36 di unit produksi, adanya buku keuangan, adanya label merek pada produk,
adanya tata tertib untuk penggunaan unit produksi, adanya tata tertib untuk pemakaian sarana dan prasarana unit produksi, serta adanya tata tertib
kegiatan unit produksi.
g. Pembelajaran Berbasis Unit Produksi
Mempersiapkan Sumber Daya Manusia SDM yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja, Sekolah Menengah Kejuruan SMK mempunyai
peran yang sangat esensial sehingga perlu mengadakan program terobosan yang dapat menjawab kebutuhan pasar. Sebagian besar kenyataanya
menunjukkan bahwa setiap SMK telah memiliki berbagai fasilitas praktek yang dapat dijadikan modal dasar pembekalan ketrampilan peserta didik.
Kondisi tersebut merupakan investasi yang harus diperhitungkan dengan seksama dan jika dioptimalkan penggunaanya dan dikelola secara
profesional, sehingga potensi tersebut dapat merupakan sumber penghasilan dalam bidang produksi dan jasa. Keberadaan unit produksi SMK sanagat
membantu siswa dalam proses pengembanan pengetahuan dan ketrampilan. Menurut Sonhadji 1995: 10, untuk melakukan prakerin di dunia
usaha, sangatlah sulit. Kerjasama antara perguruan tinggi dengan dunia usaha sulit untuk dibina. Dunia usaha memandang adanya prakerin atau magang
akan mengganggu perolehan profit perusahaan. Kalaupun mereka mau, daya tampungnya amatlah sedikit, paling hanya dua atau tiga orang saja. Amatlah
baik bila pembelajaran kewirausahaan dilaksanakan pada unit produksi yang
37 dipunyai sekolah. Hanya saja ini membutuhkan manajemen usaha yang bagus
agar unit produksi ini berjalan dengan baik. Unit produksi merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas
ketrampilan guru dan siswa sehingga seluruh aktivitas hendak berkaiatan dengan pembelajaran di sekolah. Beberapa karakteristik yang harus dipenuhi
dalam melaksanakan unit produksi dan jasa adalah sebagai berikut:
1 Meningkatkan keahlian baik teknis maupun wawasan ekonomi bagi
siswa dan guru adalah salah satu tujuan keberadaan unit produksi. 2
Aktivitas unit produksi harus terkait dengan pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
3 Aktivitas
unit produksi harus berupa: a membantu dana pembelajaran; b membantu dana perawatan dan perbaikan peralatan;
c mengusahakan magang bagi guru ke industri; d melibatkan guru dalam proses produksi; e mengusahakan praktek siswa di instansi
pasangan; f melibatkan siswa dalam proses produksi; g mengorientasikan kegiatan siswa dalam membuat barang jadi yang
dapat dipasarkan; h melibatkan siswa dalam proses produksi; g mengorientasikan kegiatan siswa dalam membuat barang jadi yang
dpat dipasarkan; h melibatkan siswa dalam proses produksi di dalam belajar.
4 Pada proses produksi dapat melibatkan siswa dalam jam belajar, dan
perlu memperhatiakn hal-hal sebagai berikut: a kemampuan yang dituntut dalam proses produksi dan kemampuan yang akan dipelajari
dalam kegiatan belajar mengajar; serta b waktu penyelesaian proses produksi dan waktu kerja pada pembelajaran praktek.
5 Persiapan perencanaan proses belajar mengajar.
6 Melakukan analisis GBPP.
7 Melakukan analisa pekerjaan PPPGT Bandung, 1994: 9-10.
Adanya unit produksi yang dikelola secara profesional, maka keuntungan utama diperoleh siswa melalui keterkaitan antara ilmu teori
yang diperoleh di kelas dengan pengalaman di lapangan secara langsung. Integrasi antara ilmu dan pengalaman akan memberikan nilai tambah yang
sangat berarti bagi perkembangan siswa selanjutnya, baik di sekolah maupun di masyarakat. Serta keuntungan lain bagi siswa yang melakukan belajar di
38 unit produksi adalah memberikan kemudahan bagi guru untuk melakuakan
bimbingan kontrol. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa unit produksi
merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas guru dan siswa sebagai pembelajaran kewirausahaan yang dalam pelaksanaannya membutuhkan
manajemen usaha, serta harus memperhatikan karakteristik yang harus dipenuhi dalam melaksanakan unit produksi dan jasa.
2. Pengelolaan Unit Produksi sebagai Sarana Pembelajaran