biologis dan kondisi fisik di dalam tanah Kusumanto, 2008. Kondisi pH tanah yang netral sangat disukai oleh makrofauna seperti cacing tanah. Pada Tabel 9 dapat dilihat
bahwa  kondisi  pH  pada  tanah  pada  perkebunan  kakao  organik  agak  masam  5,6 sedangkan pada perkebunan kakao anorganik masam 5,1, yang mendekati pH netral
6,6 adalah pH pada perkebunan kakao organik.
4.3.    Makrofauna  Tanah  di  Perkebunan  Kakao  Rakyat  di  Serukei Aceh Utara
Dari hasil penelitian  yang telah dilakukan di areal Perkebunan Kakao Rakyat di Serukei Aceh Utara didapatkan 9 famili makrofauna tanah yaitu Glossoscolecidae,
Mangascolicidae,  Scolopeniidae,  Julidae,  Gryllidae,  Carapidae,  Blatteidae  dan Pomatiopsidae seperti yang terlihat pada Tabel 10.
Tabel  10.  Makrofauna  Tanah  yang  Ditemukan  di  Perkebunan  Kakao  Rakyat di Serukei Aceh Utara
No Family
Jenis Spesies Nama Indonesia
Lokasi I
II 1
Glossoscolecidae Pontoscolex sp
Cacing tanah +
-
2 Mangascolicidae
MegmopHix sp Cacing tanah
+ -
3 Mangascolicidae
PHeretima posthuma Cacing tanah
+ +
4 Scolopeniidae
Scolopendra abscurai Kelabang
+ +
5 Julidae
Jullus sp Kaki seribu
+ +
6 Glomeridae
Glomeris sp Kaki seribu bola
- +
7 Gryllidae
Allonemobius sp Jangkrik tanah
+ +
8 Carapidae
PHilopaga sp Kumbang tanah
+ -
9 Blatteidae
Parcoblatta sp Kecoa tanah
+ -
10  Pomatiopsidae Pomatiopsis sp
Keong +
+
Jumlah Jenis 9
6
Sumber: Hasil Laboratorium Taksonomi Hewan FMIPA USU
p d f Machine
A  pdf w rit er t hat  produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer”  and that’s it Get  yours now
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: Lokasi I
: Areal Perkebunan Kakao Organik Lokasi II
: Areal Perkebunan Kakao Anorganik +
: Ditemukan spesies makrofauna tanah -
: Tidak ditemukan spesies makrofauna tanah Pada  Tabel  10  dapat  dilihat  bahwa  makrofauna  tanah  yang  paling  banyak
didapatkan  adalah  pada  lokasi  I  areal  perkebunan  organik  yaitu  sebanyak  9  jenis, sedangkan pada lokasi II areal perkebunan anorganik yaitu sebanyak 6 jenis.
Menurut  Paoletti  et  al.  1992  perbedaan  penggunaan  lahan  akan mempengaruhi populasi dan komposisi makrofauna tanah. Selanjutnya Crossley et al
1992    Pankhurst  1994  menjelaskan  pengelolaan  tanah  secara  intensif, pemupukan  dan  penanaman  secara  terus  menerus  dapat  mengakibatkan  penurunan
biodiversitas makrofauna tanah. Banyaknya spesies makrofauna tanah pada lokasi I areal perkebunan organik
karena  pada  lokasi  ini  dilakukan  penanaman  kakao  organik,  yaitu  suatu  sistem pertanaman  yang  berdasarkan  daur  ulang  hayati.  Pada  lokasi  ini  tidak  ada
penggunaan  insektisida,  pupuk  anorganik,  dan  berbagai  jenis  zat  kimia  sintesis, sehingga  pH  dan  tingkat  kesuburan  tanah  setabil.  Menurut  Doran    Parkin  1994
kualitas tanah merupakan kemampuan tanah yang menggambarkan ekosistem tertentu untuk  keberlanjutan  sistem  peranian.  Kualitas  tanah  menunjukkan  sifat  fisik  kimia
tanah  serta  biologi  tanah  yang  berperan  dalam  menyediakan  unsur  hara  untuk pertumbuhan tanaman.
