Efektifitas Layanan Bimbingan Kelompok dalam Upaya

3. Efektifitas Layanan Bimbingan Kelompok dalam Upaya

Mengembangkan Sikap Prososial siswa Telah dijelaskan dimuka bahwa sikap prososial adalah segala bentuk tindakan yang dilakukan atau direncanakan untuk menolong orang lain tanpa memperdulikan motif-motif si penolong. Berkembangnya sikap prososial bagi siswa SMA sangatlah penting dalam menjalin suatu hubungan sosial dengan orang lain. Hubungan sosial dalam kehidupan sosial dalam kehidupan sehari-hari yang terjalin dengan baik, akan menumbuhkan sikap saling menghormati, menghargai dan akhirnya akan tumbuh sikap suka berbagi kepada sesama sesuai dengan kemampuannya. Selain itu manusia sebagai makhluk sosial tidak akan mampu hidup tanpa bantuan ataupun pertolongan dari orang lain. Di dalam bersikap atau bertingkah laku, siswa SMA diharapkan sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku pada suatu masyarakat khususnya norma tanggung jawab sosial, norma timbal balik dan norma keseimbangan. Dengan demikian siswa SMA dapat membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan. Sehingga orang lain pun akan berusaha bersikap sama yaitu memberikan pertolongan kepada orang yang telah menolongnya. Ketiga norma tersebut merupakan dasar budaya bagi sikap prososial. Melalui proses sosialisasi individu mempelajari aturan ini dan menampilkan sikap prososial sesuai dengan pedoman perilaku. Selain ketiga norma di atas, maka siswa SMA diharapkan dapat bekerjasama dalam memberikan pertolongan kepada orang lain baik secara material ataupun psikologis, sehingga dapat mengubah keadaan psikis atau fisik si penerima bantuan. Dikatakan oleh Bartal Syafriman dan Yapsir Gandi Wirawan, www. depsos. co. id bahwa sikap prososial adalah tingkah laku yang menimbulkan konsekuensi positif bagi kesejahteraan fisik maupun psikis orang lain. Layanan yang perlu diberikan adalah layanan bimbingan kelompok, karena sikap prososial dapat dikembangkan melalui kegiatan bimbingan kelompok. Melalui layanan bimbingan kelompok siswa dapat diajak kerjasama antar anggota kelompok dalam mengemukakan gagasan atau idenya mengenai topik pembahasan, pengembangan nilai-nilai dan pengembangan langkah-langkah bersama untuk menangani permasalahan yang dibahas dalam kelompok. Dalam pelaksanaan layanan bimbingan kelompok diharapkan anggota kelompok dapat membantu meringankan beban penderitaan anggota kelompok, sehingga akan tumbuh rasa empati pada masing-masing anggota kelompok, wujud dari empati dapat berupa menghibur teman yang sedang sedih, mau mendengarkan teman yang sedang curhat, toleransi terhadap orang lain, berusaha mamahami perasaan orang lain. Dan yang paling penting, dengan siswa mengikuti layanan bimbingan kelompok maka siswa tidak bersikap individualistis tetapi lebih bersikap prososial seperti sikap menolong, bekerjasama, menyumbang dan membagi, kepedulian dan sikap-sikap mulia yang lainnya. Dalam penelitian ini, penulis merujuk pada penelitian sebelumnya yaitu “Studi Deskripsi Tentang Sikap Sosial Siswa Kelas V dan VI Pada SD Negeri Karang Mulya 02 Kecamatan Suradadi Tegal Tahun 20022003” oleh Imron. Dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa melalui kerjasama akan mengembangkan sikap toleran dengan orang lain. Mampu mengambil peranan di dalam kerja kelompok, tidak mengecewakan orang lain dan dapat menjaga kerahasiaan kelompok dan sebagainya. kegiatan di atas akan menumbuhkan rasa dan sikap suka bekerjasama dengan teman dan sesama yang akhirnya akan menjadi sikap dan kepribadiannya yang akan diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam lingkungan teman bergaulnya dan masyarakat pada umumnya. Peneliti juga merujuk pada penelitian sebelumnya yaitu “Perbedaan Perilaku Prososial Antara Siswa Yang Mengikuti Kegiatan Pramuka Dan Yang Tidak Mengikuti Kegiatan Pramuka Pada Siswa Kelas II SLTP 1 Pangkah Kabupaten Tegal Tahun 20002001” oleh Erni Girawati. Dalam penelitian ini diketahui bahwa untuk mengembangkan perilaku prososial, peranan keluarga sangat besar pengaruhnya, karena keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama dalam kehidupan manusia. Dalam keluarga manusia pertama belajar memperhatikan keinginan orang lain, belajar bekerjasama bantu membantu dan lain-lain. di samping keluarga, sekolah tidak kalah pentingnya dalam membantu membina perilaku prososial baik dilakukan pada jam pelajaran maupun di luar jam pelajaran. Dari gambaran keadaan siswa sekolah di atas dapat diketahui bahwa untuk dapat bersikap prososial maka siswa dapat menjalin kerjasama yang baik dengan orang lain. Sekolah juga ikut berperan dalam mengembangkan sikap prososial siswa, baik pada jam pelajaran maupun di luar jam pelajaran. Dan diharapkan melalui penelitian ini, sikap prososial dapat dikembangkan dengan memanfaatkan layanan bimbingan kelompok.

B. Hipotesis

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Diskriminasi Perempuan Muslim dalam Implementasi Civil Right Act 1964 di Amerika Serikat

3 55 15