Filling Cabinet Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Manajemen Kearsipan Arsip Dinamis Aktif dan Inaktif Kantor Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang T1 162008028 BAB IV

60 klasifikasi dan keterangan yang jelas sehingga jika arsip dibutuhkan maka sulit untuk ditemukan. Daftar pertelaan arsip pun belum dibuat.

4. Ruangan Khusus Arsip

Kantor Kecamatan Tengaran belum mempunyai ruangan khusus untuk penyimpanan arsip. Alamari dan filing cabinet untuk menyimpan arsip bersatu dengan ruang kerja pegawai kantor kecamatan tengaran sehingga perawatan arsip tidak bisa maksimal. Jika tempat penyimpanan arsip sama dengan ruang kerja, maka didalam ruang arsip juga ada makanan kecil dan minuman, padahal minuman dan makanan dapat mengundang serangga yang dapat merusak arsip.

5. Peralatan yang digunakan dalam pengelolaan arsip

Peralatan yang digunakan dalam proses pengelolaan kearsipan sangat mempengaruhi tujuan utama penyimpanan arsip yaitu mudah dan cepat ditemukan kembali ketika akan digunakan. Peralatan yang memadahi ditunjang dengan penataan yang baik akan mempermudah penemuan kembali arsip ketika dibutuhkan lagi. Peralatan yang digunakan dalam penyelenggaraan kearsipan di Kantor Kecamatan Tengaran kurang memadahi. Berikut peralatan penyimpanan arsip beserta penggunaanya di Kantor Kecamatan Tengaran ;

