Rumusan Masalah Batasan Masalah Tinjauan Pustaka

memengaruhinya variabel bebas. Kemudian analisis klaster digunakan untuk mengelompokkan faktor-faktor yang memengaruhi evaporasi. Analisis klaster biasanya digunakan untuk mengelompokkan objek, seperti: orang, kota, pasar. Namun di dalam penelitian ini, penulis mengelompokkan faktor-faktor variabel bebas untuk melihat karakteristik evaporasi. Hampir sama dengan analisis klaster, analisis komponen utama juga merupakan salah satu teknik mereduksi data Supranto, 2010 sehingga nantinya akan didapat komponen-komponen utama mengenai faktor yang memengaruhi evaporasi. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis memberi judul penelian ini “Penentuan Model Evaporasi Menggunakan Kombinasi Analisis Klaster dan Analisis Komponen UtamaStudi Kasus: Data BMKG Kota Medan” .

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pendahuluan di atas, didapati bahwa evaporasi memiliki karakteristik yang berbeda dari satu tempat ke tempat lainnya, sehingga penulis menggunakan metode analisis klaster untuk mengelompokkan faktor-faktor yang memengaruhi evaporasi kota Medan. Setelah itu, penulis menggunakan analisis komponen utama untuk mendapatkan komponen utama dari klaster yang diperoleh dan kemudian memodelkannya dengan menggunakan analisis regresi.

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian yang dilakukan dapat menghasilkan penelitian yang fokus dan akurat, maka diberikan batasan masalah sebagai berikut: 1. penelitian ini menggunakan data meteorologi kota Medan. 2. data yang digunakan adalah data bulanan untuk periode Januari 2009 - Desember 2013 . 3. pengolahan data menggunakan analisis klaster dengan prosedur hierarki, yaitu single linkage method metode pertalian tunggal, analisis komponen utama dan analisis regresi. 4. pengolahan data menggunakan bantuan softwareSPSS dan Ms. Excel.

1.4 Tinjauan Pustaka

Jain, A. K., Dubes, R. C., 1988 mengatakan bahwa analisis klaster adalah proses pengelompokan objek ke dalam bagian yang memiliki maksud arti dari suatu konteks masalah tertentu. Objek-objek tersebut dikelola ke dalam penyajian yang lebih efisien untuk mencirikan populasi. Supranto, J. 2010 mengatakan bahwa di dalam analisis klaster tidak ada pembedaan variabel bebas dan variabel tak bebas karena analisis klaster mengaji hubungan interdependensi antara seluruh set variabel. Tujuan utamanya ialah mengelompokkan objek kasuselemen ke dalam kelompok-kelompok yang relatif homogen didasarkan pada suatu set variabel yang dipertimbangkan untuk diteliti. Makridakis 1983 mengatakan terdapat banyak usulan mengenai cara memilih variabel-variabel yang cocok digunakan untuk model akhir. Salah satu diantaranya adalah melakukan analisis komponen utama untuk semua variabel untuk menentukan mana yang merupakan variabel kunci. Aroef, M. A. 1991 mengatakan bahwa analisis komponen utama bertujuan untuk menyederhanakan variabel yang diamati dengan cara menyusutkan dimensinya. Hal ini dilakukan dengan menghilangkan korelasi variabel melalui transformasi variabel asal ke variabel baru yang tidak berkorelasi. Variabel baru y disebut komponen utama yang merupakan hasil transformasi dari variabel asal x yang modelnya dalam catatan matriks adalah: y= A dimana A adalah matriks yang melakukan transformasi terhadap variabel asal x, sehingga diperoleh vektor komponen y. Secara umum komponen utama ke-j dapat dituliskan sebagai berikut: � � = � 1 � � 1 + � 2 � � 2 … + � �� � �

1.5 Tujuan Penelitian