lebih cepat disosialisasikan dengan kesenjangan waktu time-gap yang tidak terlalu lama. Dalam hal ini kita memang jauh tertinggal dari negara-negara industri maju dalam
hal kecepatan merilis data-data pembangunan mutakhir, baik di tingkat pusat maupun daerah. Pentingnya data ini dapat menghindarkan situasi informasi yang asimetrik
assymetric information, dimana terjadinya ketimpangan informasi antara aparatur dengan masyarakat. Iklim demikian menjadi tidak sehat bagi proses demokratisasi dan
mungkin saja akan membuka celah untuk terjadinya korupsi, kolusi dan manipulasi. Untuk mengoreksinya, lembaga otoritas harus membuat peraturan keterbukaan informasi.
Tidak jarang bahwa kegagalan atau kelalaian menyampaikan informasi yang lengkap dapat digolongkan sebagai tindakan pidana, dengan hukuman kurungan, denda ataupun
sanksi administratif .
5.1.4 . Keberadaan Wadah Komunikasi Masyarakat Kecamatan Medan Johor yang
Terfokus pada Program Pembangunan Pemeliharaan Drainase.
Dikatakan bahwa pembangunan adalah merupakan proses, yang penekanannya pada keselarasan antara aspek kemajuan lahiriah dan kepuasan batiniah. Jika dilihat dari
segi ilmu komunikasi yang juga mempelajari masalah proses, yaitu proses penyampaian pesan seseorang kepada orang lain untuk merubah sikap, pendapat dan perilakunya.
Dengan demikian pembangunan pada dasarnya melibatkan minimal tiga komponen, yakni komunikator pembangunan, bisa aparat pemerintah ataupun masyarakat, pesan
pembangunan yang berisi ide-ide atau pun program-program pembangunan, dan komunikan pembangunan, yaitu masyarakat luas, baik penduduk desa atau kota yang
menjadi sasaran pembangunan.
Dengan demikian pembangunan di Indonesia adalah rangka pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia, harus bersifat pragmatik
yaitu suatu pola yang membangkitkan inovasi bagi masa kini dan yang akan datang. Dalam hal ini tentunya fungsi komunikasi harus berada di garis depan untuk merubah
sikap dan perilaku manusia Indonesia sebagai pemeran utama pembangunan, baik sebagai subjek maupun sebagai objek pembangunan.
Hasil wawancara dengan informan penelitian ini menjelaskan bahwa dalam hal pelaksanaan Program Pembangunan Pemeliharaan drainase di Kecamatan medan johor
belum menyertakan forum komunikasi khusus yang juga memfokuskan informasi dan komunikasinya terhadap program pembangunan tersebut. Mayoritas masyarakat yang
hidup dengan pola kota metropolitan masih menjadi problema utama dan memberikan hambatan yang sangat berarti bagi berkumpulnya masyarakat di kecamatan Medan Johor
pada suatu waktu tertentu. Tingkat kepadatan jadwal dalam pelaksanaan rutinitas masyarakat di Kecamatan Medan Johor sehari-hari justru semakin meningkat seiring
dengan perkembangan zaman. Oleh karenanya keberadaan lembaga ataupun forum komunikasi khusus masih jauh dari harapan sebagaimana konsepsi partisipasi masyarakat
yang telah dipaparkan sebelumnya.
5.1.5. Kerjasama antara Masyarakat Kecamatan Medan Johor dengan Aparatur