5.1. Filling Cabinet

5.1.1. Filling Cabinet 16 Laci Kecamatan tengaran mempunyai filling Cabinet dengan 16 laci untuk menyimpan arsip dinamis aktif bagi keempat seksi yang ada di Kantor 61 Kecamatan Tengaran. 3 laci dari filing cabinet tersebut sudah mengalami kerusakan sehingga tidak difungsikan. 13 laci sisanya kurang dimanfaatkan dengan baik. Seksi Tata Pemerintahan dan seksi Pembangunan, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa tidak menggunakan Filling Cabinet, justru hanya menumpuk arsip di sisi meja kerjanya. Seksi Tata Pemerintahan menumpuk arsip aktif di sisi meja kerja karena filing cabinetnya rusak. Seksi Pembangunan, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa menumpuk arsip aktif di sisi meja kerja karena tidak mau repot mengklasifikasi arsip dengan kode-kode yang telah ditentukan. Berikut laci filling cabinet dengan rincian isinya : a. Laci 1 diberi judul Umum dengan kode 000; didalam laci 1 terdapat 14 sub judul yang sudah penuh dengan arsip, dengan rincian sebagai berikut : 1. Arsip Pemda Tk. II 130; berisi 30 lembar surat dan 3 lampirannya dari tahun 2004. 2. Arsip Hukum 180; berisi 6 surat dari tahun 2002 3. Arsip Organisasi Ketatalaksanaan 060; berisi 33 lembar surat dengan 21 lampirannya dari tahun 2000 4. Arsip Penelitian 070; berisi 10 surat izin penelitian dan proposal penelitiannya sejak tahu 2001 5. Arsip Perencanaan 050; berisi 6 surat dan rencana kegiatan sejak tahun 2005 6. Arsip tentang Kearsipan 045; arsip tentang Kearsipan berisi 12 surat tentang kearsipan sejak tahun 2004 62 7. Arsip tentang pengadaaan Peralatan 020; ada 11 surat dan 9 bukti pengadaaan peralatan kantor sejak tahun 1999 8. Arsip tentang Protokol 019; ada 5 surat dengan 6 lampiran sejak tahun 2000 9. Arsip Komunikasi 016; ada 8 surat sejak tahun 2002 10. Arsip Rumah Dinas 012; ada 4 surat sejak tahun 2000 11. Arsip tentang Gedung kantor 011; ada 3 surat sejak tahun 2003 12. Arsip tentang Hari Raya 033; 60 surat sejak tahun 1994 13. Arsip tentang Tanda Kehormatan 002 ; ada 20 arsip dari tahun 1976- 2006 14. Arsip tentang Umum 000; 26 arsip dari tahun 2004-2006 b. Laci 2 diberi judul Pemerintahan dengan kode 100 Laci nomor 2 ini tidak ada sekat-sekat ataupun folder, arsip sangat kacau, ada tumpukan map yang tidak diberi judul atau tanda apapun kemudian diikat dengan tali raffia. Disebelahnya ada setumpuk kertas surat yang tidak diklasifikasikan, hanya ditumpuk berdasarkan surat diterima. Jadi, surat yang paling awal diterima berada ditumpukan paling bawah. Jumlah surat dan lampirannya yang tertumpuk adalah 98 lembar sejak tahun 1990 sampai terakhir pada 2011. c. Laci 3 diberi judul Politik dengan kode 200 Laci 3 berisi SPJ Rutin yang dimasukkan kedalam map sejak tahun 2001. SPJ rutin dibuat per 3 bulan, jika dihitung sampai bulan juni 2012 seharusnya ada 46 map, tetapi hanya ada 36 map, ketika dikonfirmasi 63 keberadaanya pengurus arsip hanya mengatakan “sedang dipinjam”. Peminjaman arsip tidak dicatat sehingga arsip tidak diketahui ada dimana. d. Laci 4 diberi judul Keuangan dengan kode 900 Laci 4 berisi rencana anggaran kerja sejak tahun 2002-2010 yang sudah diikat dengan tali raffia dan rencana anggaran tahun 2011 yang diletakkan di atas rencana anggaran yang sudah diikat. e. Laci 5 diberi judul Kepegawaian dengan kode 800 Laci 5 dengan judul Kepegawaian mempunyai 12 sub judul yang tertata dengan cukup rapi tetapi sudah terlalu penuh. Rincian dari ke12 sub judul tersebut adalah : 1. Data Mutasi dan Gaji 830; ada 23 surat sejak tahun 1992- 2000 2. Bapetarum 845; ada 11 surat dari tahun 1994-2006 3. Surat Tugas; ada 20 surat sejak tahun 1998 4. Penghargaan 861; ada 1 penghargaan pada tahun 2005 5. Pendidikan pegawai 890; ada 19 surat sejak tahun 2003 6. Keuangan 900; ada 31 surat sejak tahun 2003 7. TU Kepegawaian 870; ada 22 surat sejak tahun 2000 8. Cuti 850; ada 88 surat sejak tahun 1987 9. Dispensasi 848; ada 8 surat dari tahun 2005 10. Taspen Askes 842; ada 33 surat dengan lampirannya dan 20 lembar blangko kosong. 11. Mutasi 820; ada 2 surat yaitu pada tahun 2005 dan 2009. 12. Pengandaan 810; ada 11 surat dari tahun 2004 64 f. Laci 6 diberi judul Kesejahteraan Rakyat dengan kode 400 Laci 16 ada 7 sekat dan ada tumpukan arsip yang sudah tidak bisa diidentifikasi karena ditumpuk dan diikat dalam map tanpa judul dengan tali raffia. Ketujuh sekat tersebut dilengkapi dengan sub judul yaitu : 1. Pendidikan 420; ada 27 surat sejak tahun 2005 2. Raskin 511; ada 7 surat sejak tahun 2005 3. Tenaga kerja 560; ada 71 surat sejak tahun 2006 4. Haji 456; ada 51 berkas sejak tahun 2008 5. Yaziz 451; ada 7 surat sejak tahun 2005 6. Olahraga 426; ada 21 surat sejak tahun 2007 7. Kesehatan 440; ada 43 surat sejak tahun 2005 g. Laci 7 diberi judul Kegiatan Sosial, tanpa kode. Laci 7 berisi 14 stopmap kertas. Tapi hanya ada 4 stopmap kertas yang ada keterangannya, yaitu : arsip tentang raskin, askeskin, pondok pesantren, dan 2001. h. Laci 8 diberi judul Keuangan dengan kode 900 Isi dari laci 8 tidak sesuai dengan judulnya. Laci ini sangat kacau. Ada tumpukan kertas yang tidak ada keterangan apapun, yang lebih mengerankan ada jaket yang dimasukkan kedalam laci ini. di dalam Laci 8 terdapat 6 sekat yang kesemuanya kosong. Arsip hanya ditumpuk disamping sekat tanpa ketetangan yang jelas. 6 sekat tersebut memiliki sub judul: 1. Lomba 414 2. Promosi pembangunan 510 65 3. Pembangunan 410 4. Pemugaran perumahan 413 5. DPDIK 412 6. PMT 444 i. Laci 9 diberi judul Himpunan perda, tanpa kode. Laci 9 berisi 11 stopmap kertas dengan judul: 1. Laporan bulanan data kekuatan jumlah mutasi 2. Bahan rapat seksi trantip 3. Laporan triwulan infentaris data pembinaan kesehatan bangsa 4. Data perusahaan pengolahan limbah 5. Data pengolahan pasar 6. Undangan pemberitahuan keramaian hiburan 7. Laporan izin keramaian 8. Himpunan SK 9. Peta Kecamatan Tengaran 10. SK Pembangunan Kantor Kecamatan Tengaran 11. PERDA j. Laci 10 diberi judul Bin Trantip Linmas, tanpa kode. Laci 10 berisi map- map yang sudah diikat-ikat yang merupakan arsip inaktif yang tidak bisa diidentifikasi karena map untuk membungkus tidak diberi judul. Ada 3 map yang belum diikat dengan judul : 1. Berkas pembangunan pasar baru 2. Bengkok desa 66 3. Pemilihan panwaslu k. Laci 11 tidak diberi judul, berisi 15 map yang sudah diikat. Map yang diikat tersebut sama seperti map yang diikat pada laci lain yakni tidak ada keterangan sehingga tidak dapat teridentifikasi karena tali tidak boleh dibuka. l. Laci 12 tidak diberi judul, berisi kertas-kertas yang tidak ada sekat dan keterangannya. Selain kertas-kertas ada kain lap didalam laci ini. m. Laci 13 tidak diberi judul, berisi buku agenda surat sejak tahun 2006 - 2012 n. Laci 14 Rusak o. Laci 15 Rusak p. Laci 16 Rusak 5.1.2. Filling Cabinet 8 Laci Kecamatan Tengaran mempunyai filling cabinet dengan 8 laci untuk menyimpan lembar pengantar surat dan tembusan surat keluar yang masih aktif.

