapkan anggota kelompok secara bebas mengemukakan masalah atau topik bahasan, sehingga masing-masing anggota kelompok mampu
menumbuhkan rasa empati terhadap keberadaan anggota kelompok yang lain dan pada akhirnya mau membantu anggota kelompok dalam menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi sesuai dengan tujuan kelompok. Dengan demikian pelaksanaan bimbingan kelompok diasumsikan dapat mengembangkan sikap
prososial siswa seperti sikap tolong menolong, bekerjasama, empati dan kepedulian terhadap orang lain.
Berdasarkan fenomena lapangan seperti yang tersebut diatas maka penulis mengambil judul “Efektifitas Bimbingan Kelompok dalam upaya
Mengembangkan Sikap Prososial Siswa Kelas X SMA Teuku Umar Semarang Tahun Ajaran 20062007”.
B. Rumusan Masalah
Berawal dari latar belakang di atas, dalam penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana sikap prososial siswa sebelum mendapat layanan bimbingan
kelompok? 2.
Bagaimana sikap prososial siswa sesudah mendapat layanan bimbingan kelompok?
3. Apakah layanan bimbingan kelompok efektif mengembangkan sikap prososial
siswa?
C. Tujuan Penelitian
Bertolak dari rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah: 1.
Untuk mengetahui sikap prososial siswa kelas X SMA Teuku Umar Semarang sebelum mendapat layanan bimbingan kelompok.
2. Untuk mengetahui sikap prososial siswa kelas X SMA Teuku Umar Semarang
sesudah mendapat layanan bimbingan kelompok. 3.
Untuk menguji atau membuktikan apakah layanan bimbingan kelompok efektif dalam mengembangkan sikap prososial siswa kelas X SMA Teuku
Umar Semarang.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Dapat menambah pengetahuan bagi orang-orang pendidikan terutama masalah yang berkaitan dengan layanan bimbingan kelompok dan sikap
prososial siswa dilingkungan siswa disekolah. 2.
Manfaat praktis a.
Bagi program pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dapat digunakan sebagai wacana untuk mengembangkan sikap prososial dalam
lingkungan sosial yang lebih luas. b.
Bagi guru SMA Teuku Umar Semarang, dapat digunakan sebagai alternatif dalam memberikan pelayanan terhadap siswa, terutama
berkaitan dengan bimbingan kelompok sebagai wadah untuk mengembangkan sikap prososial siswa dalam rangka berinteraksi dengan
lingkungan sosialnya.
c. Bagi kepala sekolah SMA Teuku Umar Semarang, sebagai masukan
dalam menentukan kebijakan yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling.
E. Garis Besar Sistematika Skripsi
Garis besar sistematika dalam skripsi ini adalah: Bab I adalah Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika skripsi. Bab II adalah Landasan Teori, yang meliputi pengertian sikap prososial,
ciri-ciri sikap prososial, bentuk-bentuk sikap prososial, struktur dan pembentukan sikap prososial, altruisme, faktor-faktor yang mempengaruhi
sikap prososial, dasar munculnya sikap prososial, pengertian bimbingan kelompok, dinamika kelompok, pemimpin kelompok, anggota kelompok,
tujuan bimbingan kelompok, jenis-jenis bimbingan kelompok, pelaksanaan bimbingan kelompok, efektifitas bimbingan kelompok dalam upaya
mengembangkan sikap prososial siswa, hipotesis. Bab III adalah Metode Penelitian, yang terdiri dari jenis penelitian,
subjek penelitian, variabel penelitian, desain penelitian, metode pengumpulan data, pengukuran variabel penelitian, uji instrumen penelitian, dan teknik
analisis data. Bab IV adalah Hasil Penelitian, yang terdiri dari hasil-hasil penelitian
dan pembahasan dari penelitian. Bab V adalah Simpulan dan Saran, yang terdiri dari simpulan dan saran-
saran. Daftar Pustaka dan lampiran-lampiran.
9
BAB II LANDASAN TEORI