BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Karakteristik Responden
Keputusan membeli adalah sebuah perilaku yang rumit. Perilaku ini dapat dipengaruhi oleh berbagai macam factor. Para pemasar, tentu ini menjadi tantangan utama untuk
mengendalikan semua faktor yang mampu mempengaruhi perilaku beli konsumen.
Pada penelitian ini populasinya adalah mahasiswa FMIPA USU yang berjumlah 1.936 orang berdasarkan data yang diperoleh dari Web Site USU diantaranya:
1. Matematika - S-1 = 315 orang 2. Sistem Informasi - S-1 = 406 orang
3. Kimia - S-1 = 297 orang 4. Teknik informatika - S-1 = 361 orang
5. Biologi - S-1 = 275 orang 6. Fisika - S-1 = 282 orang
Penarikan sampel dengan proporsional adalah sebagai berikut: Strata Populasi
Populasi Proporsi
Sampel Jumlah
Sampel Mahasiswa Matematika
315 5
16 Mahasiswa Sistem Informasi
406 5
20 Mahasiswa Kimia
297 5
15 Mahasiswa Teknik
informatika 361 5
18
Universitas Sumatera Utara
Strata Populasi Populasi
Proporsi Sampel
Jumlah Sampel
Mahasiswa Biologi 275
5 14
Mahasiswa Fisika 282
5 14
Dan dari masing-masing departemen akan diambil sampel secara acak dengan mengambil sampel sebanyak 97 orang dengan mengambil 5 dari setiap strata.
Diketahui bahwa semakin banyak sampel yang diambil maka data yang diperoleh akan semakin representatif.
3.2 Prosedur Analisis
Konjoin
Tahap satu yaitu mengidentifikasi atribut. Menentukan atribut atau kriteria yang digunakan konsumen untuk membeli atau memilih shampo. Ada sejumlah metode
yang dapat digunakan untuk keperluan tersebut: a. Peneliti menentukan lebih dulu atribut dan kriteria sesuai dengan pertanyaan
peneliti. b. Menelusuri kepustakaan
c. Melakukan wawancara individual d. Melakukan serangkaian diskusi kelompok
Tahap dua yaitu menentukan tingkat atribut. Setelah atribut ditentukan, tahap kedua menentukan tingkat level masing-masing atribut. Tingkat atribut dapat diukur
dalam skala kardinal, ordinal, atau kategorikal. Tingkat atribut tersebut harus dibuat masuk akal dan dapat direalisasiakan, sehingga mendorong responden untuk
menjawab pertanyaan dengan serius. Tahap tiga yaitu memilih skenario produk hipotesis yang paling disukai. Skenario tersebut menggambarkan semua
kemungkinan konfigurasi kesukaan terhadap produk shampo. Jumlah skenario meningkat dengan meningkatnya jumlah atribut dan tingkat atribut. Konsumen tentu
tidak dapat mengevaluasi ribuan produk, solusinya adalah melakukan survey untuk mereduksi jumlah produk sehingga konsumen dapat meberikan pilihan.
Universitas Sumatera Utara
Tahap empat yaitu menentukan preferensi konsumen. Tahap berikutnya adalah menyajikan skenario hipotesis yang sudah dipilih kepada konsumen. Preferensi
skenario dalam kuesioner diungkapkan dengan metode pilihan diskret. Kepada konsumen disajikan sejumlah pilihan dan untuk masing-masing pilihan, konsumen
diminta memilih satu skenario produk yang paling disukai. Penggunaan metode pilihan diskret lebih dianjurkan ketimbang metode pengukuran lainya. Ada dua cara
untuk mengevaluasi kombinasi yang berbentuk a. Mengurutakan ranking
b. Memberikan rating
Dalam penelitian ini akan digunakan dengan cara ranking dan karena atribut- atribut yang digunakan dalam analisis konjoin berskala kategorik, sehingga
dibutuhkan peubah boneka untuk mewakili taraf-tarafnya ke dalam model.
3.3 Analisis Preferensi Shampo Secara Umum