136 Dengan demikian hasil kelayakan fasilitas praktek unit produksi
yang ada di SMK Negeri 3 Magelang dilihat dari sarana dan administrasi Unit Produksi pada tabel diatas kelayakan fasilitas praktek unit produksi
pada katagori sangat layak.
3. Efektivitas Penggunan Unit Produksi Busana Pada Pembelajaran
Wirausaha Dilihat dari Prestasi Belajar Siswa
Prestasi belajar siswa sekolah menengah kejuruan terdapat tiga jenis nilai, yaitu prestasi belajar mata pelajaran normatif, adaptif, dan produktif.
Sumadi Suryabrata 2002: 297 mengartikan prestasi belajar sebagai nilai yang merupakan bentuk perumusan akhir yang diberikan oleh guru terkait
dengan kemajuan atau prestasi belajar siswa selama waktu tertentu. Adanya prestasi belajar siswa yang ditunjukkan oleh lebih dari 80
siswa sesuai dengan standar kriteria yang lebih dari KKM. Kriteria ketuntasan minimal ketercapaian standar pembelajaran wirausaha oleh siswa dari
program produktif kejuruan yang diterapkan di SMK Negeri 3 Magelang khususnya pada mata pelajaran wirausaha yaitu minimal mencapai nilai 75,00
atau 75,00 yang dicapai oleh lebih dari 80 siswa. Dalam penelitian ini efektivitas penggunaan unit produksi pada
pembelajaran wirausaha siswa Jurusan Tata Busana di SMK Negeri 3 Magelang dilakukan dengan cara melihat ketercapaian nilai mata pelajaran
kewirausahaan siswa pada saat kelas XI semester ganjil yang memenuhi
137 standar nilai kriteria ketuntasan minimum KKM yang ditetapkan oleh
sekolah. Nilai yang diambil adalah nilai pada saat kelas XI semester ganjil, hal ini
dengan pertimbangan bahwa siswa telah menggunakan Unit Produksi Busana sebagai sarana pembelajaran mulai kelas satu dan nilai yang telah diperoleh
siswa bisa dijadikan tolak ukur sejauh mana keefektifan Unit Produksi Busana bisa digunakan pada pembelajaran wirausaha bagi siswa Jurusan Tata Busana.
Pengambilan nilai berdasarkan hasil nilai rapor siswa kelas XI jurusan Tata Busana di SMK Negeri 3 Magelang tahun ajaran 20122013 semester
ganjil. Perolehan nilai hasil belajar siswa sangatlah baik, dari 87 siswa yang siswa yang mendapatkan nilai hasil belajar kurang dari 75 sebanyak 3
siswa, standar nilai KKM yang ditetapkan di SMK Negeri 3 Magelang yang berdasarkan BSNP. Total 87 siswa yang memperoleh nilai lebih dari atau
sama dengan ≥ 75 adalah 84 siswa dengan presentase 96,55, sehingga
penggunaan unit produksi pada pembelajaran wirausaha dikatakan efektifBaik. Hasil dari dokumentasi nilai siswa kelas XI pada semester ganjil
menunjukkan bahwa dari standar kompetensi mata diklat kewirausahaan diperoleh nilai tertinggi yakni 87, dan nilai terendah yakni 72. Dari perolehan
nilai dengan jumlah 87 siswa, nilai siswa semester ganjil menunjukkan bahwa dari standar kompetensi mata diklat kewirausahaan 96,55 secara
keseluruhan siswa mampu memenuhi nilai KKM dan dinyatakan kompeten. Hasil prestasi belajar siswa yang menunjukkan bahwa dari standar
kompetensi mata diklat kewirausahaan secara keseluruhan siswa mampu
138 meraih KKM yang ditetapkan di sekolah berdasarkan kriteria BSNP dan
dinyatakan kompeten dengan persentase 96,55 ini dapat dijadikan sebagai salah satu tolak ukur bahwa peran Unit Produksi Busana sebagai sarana pada
pembelajaran wirausaha sudah dimanfaatkan dengan baik. Serta penggunaan Unit produksi untuk pembelajaran wirausaha adalah efektif karena prestasi
belajar siswa mampu meraih KKM yang ditetapkan di sekolah beradarkan BSNP dengan dinyatakan dengan presentase 96,55 kompeten.
139
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang berjudul “Kelayakan Fasilitas Unit Produksi Untuk Pelaksanaan Pembelajaran Praktek Wirausaha Di
Smk Negeri 3 Magelang ” pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa:
1. Penilaian terhadap kesiapan peralatan praktek Unit Produksi untuk
pelaksanaan pembelajaran praktek wirausaha siswa Jurusan Tata Busana dilihat dari prasarana, sarana dan administrasi unit produksi, dengan hasil
yang diperoleh untuk kesiapan peralatan praktek Unit Produksi dilihat prasarana Unit Produksi Busana telah siapada 88,89 yang sesuai dengan
standar industri dan dinyatakan sangat siap. Kesiapan peralatan praktek Unit Produksi dilihat dari sarana Unit Produksi Busana yang telah siapada 94,59
dan dinyatakan sangat siap. Hasil yang diperoleh untuk kesiapan peralatan praktek Unit Produksi dilihat dari administrasi Unit Produksi Busana telah
siapada 100 dan dinyatakan sangat siap.
2. Penilaian terhadap kelayakan Unit Produksi yang ada di SMK Negeri 3
Magelang dilihat kelayakan dilihat dari sarana dan administrasi unit produksi, dengan hasil yang diperoleh untuk kelayakan sarana Unit Produksi Busana
yang layakterpenuhi 93,12 dan dinyatakan sangat layak. Hasil yang diperoleh untuk kelayakan administrasi telah layakterpenuhi 100 dan
dinyatakan sangat layak.