Hasil Identifikasi Bahan Tumbuhan Hasil Ekstraksi Bahan Tumbuhan Hasil Skrining Fitokimia Hasil Pemeriksaan Aktivitas Antioksidan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Identifikasi Bahan Tumbuhan

Hasil identifikasi tumbuhan yang dilakukan di “Herbarium Bogoriense”, Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi-LIPI Bogor menunjukkan bahwa sampel termasuk suku Cucurbitaceae spesies Momordica charantia L.

4.2 Hasil Ekstraksi Bahan Tumbuhan

Hasil ekstraksi bahan tumbuhan yang diperoleh: ekstrak etil asetat simplisia buah pare dan buah pare kukus, ekstrak etanol simplisia buah pare dan simplisia buah pare berturut-turut sebesar 4,089 g; 2,878 g; 5,895 g dan 3,268 g. Hasil ekstrak buah pare kukus lebih kecil dari ekstrak simplisia buah pare karena buah pare kukus masih mengandung air dalam jumlah besar. Sedangkan simplisia buah pare telah banyak kehilangan air selama proses pengeringan. 4.3 Hasil Karakterisasi Simplisia 4.3.1 Hasil Makroskopik Hasil pemeriksaan makroskopik dilakukan terhadap buah pare yaitu berupa buah buni yang berbentuk bulat telur memanjang, ujung meruncing dan bergerigi di sekeliling buahnya. Ketika muda buah berwarna hijau, setelah tua menjadi kuning sampai jingga dan rasanya pahit. Biji berada di dalam buah, berwarna putih kekuningan dan keras. Hasil pemeriksaan makroskopik yang dilakukan terhadap simplisia serbuk buah pare yaitu warna kuning kecoklatan, berbau khas dan rasanya pahit. Universitas Sumatera Utara

4.3.2 Hasil Mikroskopik

Hasil pemeriksaan mikroskopik dilakukan terhadap penampang melintang jaringan segar buah tumbuhan pare terlihat adanya kutikula, epidermis, kolenkim, sel berisi resin, trakea dengan penebalan bentuk spiral, rambut kelenjar, kristal kalsium oksalat dan eksokarp. Hasil pemeriksaan mikroskopik juga dilakukan terhadap serbuk simplisia buah tumbuhan pare terlihat adanya kutikula, epidermis, kolenkim, sel berisi resin, trakea dengan penebalan bentuk spiral, rambut kelenjar, kristal kalsium oksalat dan eksokarp. Tabel 4.1. Hasil karakterisasi simplisia buah pare No Karakterisasi simplisia Hasil Persyaratan MMI 1 Kadar air 7,99 10 2 Kadar sari yang larut dalam air 28,95 8,5 3 Kadar sari yang larut dalam etanol 16,73 2 4 Kadar abu total 9,36 10,5 5 Kadar abu yang tidak larut dalam asam 0,43 0,5 Persyaratan umum pada Materia Medika Indonesia yaitu kadar air tidak lebih dari 10. Berarti hasil penetapan kadar air simplisia buah pare di atas memenuhi persyaratan pada Materia Medika Indonesia. Menurut Materia Medika Indonesia, kadar sari yang larut dalam air tidak kurang dari 8,5 , kadar sari yang larut dalam etanol tidak kurang dari 2, kadar abu total tidak lebih dari 10,5 dan kadar abu yang tidak larut dalam asam tidak lebih dari 0,5. Berarti semua hasil karakterisasi simplisia buah pare di atas telah memenuhi persyaratan Materia Medika Indonesia. Kadar sari yang larut dalam air dilakukan untuk mengetahui senyawa polar yang terlarut dalam air misalnya flavonoid, tanin dan glikosida. Kadar sari yang larut dalam etanol untuk mengetahui senyawa yang terlarut dalam etanol, Universitas Sumatera Utara misalnya triterpenoidsteroid dan lemak. Kadar abu total dilakukan untuk mengetahui jumlah senyawa anorganik pada simplisia, sedangkan kadar abu yang tidak larut dalam asam dilakukan untuk mengetahui senyawa anorganik yang tidak larut dalam asam.

