Latar Belakang Penentuan Model Evaporasi Menggunakan Analisis Klaster dan Analisis Komponen Utama Studi Kasus: Data BMKG Kota Medan)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fenomena alam sekarang sedang menjadi topik yang hangat dibicarakan. Mengingat kehidupan manusia yang juga sangat bergantung pada alam, hal-hal yang berkaitan dengan alam menjadi suatu hal yang perlu diperhatikan. Contohnya adalah siklus hidrologi. Ketersediaan air yang ada sampai sekarang ini berasal dari proses-proses yang terjadi di dalam siklus hidrologi atau sering juga disebut dengan istilah siklus air. Manusia pada dasarnya menginginkan siklus air dapat berlangsung seimbang. Kalau terjadi ketidakseimbangan, beberapa hal yang bisa terjadi adalah: banjir, kekeringan, el nino, dan lain sebagainya. Salah satu komponen siklus hidrologi adalah evaporasi. Evaporasi dalam pengertian yang sangat sederhana adalah penguapan oleh air yang terjadi di udara. Dalam siklus hidrologi, evaporasi adalah peristiwa yang pertama sekali terjadi, kemudian dilanjutkan dengan proses kondensasi dan terakhir adalah proses infiltrasi turunnya hujan. Evaporasi dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti: temperatur, kecepatan angin, tekanan udara, radiasi matahari dan kelembaban. Evaporasi juga sangat bergantung kepada karakteristik lokasi sehingga faktor-faktor meteorologi yang berperan dalam proses evaporasi dapat berbeda dari tempat ke tempat lainnya. Mengingat karena evaporasi adalah proses yang pertama sekali terjadi di dalam siklus hidrologi, perlu dilakukan suatu penelitian mengenai evaporasi karena evaporasi ini juga berperan penting dalam kestabilan siklus. Di dalam statistika multivariat, ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk penelitian tentang evaporasi ini. Analisis regresi misalnya dapat digunakan untuk membuat model evaporasi variabel terikat terhadap faktor-faktor yang memengaruhinya variabel bebas. Kemudian analisis klaster digunakan untuk mengelompokkan faktor-faktor yang memengaruhi evaporasi. Analisis klaster biasanya digunakan untuk mengelompokkan objek, seperti: orang, kota, pasar. Namun di dalam penelitian ini, penulis mengelompokkan faktor-faktor variabel bebas untuk melihat karakteristik evaporasi. Hampir sama dengan analisis klaster, analisis komponen utama juga merupakan salah satu teknik mereduksi data Supranto, 2010 sehingga nantinya akan didapat komponen-komponen utama mengenai faktor yang memengaruhi evaporasi. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis memberi judul penelian ini “Penentuan Model Evaporasi Menggunakan Kombinasi Analisis Klaster dan Analisis Komponen UtamaStudi Kasus: Data BMKG Kota Medan” .

1.2 Rumusan Masalah