Prosedur Pengumpulan Data Analisa Data

b. Anonimity tanpa nama Tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan. c. Kerahasiaan confidentiality Dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti.

F. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data berupa data primer diperoleh dengan wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner pada ibu yang mempunyai anak balita yang menderita infeksi saluran pernapasan akut dengan menanyakan status imunisasi. Dan untuk data sekunder meliputi data anak yang menderita infeksi saluran pernapasan akut yang berobat di puskesmas Teladan Medan.

G. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dimulai setelah peneliti mengajukan permohonan izin untuk melakukan penelitian pada Ketua Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Setelah mendapat izin dari Akademik, peneliti mengantar surat izin tersebut kepada Kepala Puskesmas Teladan. Kemudian setelah mendapat izin dari Kepala Puskesmas Teladan, peneliti melaksanakan proses pengumpulan data dari responden. Peneliti menjelaskan tujuan Universitas Sumatera Utara penelitian ini kepada calon responden dan meminta kesediaannya untuk menjadi subjek penelitian. Setelah responden setuju untuk menjadi subjek penelitian, peneliti mengajukan surat persetujuan menjadi responden untuk ditanda tangani.

H. Analisa Data

Analisa data dilakukan setelah semua data terkumpul, maka peneliti melakukan analisa dan melalui beberapa tahap, pertama editing untuk melakukan pengecekan kelengkapan data. Kemudian data yang akan diukur diberi coding untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisa data. Selanjutnya tabulating untuk mempermudah analisa data yang dimasukkan kedalam bentuk tabel. Setelah itu mengentry data kedalam komputer dan dilakukan dalam pengolahan data dengan menggunakan tehnik komputerisasi. Tahap terakhir dilakukan cleaning dan entry yaitu pemeriksaan semua data kedalam program komputer guna menghindari terjadinya kesalahan. Metode statistik untuk analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Analisa Univariat Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam analis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel. Analisa univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari masing- masing variabel independen, yaitu status imunisasi dan variabel dependen, yaitu infeksi saluran pernapasan akut ISPA pada balita sakit 1-5 tahun. 2. Analisa Bivariat Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel-variabel bebas yang diduga mempunyai hubungan dengan variabel terikat. Analisa yang digunakan Universitas Sumatera Utara dengan menggunakan uji data kategori Chi-Square Test X pada tingkat adalah hasil tabulasi silang. Untuk menguji hipotesa dilakukan uji statistik 2 kemaknaannya adalah 95 p ≤ 0,05. Sehingga dapat diketahui ada tidaknya perbedaan yang bermakna secara statistik, dengan menggunakan program khusus. Melalui perhitungan Chi-Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan, bila nilai p lebih kecil dari nilai alpa 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang menunjukkan ada hubungan bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas. Universitas Sumatera Utara BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Puskesmas Teladan 1. Letak

Dokumen yang terkait

Hubungan Paparan Asap Rumah Tangga dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut Bagian Atas pada Balita di Puskesmas Tegal Sari-Medan Tahun 2014

2 115 78

Hubungan Status Imunisasi dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita 1-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Binjai

3 31 104

HUBUNGAN STATUS GIZI TERHADAP TERJADINYA INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI Hubungan Status Gizi Terhadap Terjadinya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Pada Balita Di Puskesmas Pajang Surakarta.

0 1 13

Hubungan Status Imunisasi dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita 1-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Binjai

2 9 10

Hubungan Status Imunisasi dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita 1-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Binjai

0 0 2

Hubungan Status Imunisasi dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita 1-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Binjai

0 0 5

Hubungan Status Imunisasi dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita 1-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Binjai

0 0 21

Hubungan Status Imunisasi dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita 1-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Binjai

0 0 34

Hubungan Status Imunisasi dan Status Gizi dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita

0 0 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) 1. Defenisi - Hubungan Status Imunisasi dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut Pada Balita Sakit (1-5 tahun) di Puskesmas Teladan Medan Tahun 2014

0 1 13