17 Area pemukiman
: 21 Ha Area pekarangan
: 15 Ha Area kuburan
: 2 Ha Area perkantoran
: 0,5 Ha Lapangan olahraga
: 0,8 Ha Bangunan sekolah
: 2,16 Ha Hutan
: 300 Ha Lain-lain
: 53,54 Ha
Batas-batas wilayah desa Sebelah utara
: Laut Bali Sebelah selatan
: Kecamatan Kintamani Sebelah barat
: Desa Pakraman Lespenurukan Sebelah timur
: Desa Gretek
Jarak pemerintahan desa Ke Ibu Kota Kecamatan Tejakula
: 6 km Ke Ibu Kota Kabupaten Buleleng
: 40 km Ke Ibu Kota Provinsi Bali
: 127 km Desa Sambirenteng terdiri dari 4 dusun, yaitu :
- Dusun Sambirenteng
- Dusun Benben
- Dusun Gretek
- Dusun Sila Gading
5.2 Sejarah Desa
Desa Sambirenteng berasal dari kata sambi yang berarti semua dan renteng itu ringan. Jadi Desa Sambirenteng arti katanya Semua Ringan. Terdapat suatu kerajaan yang letaknya di pinggir
kaldera Gunung Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli yang memiliki wilayah kerajaan yang sangat luas, sampai batas batu sungu di bagian sebelah utara kerajaan. Kerajaan tersebut
bernama Bali-Ingkang, konon rajanya adalah keturunan Sri Aji Maya Denawa. Kerajaan Bali-
18
Ingkang dulunya pernah diserang oleh musuh, sehingga sang raja menyingkir ke suatu tempat di suatu hutan yang lebat yang terletak di sebuah perbukitan yang ada di sebelah utara kerajaan
tersebut. Dan sekarang daerah hutanperbukitan tersebut dikenal dengan Bukit Sari. Setelah kerajaan dapat direbut kembali, maka raja kembali untuk menjalankan kekuasaannya.
Pada saat kerajaan Bali-Ingkang akan diserang oleh prajurit Sri Arya Gajah Para, maka raja mengirim suatu pasukan atau Kanca yang berjumlah dua ratus orang
Kanca Satak yang mempunyai tugas menjaga keamanan yang ada disebelah utara kerajaan. Pasukan atau Kanca Satak ini membangun sebuah benteng yang
berada di bagian timur laut kerajaan, yang sekarang bernama Desa Tembok. Dengan pusat komando yang berpusat di suatu hutan yang sangat lebat yang
disebut Kayu Samah dengan menempatkan pasukan sebanyak seratus orang. Pada saat pimpinan memberikan komandoperintah kepada anggotanya, Pimpinan
mengatakan Sami-Ranta Bahasa Bali Kuno yang berarti Semua Siap, maka lama kelamaan sebutan Sami-Ranta yang berasal dari perintah pimpinan tersebut,
berubah menjadi Sambirenteng yang merupakan nama desa sekarang.
Desa Sambirenteng terletak di kecamatan Tejakula, kabupaten Buleleng, provinsi Bali yang terdiri dari 4 dusun yaitu: Dusun Samireteng, Dusun Benben, Dusun Gretek, Dusun Sila Gading.
Sebelum desa ini berada di tempatnya sekarang, desa Sambirenteng ini dulunya bernama desa Kayu TebaSamah saa yang berada di atas pegunungan daerah kintamani. Perpindahan penduduk
dari daerah kintamani ke kaki gunung yang dulu nya hutan lebat hal tersebut dikarenakan pada daerah tersebut penduduknya sudah cukup padat untuk menempati wilayah tersebut dan ingin
mencari sumber air terdekat daerah desa sambirenteng sekarang. Desa sambirenteng dikenal dengan rumah nya yang tidak menggunakan tembok pembatas atau
penyengker, tanah tempat warga mendirikian rumah sekarang ini merupakan tanah hak milik desa sambirenteng yang luasnya kurang lebih sekitar 2 hektar, pembagian tanah pun menggunakan
sistem pembagian acak, sehingga belum tentu warga yang tinggal pada natah yang sama ada hubungan keluarga atau bersaudara. Seiring perkembangan zaman, tidak semua rumah warga
disini tidak menggunakan tembok penyengker, ada beberapa rumah yang sudah menggunakan tembok penyengker untuk menjaga privasi rumah mereka.