2.1.3 Tujuan Persediaan
Pengendalian persediaan sangatlah penting karena yang menentukan kelancaran produksi. Pengendalian persediaan yang dijalankan memiliki tujuan-tujuan tertentu,
yaitu untuk menjaga tingkat persediaan pada tingkat yang optimal sehingga diperoleh penghematan-penghematan untuk persediaan tersebut. Pengelolaan persediaan adalah
kegiatan dalam memperkirakan jumlah persediaan bahan bakupenolong yang tepat, dengan jumlah yang tidak terlalu besar dan tidak pula kurang atau sedikit
dibandingkan dengan kebutuhan atau permintaan. Tujuan dari pengelolaan persediaan
yaitu
1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan
cepat. 2.
Untuk menjaga kontinuitas produksi atau menjaga agar perusahaan tidak mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya proses
produksi. 3.
Untuk mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan penjualan dan laba perusahaan.
4. Menjaga agar pembeli secara kecil-kecilan dapat dihindari, karena dapat
mengakibatkan ongkos menjadi besar. 5.
Menjaga supaya penyimpanan dalam
emplacement
tidak besar-besaran, karena akan mengakibatkan biaya menjadi besar.
2.1.4 Fungsi Persediaan
Manajemen persediaan pada hakekatnya mencakup dua fungsi yang berhubungan dengan erat sekali yaitu perencanaan persediaan dan pengawasan persediaan
P.Siagian,1987. Secara khususnya persediaan dapat dikategorikan berdasarkan fungsinya ke dalam empat jenis sebagai berikut Herjanto, 2004:
1.
Fluctuation stock
Merupakan persediaan untuk menjaga terjadinya fluktuasi permintaan yang tidak diperkirakan sebelumnya dan untuk mengatasi jika terjadi kesalahan
Universitas Sumatera Utara
penyimpangan dalam prakiraan penjualan, waktu produksi, atau pengiriman barang.
2.
Anticipation stock
Merupakan jenis persediaan untuk menghadapi permintaan yang dapat diramalkan, seperti pada musim permintaan tinggi tetapi kapasitas produksi
pada saat itu tidak mampu memenuhi permintaan. Persediaan ini juga dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan sukarnya diperoleh bahan baku
sehingga tidak mengakibatkan terhentinya produksi. Baroto 2002, menjelaskan bahwa seringkali perusahaan mengalami kenaikan permintaan
dilakukan program promosi. Untuk memenuhi hal itu, maka diperlukan sediaan produk jadi agar tak terjadi
stockout
. Keadaan yang lain adalah bila suatu ketika diperkirakan pasokan bahan baku akan terjadi kekurangan. Jadi,
tindakan menimbun persediaan bahan baku terlebih dahulu adalah merupakan tindakan rasioanal. Disamping itu, Handoko 1984 menyatakan bahwa
perusahaan juga sering menghadapi ketidakpastian jangka waktu pengiriman dan permintaan akan barang-barang selama periode pemesanan kembali
sehingga memerlukan kuantitas persediaan ekstra atau
safety inventories
.
3.
Lot-size inventory
Merupakan persediaan yang diadakan dalam jumlah yang lebih besar daripada kebutuhan pada saat itu. Cara ini dilakukan untuk mendapatkan keuntungan
dari harga barang potongan harga karena pembelian dalam jumlah
lot-size
yang besar atau untuk mendapatkan penghematan dari biaya pengangkutan per unit yang lebih rendah.
4.
Pipeline inventory
Merupakan persediaan yang sedang dalam proses pengiriman dari tempat asal ke tempat dimana barang itu digunakan. Misalnya: barang yang dikirim dari
pabrik menuju tempat penjualan yang dapat memakan waktu beberapa hari atau beberapa minggu.
Persediaan timbul akibat oleh tidak sinkronya permintaan dengan penyediaan dan waktu yang digunakan untuk memproses bahan baku. Untuk menjaga keseimbangan
Universitas Sumatera Utara
permintaan dengan penyediaan bahan baku dan waktu proses diperlukan adanya sistem persediaan. Oleh karena itu terdapat empat faktor yang dijadikan sebagai
fungsi persediaan Zulian Yamit, 1999,yaitu :
1. Faktor waktu
Menyangkut lamanya proses produksi dan distribusi sebelum barang jadi sampai ketangan konsumen. Waktu diperlukan untuk membuat
jadwal produksi, memotong bahan baku, pengiriman bahan baku, dan pengiriman barang jadi ke konsumen. Persediaan dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan selama waktu tunggu
lead time
.
2. Faktor ketidakpastian waktu
Datang dari
suplier
menyebabkan perusahaan memerlukan persediaan, agar tidak menghambat proses produksi maupun keterlambatan
pengiriman terhadap konsumen. Ketidakpastian waktu datang mengharuskan perusahaan membuat jadwal operasi lebih teliti pada
setiap level.
3. Faktor ketidakpastian pengguna
Berasal dari dalam perusahaan disebabkan oleh kesalahaan dalam peramalan permintaan, kerusakan mesin, keterlambatan operasi, bahan
cacat dan berbagai kondisi lain.
4. Faktor Ekonomis
Terjadi akibat adanya keinginan perusahaan untuk mendapatkan alternatif biaya rendah dalam memproduksi atau membeli item dengan
menentukan jumlah yang paling ekonomis. Pembelian dalam jumlah besar memungkinkan perusahaan mendapatkan potongan harga. Selain
itu pengiriman dalam jumlah besar menyebabkan biaya transportasi lebih rendah sehingga sehingga menurunkan biaya. Persediaan
diperlukan untuk menjaga stabilitas produksi dan fluktuasi bisnis.
Universitas Sumatera Utara
2.1.5 Komponen-Komponen Biaya Persediaan