p d f Machine
A  pdf w rit er t hat  produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer”  and that’s it Get  yours now
Universitas Sumatera Utara
Organisme  sebagai  bioindikator  kualitas  tanah  berifat  sensitif  terhadap perubahan,  mempunyai  respon  spesifik  dan  ditemukan  melimpah  didalam  tanah
Primack,  1998.  Makrofauna  tanah  sangat  besar  perannya  terhadap  proses dekomposisi,  aliran  karbon,  redistribusi  unsur  hara,  siklus  unsur  hara,  dan
pembentukan  struktur  tanah  Anderson,  1994.  Keberadaan  makrofauna  tanah  dan keadaan kualitas tanah berbanding lurus di mana antara satu dan yang lainnya saling
tergantung,  mempengaruhi  dan  memiliki  interaksi  timbal  balik.  Keadaan  tanah  yang masih relatif subur mendukung keberlangsungan hidup makrofauna tanah.
Menurut  Rukman  1999  populasi  cacing  tanah  Pontoscolex  sp,  Megmophix sp  dan  Pheretima  posthuma  berperan  sebagai  bioindikator  kualitas  tanah.  Cacing
tanah berkembang baik pada pH netral. pH yang cocok untuk cacing tanah adalah 6- 7,2. Cacing tanah menyukai bahan organik kualitas tinggi CN rendah.
Pada  lokasi  II  areal  perkebunan  anorganik  dilakukan  pemupukan  secara anorganik, penyemprotan insektisida serta penggunaan zat-zat kimia sintesis lainnya.
Hal ini mempengaruhi pH tanah menjadi masam 5,1, serta kesuburan tanah. Hal ini juga berpengaruh pada jumlah spesies makrofauna tanah yang ditemukan pada lokasi
ini.  Pada  lokasi  ini  hanya  ditemukan  satu  jenis  cacing  tanah  yaitu  Pheretima posthuma. Menurut Rukman 1999 cacing tanah merupakan makrofauna tanah yang
hidup komposit menyebar dan tergantung pada kondisi lingkungan. Berdasarkan hal tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa  spesies  cacing  tanah  tidak  akan  bertahan  hidup
pada  kondisi  tanah  yang  tidak  mendukung  kehidupannya.  Kondisi  tanah  yang berubah akibat pemupukan anorganik, penyemprotan insektisida serta pemberian zat-
p d f Machine
A  pdf w rit er t hat  produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer”  and that’s it Get  yours now
Universitas Sumatera Utara
zat  kimia  sintesis  menyebabkan  terjadinya  perubahan  pH  tanah,  suhu  tanah  serta tingkat kualitas tanah. Padahal di sisi lain makrofauna tanah membantu dalam proses
penyuburan  tanah.  Semakin  tinggi  pengelolaan  lahan  menyebabkan  biodiversitas makrofauna tanah semakin menurun.
Percobaan  di  Maros,  Sulawesi  Selatan  dikawasan  tanah  latosol  –  podsolik menunjukkan  bahwa  pertanaman  kakao  yang  dilakukan  secara  organik  memberikan
hasil 24 lebih tinggi dari pada  yang diberikan pupuk anorganik  yaitu 2,07 ton ha
-1
banding 1,67 ton ha
-1.
Notohadiprawiro, 1992. Berdasarkan  hasil  penelitian  ini  menunjukan  bahwa  pengelolaan  perkebunan
kakao  secara  organik  lebih  baik  daripada  pengelolaan  perkebunan  kakao  secara anorganik.  Hal  tersebut  ditunjukkan  dengan  banyaknya  jumlah  cacing  tanah  yang
hidup  di  areal  perkebunan  kakao  organik,  karena  banyaknya  cacing  tanah menunjukkan tanah yang subur.
4.4.
