73
• Masukkan stik D-dimer tersebut kedalam alat D-dimer Cobas H 232
• Lalu tunggu ± 15 menit • Lihat hasil menggunakan satuan ngml
4. Dilakukan pengolahan data statistik secara komputerisasi.
3.7. ALUR PENELITIAN
Kasus Penderita SOPK
Analisa data Kontrol
Bukan penderita SOPK
Pemeriksaan Fibrinogen dan D-dimer melalui darah vena
di laboratorium Sampel
memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi penelitian
Pengukuran Tinggi badan cm dan berat badan kg untuk menentukan IMT
Universitas Sumatera Utara
74
3.8. VARIABEL PENELITIAN
Variabel penelitian terbagi atas variabel independen yaitu sindroma ovarium polikistik SOPK dan variabel dependen yaitu kadar fibrinogen dan
kadar D-Dimer .
3.9. BATASAN OPERASIONAL
1. Sindroma ovarium polikistik adalah kumpulan gejala disfungsi ovarium
yang ditegakkanberdasarkan standar baku emasnya yaitu kriteria Rotterdam 2003. Kriteria Rotterdam 2003 terpenuhi jika dijumpai 2
dari 3 keadaan berikut :1. oligo anovulasi yang ditandai dengan adanya oligo amenore; 2. hiperandrogenisme baik secara klinis
maupun biokimiawi, dan 3. ovarium polikistik, dengan
mengenyampingkan etiologi lain yang terkait. 2.
Oligomenore adalah siklus haid lebih dari 35 hari atau enam kali atau kurang siklus haid dalam setahun.
3. Amenore adalah tidak adanya haid selama 3 bulan berturut-turut atau
lebih. 4.
Hiperandrogenisme adalah tanda kelebihan hormon androgen secara klinis yang ditegakkan dengan adanya hirsutisme skor Ferriman-
Gallwey ≥ 8 atau tanda hiperandrogen yang lebih parah secara klinis
yaitu virilisasi ditandai dengan kebotakan yang temporal, suara yang membesar dan lebih dalam dibandingkan dengan wanita pada
umumnya, payudara yang semakin mengecil, klitoris yang membesar,
Universitas Sumatera Utara
75
serta perubahan bentuk tubuh menjadi seperti laki-laki. Tanda hiperandrogenisme lainnya adalah adanya jerawat yang sangat
berlebih serta acanthosis nigricans. 5.
Ovarium polikistik adalah adanya pada sekurang-kurangnya pada satu ovarium: volume 10 cm
3
atau ≥ 12 folikel dengan ukuran diameter 2-
9 mm dengan menggunakan ultrasonografi transvaginal. 6.
Fibrinogen adalah kadar protein plasma utama konsentrasi normal
200-400 mgdl, disintesa di hepatosit yang diperiksa dengan metode clauss
. 7.
D-dimer adalah produk akhir Fibrin Degradation Products FDP oleh aktivitas kerja plasmin dalam sistem fibrinolitik yang dapat diperiksa
secara ELISA dengan 2 anti D-dimer monoklonal antibodi dan dengan nilai normal 500 ngml.
8. Indeks massa tubuh IMT merupakan ukuran bentuk tubuh manusia
berdasarkan berat dan tinggi badan. IMT didapat dengan membagi berat badan dalam kilogram terhadap tinggi badan kuadrat dalam
meter, dengan satuan kgm
2
. Menurut kriteria organisasi kesehatan dunia World Health Organization, WHO, IMT terbagi menjadi:
underweight 18.5 kgm
2
, normoweight 18.5-24.9 kgm
2
, overweight 25.0-29.9 kgm
2
, dan obese ≥ 30 kgm
2
. 9.
Usia adalah masa hidup pasien sejak tanggal kelahiran dan berdasarkan rentang usia reproduksi terbaik wanita optimal fertility,
yaitu antara 20 - 35 tahun.
Universitas Sumatera Utara
76
10. Resistensi insulin adalah ketidakmampuan insulin untuk menjalankan
fungsi fisiologisnya. Pada penelitian ini, resistensi insulin ditandai dengan rasio glukosa puasa mgdl dan insulin puasa µUmL Rasio
G:I 4,5.
3.10. ANALISIS DATA