5.2. Almari Kayu

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Managemen Kearsipan Arsip Dinamis Inaktif pada Bagian Pengolahan dan Akuisisi Kantor Arsip Daerah Kabupaten Semarang

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Managemen Kearsipan Arsip Dinamis Inaktif pada Bagian Pengolahan dan Akuisisi Kantor Arsip Daerah Kabupaten Semarang T1 162007056 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Managemen Kearsipan Arsip Dinamis Inaktif pada Bagian Pengolahan dan Akuisisi Kantor Arsip Daerah Kabupaten Semarang T1 162007056 BAB II

0 0 35

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Managemen Kearsipan Arsip Dinamis Inaktif pada Bagian Pengolahan dan Akuisisi Kantor Arsip Daerah Kabupaten Semarang T1 162007056 BAB IV

0 0 56

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Managemen Kearsipan Arsip Dinamis Inaktif pada Bagian Pengolahan dan Akuisisi Kantor Arsip Daerah Kabupaten Semarang T1 162007056 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Manajemen Kearsipan Arsip Dinamis Aktif dan Inaktif Kantor Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Manajemen Kearsipan Arsip Dinamis Aktif dan Inaktif Kantor Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang T1 162008028 BAB I

1 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Manajemen Kearsipan Arsip Dinamis Aktif dan Inaktif Kantor Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang T1 162008028 BAB II

0 1 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Manajemen Kearsipan Arsip Dinamis Aktif dan Inaktif Kantor Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang T1 162008028 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Manajemen Kearsipan Arsip Dinamis Aktif dan Inaktif Kantor Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang

0 0 41