Perilaku Pencarian Pengobatan TINJAUAN PUSTAKA

2.6. Perilaku Pencarian Pengobatan

Masyarakat atau anggota masyarakat yang mendapat penyakit dan tidak merasakan sakit disease but not illness sudah tentu tidak akan bertindak apa-apa terhadap penyakitnya tersebut. Tetapi bila mereka diserang penyakit dan juga merasakan sakit, maka baru akan timbul berbagai macam perilaku dan usaha. Dari beberapa hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pola pencarian pengobatan pada beberapa daerah. Hal ini tidak dapat dijelaskan hanya karena adanya perbedaan morbidity rate atau karakteristik demografi penduduk, tetapi faktor-faktor sosial budaya yang menyebabkan tidak digunakannya fasilitas kesehatan. Penggunaan pelayanan kesehatan tidak perlu diukur hanya dalam hubungannya dengan individu tetapi dapat diukur berdasarkan unit keluarga Sarwono, 2004. Young 1980 menyatakan bahwa ada tiga pertanyaan pokok yang biasanya dipakai dalam pengambilan keputusan yaitu : a. Alternatif apa yang dilihat oleh anggota masyarakat agar mampu menyelesaikan masalahnya, disini alternatf yang dimaksud adalah pengobatan sendiri, pengobatan tradisional, paramedis, dokter dan rumah sakit. b. Kriteria apa yang dipakai untuk memilih salah satu dari berbagai alternatif yang ada. Kriteria yang dipakai untuk memilih sumber pengobatan adalah keparahannya, pengetahuan tentang pengalaman sakit dan pengobatannya, keyakinan efektivitas pengobatan dan obat, serta biaya dan jarak yang terjangkau. Universitas Sumatera Utara c. Bagaimana proses pengambilan keputusan untuk memilih alternatif tersebut. Proses pengambilan keputusan ini dimulai dengan penerimaan informasi, memproses berbagai informasi dengan kemungkinan dampaknya, kemudian mengambil keputusan dari berbagai kemungkinan dan melaksanakannya. Masyarakat yang berpenyakit dan tidak merasakan sakit disease but no illness pasti tidak akan berbuat apa-apa mengenai penyakitnya. Ini berbeda apabila seseorang itu berpenyakit dan merasakan sakit, maka baru timbul berbagai macam perilaku dan usaha, misalnya: 1. Tidak melakukan apa-apa. Ini disebabkan oleh kondisi yang sakit tersebut tidak mengganggu kegiatan mereka sehari-hari. Mungkin mereka beranggapan bahwa tanpa bertindak apa pun gejala yang dideritanya akan lenyap dengan sendirinya. Selain itu ada juga yang beralasan bahwa kesehatan bukan prioritas di dalam hidup dan kehidupannya.Alasan yang lain adalah fasilitas kesehatan jauh,para petugas kesehatan tidak simpatik, tidak sanggup biaya, takut ke rumah sakit, dan lain-lain. 2. Tindakan berobat sendiri self treatment. Alasannya juga sama seperti diatas 1. Perkara lain yang bisa dijadikan tambahan untuk tindakan mengobat sendiri ini adalah mereka percaya kepada diri sendiri karena pengalaman yang lalu dimana pengobatan sendiri mendatangkan kesembuhan. Hal ini menngakibatkan pencarian pengobatan keluar tidak diperlukan. 3. Tindakan berobat ke fasilitas-fasilitas pengobatan tradisional traditional remedy. Bagi masyarakat desa pengobatan tradisional ini masih menjadi pilihan utama. Selain itu bagi masyarakat sederhana pula pencarian pengobatan Universitas Sumatera Utara lebih cenderung ke arah sosial budaya masyarakat berbanding hal-hal yang masih dianggap masih asing. 4. Tindakan berobat melalui pembelian obat-obat di warung. Obat-obat dibeli umumnya tidak memakai resep dan belum menimbulkan masalah kesehatan yang cukup serius. 5. Tindakan berobat ke fasilitas-fasilitas pengobatan yang modern seperti balai pengobatan, puskesmas, dan rumah sakit. 6. Tindakan mencari pengobatan ke fasilitas pengobatan modern yaitu ke praktik dokter. Menurut Lewin dalam Notoatmodjo 2007, apabila individu bertindak untuk mengobati sesuatu penyakit, ada empat variable yang penting dalam tindakan

