2.4 Hubungan antara Tingkat Persediaan dan Biaya Total
Pada pengendalian persediaan, persoalan utama yang ingin dicapai adalah meminimumkan biaya total operasi perusahaan. Hal ini berkaitan dengan berapa
jumlah barang yang harus dipesan dan kapan pemesanan itu harus dilakukan.
Keputusan mengenai besarnya jumlah persediaan menyangkut dua kepentingan yaitu kepentingan pihak yang menyimpan dengan pihak yang
memerlukan barang. Keputusan itu bisa dikategorikan menjadi dua yaitu: a.
Jumlah barang yang dipesan harus ditentukan dan waktu pada saat pemesanan barang masuk konstan.
b. Jumlah barang yang dipesan dan waktu pesanan harus ditentukan.
Sebagai ilustrasi, gambar 2.3 dapat memperlihatkan hubungan antara tingkat persediaan dan biaya total Siagian, 1987.
Biaya Rp Total Cost
Total Biaya Holding Cost
Minimum
Tingkat Persediaan
Gambar 2.3 Hubungan antara Tingkat Persediaan dan Biaya Total
Pada gambar 2.3 terlihat bahwa jika semakin besar, berarti pemesanan
biaya pemesanan
ordering cost
akan semakin kecil. Sebaliknya jika semakin
kecil, berarti pemesanan akan semakin sering dilakukan, sehingga biaya pemesanan
Pesanan Optimum Ordering Cost
Universitas Sumatera Utara
yang dikeluarkan akan semakin besar. Akibatnya jika semakin besar bergeser ke
kanan, maka kurva
ordering cost
semakin menurun. Biaya penyimpanan
holding cost
digambarkan sebagai sebuah garis lurus yang dimulai pada tingkat persediaan nol
= 0 . Hal ini disebabkan karena komponen biaya ini secara langsung tergantung pada tingkat persediaan rata-rata.
Semakin besar jumlah barang yang dipesan akan mengakibatkan semakin besar tingkat persediaan rata-rata, sehingga biaya penyimpanan akan semakin besar, yang
mengakibatkan kurva
holding cost
semakin meningkat.
Dari gambar 2.3 terlihat bahwa antara
holding cost
dan
ordering cost
berhubungan terbalik dimana jumlah keduanya akan menghasilkan kurva
total inventory cost
yang
convex
Mulyono, 2004. Jadi tinggi jarak kurva
total inventory cost
pada setiap titik merupakan hasil penjumlahan tinggi jarak kedua kurva
komponen biaya tersebut secara tegak lurus. Solusi optimal dari fungsi tujuan akan ditemukan pada saat
total inventory cost
minimum Subagyo
et al
, 2000.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Formulasi Model