Jenis-Jenis Waterfront Pengertian Tema

7. Kawasan Pertahanan dan Keamanan Defence Waterfront : Kriteria pokok pengembangan kawasan pertahanan dan keamanan di kota pantai adalah : a. Dipersiapkan khusus untuk kepentingan pertahanan dan keamanan bangsa- negara; b. Perlu dikendalikan untuk alasan hankam dengan dasar peraturan khusus; c. Pengaturan tata guna lahan land-use untuk kebutuhan dan misi hankam negara.

3.1.2 Jenis-Jenis Waterfront

Berdasarkan tipe proyeknya, waterfront dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu konservasi, pembangunan kembali redevelopment, dan pengembangan development. Konservasi Adalah penataan waterfront kuno atau lama yang masih ada sampai saat ini dan menjaganya agar tetap dinikmati masyarakat. Redevelopment Adalah upaya menghidupkan kembali fungsi-fungsi waterfront lama yang sampai saat ini masih digunakan untuk kepentingan masyarakat dengan mengubah atau membangun kembali fasilitas - fasilitas yang ada. Development Adalah usaha menciptakan waterfront yang memenuhi kebutuhan kota saat ini dan masa depan dengan cara mereklamasi pantai. Berdasarkan fungsinya, waterfront dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu : 1. Mixed Used Waterfront Adalah waterfront yang merupakan kombinasi dari perumahan, perkantoran, restoran, pasar, rumah sakit, danatau tempat-tempat kebudayaan. 2. Recreational Waterfront Adalah adalah semua kawasan waterfront yang menyediakan sarana-sarana dan prasarana untuk kegiatan rekreasi, seperti taman, arena bermain, tempat pemancingan, dan fasilitas untuk kapal pesiar. 3. Residential Waterfront Adalah perumahan, apartemen, dan resort yang dibangun di pinggir perairan. Gambar 3.1. Mixed Used Waterfront Gambar 3.2. Recreational Waterfront Gambar 3.3. Residential Waterfront 4. Working Waterfront Adalah tempat-tempat penangkapan ikan komersial, reparasi kapal pesiar, industri berat, dan fungsi-fungsi pelabuhan. Fungsi-fungsi yang diberikan pada proyek-proyek waterfront juga mencerminkan kebutuhan perkotaan pada masa kini. Meski bisa dibedakan adanya berbagai fungsi, namun pada suatu kawasan tepian air bisa dihadirkan beberapa fungsi sekaligus. Sedangkan fungsi-fungsi dimaksud antara lain adalah: a. Hunian Salah satu kelebihan hunian di kawasan tepian air adalah dimungkinkannya untuk menambatkan kapal-kapal pribadi boatyacht di sekitar rumah. Bentuk hunian dapat berupa rumah-rumah tunggal atau berupa kondominium. Jenis waterfront housing ini diperkenalkan di Port Grimaud, Prancis 1966, kemudian di contoh diberbagai tempat, antara lain Port Louis, Lousiana AS 1986 dan Pantai Mutiara, Jakarta 1987. Keberhasilan proyek perumahan tepi air Pantai Mutiara telah mendorong pengembangan proyek serupa di Pantai Indah Kaapuk dan perluasan Ancol. b. Bisnis Pembangunan kawasan bisnis berskala besar di kawasan tepian air, dipelopori oleh proyek Battery City Park di New York, telah melambungkan citra waterfront development sebagai urban project yaang menggejala di kota-kota besar dunia sejak awal tahun 80-an. Menara- Gambar 3.4. Working Waterfront menara kantor dan hotel merupakan unsur yang dominan dalam membentuk wajah kawasan tepian air. Wajah seperti inilah yang kemudian bisa disaksikan antara lain di Canary Wharf - salah satu bagian kawasanLondon Docklands atau CBD Central Business District dikawasan Olympic Village, Barcelona. Sedangkan yang masih dalamtahap konstruksi adalah kompleks Watertad di Rotterdam sertaDowtown Core Portview di Marina Bay, Singapura. c. Komersial dan hiburan Sejak akhir tahun 60-an kawasan bekas pelabuhan lama di kota-kota pantai Amerika telah berhasil dikembangkan menjadi sarana komersial dan hiburan rekreasi. Bekas bangunan dermaga atau gudang dimanfaatkan menjadi pusat-pusat perbelanjaan. selain itu juga dibuat ruang terbuka Plaza yang secara berkala diisi dengan kegiatan pertunjukan atau keramaian lainnya. Solusi gaya Amerika ini banyak mewarnai penataan kawasan tepian air kota-kota besar lain diseluruh dunia. Berdasarkan pertemuannya dengan badan air, Breen 1994 membedakan waterfront berdasarkan pertemuannya dengan badan air sebagai berikut : Waterfront Tepian Sungai Merupakan waterfront yang terjadi karena adanya pertemuan langsung daratan dengan badan air yang berupa tepian sungai, secara umum memiliki ciri sebagai berikut : - Umumnya sebagai jalur transportasi - Digunakan sebagai irigasi lahan pertanian dan perkebunan - Pengembangannya sangat tergantung pada kondisi lingkungan sekitar dan musim Waterfront Tepi Laut Merupakan waterfront yang terjadi karena adanya pertemuan langsung daratan dengan badan air yang berupa tepian laut, secara umum memiliki ciri sebagai berikut : - Umumnya sebagai daerah pelabuhan samudera - Sebagai area pemukiman nelayan - Sebagai muara dari berbagai aliran sungai - Pengembangannya dapat didominasi oleh karakteristik laut itu sendiri Waterfront Tepi Danau Merupakan waterfront yang terjadi karena adanya pertemuan langsung daratan dengan badan air yang berupa tepian danau, pada umumnya pengembangannya sebagai fungsi khusus.

3.1.3 Kriteria Waterfront