BAB V PEMBAHASAN
5.1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden merupakan faktor yang melekat dari dalam diri responden yang dapat memengaruhi responden mencakup umur, pekerjaan,
pendidikan, dan penghasilan.
5.1.1. Faktor Internal Umur
Dari hasil penelitian di atas dapat dilihat bahwa hasil penelitian pada masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung didapatkan bahwa responden yang
berumur 18 tahun ada sebanyak 1 orang 1,2, berumur 18- 40 tahun ada sebanyak 43 orang 53,1, berumur 40- 60 tahun ada sebanyak 34 orang 40,7,
dan responden 60 tahun ada sebanyak 4 orang 4,9. Umur merupakan hal yang penting karena biasanya sasaran program
pelayanan kesehatan cenderung berkaitan dengan umur. Seperti diketahui bahwa pada hakekatnya pelayanan kesehatan dapat digunakan oleh semua golongan umur, tetapi
ada pelayanan kesehtan tertentu yang tidak dapat dimanfaatkan oleh golongan umur tertentu.
Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti menunjukkan umur dapat memberikan pengaruh terhadap penggunaan pelayanan pengobatan dikarenakan
semakin tua umur responden akan membuat dirinya semakin sulit untuk diberikan informasi karena semakin tua seorang individu akan membuat dirinya merasa
memiliki pengetahuan tertentu berdasarkan kepercayaan dan keyakinan masing- masing dan akan semakin sulit untuk dirubah perilakunya dan hal ini juga termmasuk
Universitas Sumatera Utara
penggunaan pelayanan pengobatan, seperti yang disebutkan Kalangie 1954, bahwa masyarakat yang menggunakan pengobatan tradisional sebagian besar pada kelompok
umur tua, karena pengobatan tradisional tersebut biasanya diperoleh turun temurun arau berdasarkan pengalamaman.
Umur merupakan salah satu sifat karakteristik tentang seseorang yang sangat utama. Umur memiliki hubungan dengan tingkat keterpaparan besarnya resiko serta
sifat resistensi perbedaan pengalaman terhadap masalah kesehatan penyakit dan pengambilan keputusan dipengaruhi oleh umur individu tersebut , semakin tua umur
seseorang semakin matang perkembangan mentalnya dan juga berpengaruh pada pengetahuan yang diperolehnya. Ahmadi 2001, dalam Hendra 2008.
5.1.2. Faktor Internal Pekerjaan
Dari hasil penelitian di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden tidak bekerja yaitu sebanyak 50 orang 61,7 dan responden yang bekerja ada
sebanyak 31 orang 38,3 baik sebagai PNS , pegawai swasta, dan wiraswasta. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa responden mampu memenuhi kebutuhan hidupnya
sendiri dan hasil dari pekerjaan itu sendiri juga mampu memenuhi biaya untuk pencarian pengobatan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ibu-ibu yang
bekerja cenderung lebih peka untuk merasakan gejala sakit dan mengobati penyakitnya berdasarkan asumsi penulis hal ini berhubungan dengan pekerjaannya
apabila dia tidak bekerja maka tidak akan menghasilkan uang. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Basaria Hutabarat 2007 bahwa pasien
yang bekerja lebih banyak patuh minum obat. Hal ini disebabkan karena ternyata penyakitnya mempunyai pengaruh timbal balik terhadap pekerjaannya tersebut maka
Universitas Sumatera Utara
pasien akan lebih termotivasi untuk lebih patuh berobat dibanding dengan mereka yang tidak bekerja, karena pekerjaan adalah sumber mata pencahariannya.
. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Azhari 2002, pekerjaan merupakan salah satu ukuran dari status sosial ekonomi yang tercakup ke dalam
faktor konsumen yakni merupakan faktor yang memengaruhi kebutuhan yang dirasakan sehingga memengaruhi pemanfaatan pelayanan pengobatan salah satunya
variabel pekerjaan.
5.1.3. Faktor Internal Pendidikan