4.4 Hasil Skrining Fitokimia

Hasil skrining fitokimia terhadap simplisia buah pare diketahui bahwa buah mengandung senyawa-senyawa kimia seperti yang terlihat pada tabel berikut: Tabel 4.2. Hasil skrining fitokimia simplisia buah pare No Pemeriksaan Hasil 1 Alkaloid - 2 Flavonoid + 3 Tannin - 4 Saponin + 5 Glikosida + 6 Antrakinon - 7 SteroidTriterpenoid +

4.5 Hasil Pemeriksaan Aktivitas Antioksidan

Pemeriksaan aktivitas anti radikal bebas DPPH secara spektrofotometer dilakukan dengan mereaksikan sampel dengan larutan pereaksi DPPH 0,5 mM. Pengukuran aktivitas antioksidan ekstrak etil asetat dan etanol buah pare dengan konsentrasi masing-masing 50 µgml, 100 µgml, 150 µgml dan 200 µgml yang dibandingkan dengan BHT konsentrasi 50 µgml, 100 µgml, 150 µgml dan 200 µgml sebagai kontrol larutan pereaksi DPPH 0,5 mM tanpa penambahan sampel. Data hasil pengukuran aktivitas antioksidan dengan menggunakan alat Universitas Sumatera Utara spektrofotometer uv-visibel pada panjang gelombang 516 nm dapat dilihat pada Lampiran 9, halaman 55-62. Dari data tersebut menunjukkan adanya penurunan nilai absorbansi DPPH yang sangat rendah pada sampel uji dengan konsentrasi yang berbeda, penurunan absorbansi ini menunjukan adanya aktivitas antioksidan yang sangat lemah dari ekstrak etil asetat dan etanol buah pare dan baku pembanding BHT. Penurunan nilai absorbansi DPPH mempunyai arti bahwa telah terjadinya penangkapan radikal DPPH oleh ekstrak. Secara spesifik suatu senyawa dikatakan memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat jika nilai IC 50 kurang dari 50 µgml, kuat jika nilai IC 50 50-100 µgml, sedang jika nilai IC 50 101-150 µgml, dan lemah jika nilai IC 50 151-200 µgml Mardawati, 2008. Hasil percobaan menunjukkan ekstrak etil asetat buah pare kukus, ekstrak etil asetat simplisia buah pare, ekstrak etanol buah pare kukus dan ekstrak etanol simplisia buah pare berturut-turut mempunyai nilai IC 50 sebesar 1242,5 µgml, 543,7 µgml, 1945 µgml dan 582,1 µgml. BHT sebagai pembanding mempunyai nilai IC 50 sebesar 43,57 µgml. Dari keempat ekstrak buah pare, ekstrak simplisia buah pare memiliki IC 50 yang lebih rendah jika dibandingkan dengan IC 50 dari ekstrak buah pare kukus. Hasil perhitungan nilai IC 50 dapat dilihat pada Lampiran 10, halaman 63-67. Berikut ini kurva hasil analisis aktivitas antioksidan dari setiap ekstrak yang dibandingkan dengan baku pembanding BHT: Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1. Hasil analisis aktivitas antioksidan ekstrak etil asetat dan etanol dari buah tumbuhan pare kukus dibandingkan dengan baku pembanding BHT. Gambar 4.2.Hasil analisis aktivitas antioksidan ekstrak etil asetat dan etanol dari simplisia buah tumbuhan pare dibandingkan dengan baku pembanding BHT. Bila dibandingkan dengan BHT, aktivitas antioksidan keempat ekstrak di atas masih di bawah aktivitas antioksidan BHT. Dalam hal ini BHT memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat. Walaupun pada skrining yang dilakukan, diperoleh bahwa buah pare mengandung flavonoid yang memiliki efek antioksidan, namun diperolehnya hasil IC 50 yang sangat tinggi menunjukkan 0,000 0,200 0,400 0,600 0,800 1,000 1,200 1,400 50 100 150 200 A b s s o r b a n s i ABS.KUKUS Etil Asetat ABS. Etanol BHT 0,000 0,200 0,400 0,600 0,800 1,000 1,200 50 100 150 200 A b s o r b a n s i ABS.Etil Asetat ABS. Etanol BHT Universitas Sumatera Utara bahwa hanya sedikit dari flavonoid ini yang diubah menjadi gugus hidroksi fenolik. Di mana