1. Kerentanan yang dirasakan

Merupakan suatu tindakan pencegahan terhadap penyakit apabila seseorang telah merasakan bahwa ia atau keluarganya rentan pada penyakit tersebut. 2. Keseriusan yang dirasakan Merupakan suatu tindakan mencari pengobatan dan pencegahan penyakit karena didorong oleh keseriusan penyakit tersebut pada dirinya atau masyarakat

3. Manfaat dan rintangan- rintangan yang dirasakan

Apabila seseorang merasakan dirinya rentan untuk suatu penyakit, ia akan melakukan suatu tindakan tertentu. Tindakan ini akan tergantung Universitas Sumatera Utara pada manfaat yang dirasakan dan rintangan-rintangan yang ditemukan dalam mengambil tindakan tersebut. 4. Isyarat atau tanda- tanda Faktor-faktor seperti pesan-pesan pada media massa, nasihat kawan- kawan atau individu lain perlu supaya pasien mendapatkan tingkat penerimaan yang benar mengenai kerentanan, kegawatan dan keuntungan sesuatu tindakan. Suchman menjelaskan 5 macam reaksi dalam proses pencarian pengobatan ,yaitu : 1 Shopping yaitu proses mencari alternatif sumber pengobatan guna menemukan seseorang yang dapat memberikan diagnosa dan pengobatan sesuai harapan si sakit. 2 Fragmentation yaitu proses pengobatan oleh beberapa fasilitas kesehatan pada lokasi yang sama. Misalnya: berobat ke dokter, sekaligus ke sinshe dan dukun. 3 Procastination yaitu proses penundaan pencarian pengobatan meskipun gejala penyakitnya sudah dirasakan. 4 Self medication yaitu pengobatan sendiri yang menggunakan berbagai ramuan atau obat-obatan yang dinilainya tepat baginya. 5 Discontinuity yaitu perhentian proses pengobatan. Pada umumnya mutu layanan kesehatan terfokus pada konsep bahwa layanan kesehatan memiliki tiga landasan utama yaitu mutu, akses, dan biaya . Walaupun satu sama lain saling bergantung dan masing-masing dapat berdampak Universitas Sumatera Utara pada yang lainnya, mutu berdampak lebih kuat dibandingkan dua landasan yang lainnya. Mutu dapat dicapai jika layanan yang terjangkau dapat diberikan dengan cara yang pantas, efisien, dan hemat biaya. Mutu tercapai ketika kebutuhan dan harapan pelanggan terpenuhi, tentu saja dalam pelayanan pengobatan, pasien merupakan pelanggan yang paling penting.Al-Assaf,2003.

2.7. Faktor-faktor yang mempengaruhi pencarian pelayanan pengobatan.

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrozoobenthos Di Sungai Sibiru-Biru Kecamatan Sibiru Biru Kabupaten Deli Serdang

0 50 72

Analisa Kualitas Fisik, Bakteriologis Dan Kimia Air Sumur Gali Serta Gambaran Keadaan Konstruksi Sumur Gali Di Desa Patumbak Kampung Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010

9 73 99

Gambaran Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Pencarian Pengobatan Pada Masyarakat di Desa Pamah Kecamatan Silinda Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016

2 19 138

Gambaran Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Pencarian Pengobatan Pada Masyarakat di Desa Pamah Kecamatan Silinda Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016

2 3 17

Gambaran Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Pencarian Pengobatan Pada Masyarakat di Desa Pamah Kecamatan Silinda Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016

0 0 2

Gambaran Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Pencarian Pengobatan Pada Masyarakat di Desa Pamah Kecamatan Silinda Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016

0 0 12

Kuesioner Penelitian Gambaran Perilaku Pencarian Pengobatan Pada Masyarakat Dusun V Desa Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 1 33

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Kesehatan 2.1.1. Batasan Perilaku - Gambaran Perilaku Pencarian Pelayanan Pengobatan Pada Masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 0 27

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Gambaran Perilaku Pencarian Pelayanan Pengobatan Pada Masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 0 10

Gambaran Perilaku Pencarian Pelayanan Pengobatan Pada Masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 0 11