semua orang untuk menikmati view ke arah perairan. Sedangkan penataan sirkulasi darat yang tidak berdekatan dengan area perairan mengakibatkan salah orientasi dan
hilangnya citra dari
waterfront
itu sendiri. Ruang-ruang utama yang terbentuk dengan ukuran yang besar umumnya
merupakan suatu area publik yang diletakkan berbatasan langsung dengan perairan.
Karakteristik Waterfront
Secara garis besar, karakteristik waterfront adalah sebagai berikut : - Memiliki pola penataan tersendiri baik secara arsitektural maupun teknologi
pada situasi pantai yang direncanakan. Pola penataan pada air dengan menggunakan teknologi harus memiliki satu kesatuan.
- Memiliki pola pengembangan massa yang dinamis sesuai dengan karakter air.
- Memiliki unik visual karakter yang di pandang secara keseluruhan. Karakter yang unik diciptakan secara keseluruhan meliputi perairan sebagai latar
depan, sebagai penghubung aktifitas yang menyertai. - Orientasi bangunan, kegiatan pada air sebagai elemen utama kawasan. Air
dengan aktifitas didalamnya merupakan orientasi bangunan tepi air, sebagai salah satu cara penyatuan karakter kawasan.
Tinjauan khusus proyek lainnya tertera dalam tinjauan lokasi, program dan kebutuhan kegiatan yang ada dalam proyek.
2.4.1 Tinjauan Lokasi
Berikut hal- hal yang diperhatikan dalam pemilihan lokasi dari proyek „Wisata
Tepi Air Ulee Lheue Kota Banda Aceh sebagai berikut : Tinjauan terhadap struktur kota
Berada di kawasan wisata daerah, lokasi yang strategis dan memiliki potensi alam yang cukup untuk memberikan kenyamanan dan pemandangan yang terbaik,
baik kedalam maupun keluar.
Pencapaian Lokasi mudah dicapai bagi berbagai macam kendaraan seperti kendaraan
umum, dan kendaraan pribadi. Dekat pusat kota dan salah satu tranportasi laut, sehingga orang akan mudah untuk mencapai lokasi ini.
Area pelayanan Lingkungan sekitar merupakan fungsi yang dapat saling mendukung dengan
kawasan wisata yang direncanakan. Peraturan
Fungsi kawasan perancangan sesuai dengan RTRW Kota Banda Aceh Tahun 2006-2016, lokasi yang akan dirancang sesuai dengan pengembangan wilayah
kota ke depannya.
Berikut dasar pemilihan kawasan Ulee Lheue sebagai lokasi proyek antara lain:
Dilihat dari gambar dibawah ini, kawasan Ulee Lheue dijadikan kawasan pariwisata.
Gambar 2.22. Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2009
Kawasan
Sumber : Bappeda Kota Banda Aceh
Berdasarkan
Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kota Banda Aceh
Tahun 2006-2016
, kawasan Ulee Lheue akan dufungsikan sebagai
Pariwisata Pantai
, dengan skala pelayanan regional dan kota. Berikut tabel rencana sistem pusat pelayanan Kota Banda Aceh.
Sumber : Analisis Tabel 2.2 Rencana Peruntukan Kawasan Kota Banda Aceh
2.4.2 Lokasi
Wilayah proyek berada di Kecamatan Meuraxa, kota Banda Aceh dengan luas wilayah 7,258 km
2
dan berada dengan ketinggian 0.8 m dpl di atas permukaan laut. Dengan batas-batas sebagai berikut :
Batas Utara : Selat Malaka Batas Timur : Kec. Baiturrahman dan Kec. Kuta Alam
Batas Selatan : Kec. Jaya Baru Batas Barat
: Kab. Aceh Besar Sementara lokasi proyek khususnya berada di Desa Ulee Lheue dengan luasan
2,8 Ha dan batas-batas sebagai berikut : Batas Utara : Selat Malaka
Batas Timur : Perairan Ulee Lheue dan Permukiman Deah Glumpang Batas Selatan : Perairan Ulee Lheue
Batas Barat : Jl. Pelabuhan Lama Ulee Lheue
2.4.3 Kondisi Fisik Lokasi