kita ketahui bahwa gugus hidroksi fenolik dapat menangkap radikal bebas Kumalaningsih,2006. Flavonoid merupakan salah satu senyawa polifenol yang bersifat meredam radikal bebas dan antioksidan baik melalui delokalisasi elektron dan membentuk ikatan hidrogen intramolekuler maupun dengan penataan kembali struktur molekulnya. Polifenol juga akan membentuk kelat dengan tembaga dan besi bebas yang mengatalisis pembentukan senyawa oksigen yang reaktif Silalahi,2006. Hal ini dapat pula dianggap sebagai pembuktian bahwa tidak semua sayuran berwarna hijau memiliki aktivitas antioksidan. Beberapa sumber menyebutkan bahwa buah pare juga memiliki efek antikanker. Kanker sendiri disebabkan oleh adanya senyawa radikal bebas yang merupakan perusak DNA dan juga adanya penyebab lain seperti virus, radiasi dan zat kimia karsinogen Kosasih,2004. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Hasil pemeriksaan karakteristik simplisia meliputi hasil pemeriksaan makroskopik dilakukan terhadap buah yaitu berupa buah buni yang berbentuk bulat telur memanjang, ujung meruncing dan bergerigi di sekeliling buahnya. Ketika muda buah berwarna hijau, setelah tua menjadi kuning sampai jingga dan rasanya pahit. Biji berada di dalam buah, berwarna putih kekuningan dan keras. Hasil pemeriksaan mikroskopik dilakukan terhadap penampang melintang dan serbuk simplisia buah pare terlihat kutikula, epidermis, kolenkim, sel berisi resin, trakea dengan penebalan bentuk spiral, rambut kelenjar, kristal kalsium oksalat dan eksokarp. Kadar air diperoleh 7,99, kadar sari yang larut dalam air 28,95, kadar sari yang larut dalam etanol 16,73, kadar abu total 9,36, kadar abu yang tidak larut dalam asam 0,43. 2. Hasil skrining fitokimia serbuk simplisia menunjukkan bahwa serbuk simplisia buah pare mengandung golongan senyawa flavonoid, saponin, glikosida dan steroid. 3. Hasil uji ekstrak etilasetat simplisia buah pare dan buah pare kukus, ekstrak etanol simplisia buah pare dan buah pare kukus dengan konsentrasi masing-masing 50 µgml, 100 µgml, 150 µgml dan 200 µgml menunjukkan bahwa keempat ekstrak tersebut memiliki aktivitas antioksidan yang lebih kecil dibanding dengan baku pembanding BHT, dengan nilai IC 50 masing-masing sebesar 543,7 µgml, 1242,5 µgml, Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Buah Paprika (Capsicum annum L. cv.group grossum)

14 112 116

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Jus Buah Sirsak Dan Ekstrak Etanol Daun Sirsak

5 68 100

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Buah Goji Berry (Lycium barbarum L.)

15 84 92

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ekstrak Etanol Buah Terong Lalap Ungu (Solanum melongena L).

17 74 78

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ekstrak Etanol Buah Terong Lalap Ungu (Solanum melongena L).

8 35 78

Cover Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ekstrak Etanol Buah Terong Lalap Ungu (Solanum melongena L).

0 0 15

Abstract Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ekstrak Etanol Buah Terong Lalap Ungu (Solanum melongena L).

0 0 2

Chapter I Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ekstrak Etanol Buah Terong Lalap Ungu (Solanum melongena L).

0 1 5

Reference Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ekstrak Etanol Buah Terong Lalap Ungu (Solanum melongena L).

0 0 4

Appendix Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ekstrak Etanol Buah Terong Lalap Ungu (Solanum melongena L).

0 0 18