Kepadatan  Individum
2
Makrofauna  Tanah  di  Perkebunan  Kakao Rakyat di Serukei Aceh Utara
Dari  hasil  analisis  data  yang  telah  dilakukan  terhadap  jumlah  individu makrofauna  tanah  pada  areal  Perkebunan  Kakao  Rakyat  di  Serukei Aceh  Utara,
didapatkan  nilai  kepadatan  yang  bervariasi  antar  lokasi  penelitian,  seperti  yang terlihat pada Tabel 11.
p d f Machine
A  pdf w rit er t hat  produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer”  and that’s it Get  yours now
Universitas Sumatera Utara
Tabel  11.  Nilai  Kepadatan  Individum
2
dan  Kepadatan  Relatif Makrofauna Tanah pada Setiap Lokasi Penelitian
No Famili
Jenis Spesies Lokasi I
Lokasi II K
KR K
KR 1
Glossoscolecidae Pontoscolex sp
6,67 21,43
- -
2 Mangascolicidae
Megmophix sp 3,70
11,90 -
- 3
Mangascolicidae Pheretima posthuma
7,41 23,81  1,48  20,00
4 Scolopeniidae
Scolopendra abscurai 0,74
2,38 1,48  20,00
5 Julidae
Jullus sp 3,70
11,90  0,74  10,00 6
Glomeridae Glomeris sp
- -
0,74  10,00 7
Gryllidae Allonemobius sp
2,96 9,52
2.22  30,00 8
Carapidae Philopaga sp
1,48 4,76
- -
9 Blatteidae
Parcoblatta sp 2,96
9,52 -
- 10  Pomatiopsidae
Pomatiopsis sp 1,48
4,76 0,74  10,00
Jumlah 31,11
100 7,41
100
Sumber: Data Pengamatan Diolah Keterangan:
K = Kepadatan
KR = Kepadatan Relatif
Pada  Tabel  11  dapat  dilihat  pada  lokasi  I  area  perkebunan  kakao  organik
kepadatan  tertinggi  adalah  Pheretima  posthuma  7,41  dan  pada  lokasi  II  area perkebunan  kakao  anorganik  kepadatan  tertinggi  adalah  Allonemobius  sp  2,22.
Pada lokasi I area perkebunan kakao organik kepadatan terendah adalah
Scolopendra abscurai  0,
74,  sedangkan  pada  lokasi  II  area  perkebunan  kakao  anorganik kepadatan  terendah  adalah  Jullus  sp,
Glomeris  sp
dan  Pomatiopsis  sp.  Menurut  Suin 2003  distribusi  dan  keberadaan  hewan  tanah  di  suatu  daerah  tergantung  pada
keadaan  faktor  fisik-kimia  lingkungan.  Menurut  Simanjuntak  dan  Waluyo  1982 cacing  tanah
Pheretima  posthuma
sangat  sensitif  terhadap  kadar  keasaman  tanah.
p d f Machine
A  pdf w rit er t hat  produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer”  and that’s it Get  yours now
Universitas Sumatera Utara
Keasaman  tanah  biasa  dianggap  sebagai  faktor  pembatas  dalam  penyebaran  cacing tanah dan menentukan jumlah cacing tanah di suatu daerah. Semakin tinggi masukan
bahan  organik  tanaman  diikuti  naiknya  pH  tanah,  pH  tanah  yang  mendekati  netral 6,6-7,5  menyebabkan  makin  tingginya  jumlah  cacing  tanah.  Cacing  tanah
mempunyai  beberapa  manfaat  antara  lain:  memperbaiki  struktur  fisik  tanah, meningkatkan  kesuburan  tanah,  meningkatkan  pertumbuhan  tanaman,  menekan
pertumbuhan  gulma,  membantu  membersihkan  bahan  kimia  yang  berbahaya  bagi lingkungan,  meningkatkan  penyerapan  air  dan  mencegah  erosi  Saheme,  2008.
Dengan demikian dari sisi kelestarian alam dan lingkungan hidup pada lokasi kebun organik lebih baik dari pada kebun anorganik.
4.5. Frekuensi  Kehadiran  Makrofauna  Tanah  di  Perkebunan  Kakao  Rakyat