4.2. Kesuburan Tanah
Berdasarkan  hasil  pengujian  sampel  tanah  yang  diambil  dari  wilayah penelitian unsur hara makro dan pH yang terkandung pada tanah perkebunan organik
dan anorganik terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel  8.  Rataan  Kandungan  Unsur  Hara  Makro  pada  Kebun  Kakao  Rakyat di Serukei Aceh Utara
Sampel Tanah Kandungan Unsur Hara
N P ppm
K me100 pH
Perkebunan Organik 0,34
17,20 0,35
5,63 Perkebunan
Anorganik 0,22
9,59 0,18
5,11 Sumber: Hasil Laboratorium Fakultas Pertanian USU
Dari Tabel 8 dapat dilihat bahwa kandungan unsur hara N, P, K dan pH yang terkandung  pada  tanah  dari  perkebunan  organik  lebih  besar  daripada  tanah  dari
perkebunan  anorganik. Perbedaannya pun cukup besar, untuk unsur N perbedaannya 0,12, unsur P perbedaannya 7,61 ppm, unsur K perbedaannya 0,17  me100 dan pH
0,52.  Dengan  demikian  tentunya  bisa  dikatakan  bahwa  ada  perbedaan  kandungan unsur  hara  yang  terkandung  pada  tanah  perkebunan  organik  dan  anorganik.  Untuk
memperjelas  perbedaan  tersebut  maka  kita  bisa  menggunakan  hasil  analisis  secara fisik dan  kimia  yang dikeluarkan oleh  Lembaga  Penelitian Tanah Bogor  tahun 1983
dalam Muklis 2007. Berdasarkan penilaian sifak fisik kimia tanah yang dikeluarkan oleh Lembaga
Penelitian Tanah Bogor Tahun1983 dalam Muklis 2007 kandungan N, P, K dan pH pada perkebunan organik dan anorganik dapat dijelaskan oleh Tabel 9.
p d f Machine
A  pdf w rit er t hat  produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer”  and that’s it Get  yours now
Universitas Sumatera Utara
Tabel  9.  Penilaian  Sifat  Fisik  Kimia  Tanah  pada  Kebun  Kakao  Rakyat di Serukei Aceh Utara LPT Bogor, 1983
Sampel Tanah Kandungan Unsur Hara
N P ppm
K me100 pH
Perkebunan Organik
Sedang Sedang
Sedang Agak
Masam Perkebunan
Anorganik Sedang
Sangat Rendah
Rendah Masam
Sumber: Data Pengamatan Diolah Berdasarkan  Tabel  9  dapat  dilihat  bahwa  memang  sifat  fisik  kima  tanah
perkebunan  organik  lebih  baik  daripada  perkebunan  anorganik.  Hal  ini  disebabkan adanya  perbedaan  akumulasi  biomassa  seresah  yang  menyebabkan  perbedaan
kandungan  unsur-unsur  hara  yang  ada  di  dalam  tanah  karena  kandungan  bahan organik dan unsur hara tanah berasal dari dekomposisi seresah. Akumulasi biomassa
seresah  di  lantai  hutan  dan  perkebunan  sangat  dipengaruhi  oleh  kecepatan dekomposisi seresah tersebut Haryono, et al., 2009.
Kedalaman  tanah  akan  berpengaruh  terhadap  kandungan  N  yang  ada di  dalamnya.  Semakin  dalam  solum  tanah  maka  semakin  berkurang  kandungan  N
yang ada di dalam tanah tersebut. Hal ini disebabkan karena hasil dekomposisi bahan organik  dan  berbagai  sumber  N  yang  lain  akan  terakumulasi  di  permukaan  tanah.
Kemudian, N akan masuk ke dalam tanah dengan cara melewati pori-pori tanah atau retakan-retakan  pada  waktu  musim  kemarau.  Keberadaan  N  sangat  dibutuhkan  oleh
tanaman  sebab  N  merupakan  unsur  penyusun  protein.  Dengan  kandungan  yang cukup, N mampu memperbaiki pertumbuhan vegetatif tanaman. Jika N  yang diserap
p d f Machine
A  pdf w rit er t hat  produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer”  and that’s it Get  yours now
Universitas Sumatera Utara
oleh  tanaman  kurang  maka  pertumbuhan  akan  terhambat  sehingga  tanaman  tumbuh kerdil, daun menguning dan akhirnya daun gugur lebih awal Hardjowigeno, 1987.
Fosfor  P  merupakan  salah  satu  hara  makro  esensial  bagi  pertumbuhan tanaman Marschner, 1986. Fosfor sering menjadi faktor pembatas setelah nitrogen.
Unsur  fosfor  sangat  penting  karena  terlibat  langsung  hampir  pada  seluruh  proses kehidupan  Hakim  et  al.,  1986.  Pemberian  seresah  tanaman  akan  dapat  menjadi
penyekat  ion  Ca,  Fe  dan  Al  dengan  ion  P  sehingga  unsur  P  dapat  menjadi  lebih tersedia di dalam tanah Risal, et al., 2008.
Hampir  99  N  diserap  akar  dengan  aliran  massa  dan  selebihnya  dengan serapan  langsung.  Hampir  91  P  diserap  secara  difusi  dan  selebihnya  dengan
serapan  langsung.  Hampir  78  K  diserap  secara  difusi  dan  20  dengan  aliran massa. Sekitar 71 Ca diserap dengan aliran massa dan selebihnya secara langsung.
95  S  diserap  lewat  aliran  massa  dan  selebihnya  secara  langsung  Donahue  et.al, 1977.
Kesuburan tanah bisa diukur berdasarkan beberapa indikator kesuburan tanah. Salah  satu  indikator  kesuburan  tanah  yang  biasa  digunakan  oleh  para  ahli  adalah
tingkat  kejenuhan  basa.  Kejenuhan  Basa,  nilainya  dalam  bentuk  persen, mencerminkan  akumulasi  susunan  kation.  Peningkatan  nilai  persen  kejenuhan  basa,
mencerminkan  semakin  tingginya  kandungan  basa-basa  tanah  pada  posisi  nilai  pH tanah  yang  menyebabkan  nilai  kesuburan  kimiawi  optimal  secara  menyeluruh.  Nilai
kesuburan kimiawi secara sederhana dicerminkan oleh nilai pH, karena nilai pH akan mampu  mempengaruhi  dan  mencerminkan  aktivitas  kimiawi  sekaligus  aktivitas
p d f Machine
A  pdf w rit er t hat  produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer”  and that’s it Get  yours now
Universitas Sumatera Utara
biologis dan kondisi fisik di dalam tanah Kusumanto, 2008. Kondisi pH tanah yang netral sangat disukai oleh makrofauna seperti cacing tanah. Pada Tabel 9 dapat dilihat
bahwa  kondisi  pH  pada  tanah  pada  perkebunan  kakao  organik  agak  masam  5,6 sedangkan pada perkebunan kakao anorganik masam 5,1, yang mendekati pH netral
6,6 adalah pH pada perkebunan kakao organik.
4.3.    Makrofauna  Tanah  di  Perkebunan  Kakao  Rakyat  di  Serukei Aceh Utara