46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kondisi Awal
Kondisi awal objek penelitian diperoleh dari observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran kimia. Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa
hasil belajar, aktivitas, dan kreativitas siswa kelas XI IA 1 SMA Ibu Kartini Semarang masih rendah. Ada beberapa faktor yang menyebabkan hasil belajar,
aktivitas, dan kreativitas siswa rendah diantaranya faktor siswa, faktor guru, dan faktor sarana prasarana di sekolah.
Siswa menganggap mata pelajaran kimia sulit dipahami dan membosankan. Siswa cenderung hanya menerima saja materi yang diajarkan guru,
malu bertanya, dan hanya mau menjawab bila ditunjuk oleh guru. Hal ini menyebabkan pembelajaran di kelas kurang efektif.
Guru masih menyampaikan materi menggunakan metode ceramah dan jarang mengaitkan materi dengan fenomena yang ada di sekitar siswa sehingga
siswa kurang berminat mengikuti mata pelajaran kimia. Guru jarang mengadakan praktikum dan hanya menilai hasil belajar siswa berdasarkan aspek kognitif saja
sedangkan aspek afektif dan psikomotorik kurang diperhatikan. Sarana prasarana pendukung kegiatan pembelajaran di sekolah masih
kurang memadai. Buku-buku kimia yang ada di perpustakaan masih kurang. Peralatan dan bahan kimia yang ada di laboratorium masih terbatas dan juga
pemanfaatannya belum maksimal.
Berdasarkan kondisi awal tersebut, perlu dilakukan tindakan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran kimia. Penulis bermaksud untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran kimia di kelas XI IA 1 SMA Ibu Kartini Semarang dengan menerapkan model pembelajaran Learning Cycle berorientasi
CEP Chemoentrepreneurship pada pokok bahasan larutan asam dan basa. Model pembelajaran Learning Cycle merupakan suatu model pembelajaran yang
berpusat pada siswa. Siswa dilibatkan secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dan diberi kesempatan untuk memanfaatkan panca inderanya semaksimal
mungkin dalam berinteraksi dengan lingkungan melalui kegiatan seperti praktikum, diskusi, dan problem solving. Learning Cycle merupakan rangkaian
tahap-tahap kegiatan yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran. Dengan demikian
proses pembelajaran bukan lagi sekedar transfer pengetahuan dari guru kepada siswa tetapi merupakan proses pemerolehan konsep yang berorientasi pada
keterlibatan siswa secara aktif dan langsung.
B. Hasil Analisis Instrumen