54
4.1.2 Penerapan Manajemen Mutu Terpadu MMT di SD Negeri Peterongan Semarang
Penerapan MMT di SD Negeri Peterongan Semarang ditempuh dengan melakukan perubahan
budaya yang ada di sekolah menuju ke arah perbaikan kualitas secara total, baik kualitas pendidikan, tenaga
pendidikan, fasilitas pendidikan, maupun aspek sekolah lainnya. SD Negeri Peterongan Semarang
menerapkan MMT di sekolah dengan memperhatikan beberapa aspek yaitu fokus pada pelanggan, perbaikan
berkelanjutan, keterlibatan total pembagian tang- gungjawab ukuran baku mutu lulusan sekolah, peng-
akuan dan penghargaan, pendidikan dan pelatihan, serta kepemimpinan yang efektif.
a. Penerapan Aspek Fokus terhadap Pelanggan
MMT pada prinsipnya adalah suatu standar mutu yang fokusnya memberikan kepuasan pada
pelanggan, dalam hal ini adalah peserta didik dan orang tua peserta didik yang berasal dari kalangan
masyarakat yang memiliki beraneka ragam harapan. Prinsip SD Negeri Peterongan Semarang menerapkan,
bahwa fungsi mereka sebagai Unit Layanan Jasa yaitu pelayan pembelajaran. Sesuai fungsi kepala sekolah
sebagai leader sekaligus manajer sehingga kerja seko- lah terfokus pada pelanggan-pelanggan yang mempu-
nyai berbagai kebu-tuhan, dan bagaimana memuas- kan para pelanggan tersebut. Oleh karena itu dalam
pelayanannya guru SD Negeri Peterongan Semarang
55 memperlakukan siswa sebagai customer pelanggan
yang wajib untuk dilayani secara proporsional. Lebih- lebih guru yang sudah bersertifikat pendidik profesi-
onal memandang siswanya tidak hanya sebagai objek tetapi juga subyek pembelajaran yang harus dilayani
sesuai tugas pokok dan fungsinya sebagai agen pem- belajaran.
Langkah yang ditempuh Kepala Sekolah SD Negeri Peterongan Semarang dalam memberikan
layanan dan kepuasan kepada pelanggan adalah sebagai berikut:
1. Menyusun program bersama tim pengembang sekolah TPS dan tenaga pendidik untuk mencari
kegagalan dan hambatan yang telah dilalui, kemu- dian mencari solusi dan dilakukan secara konse-
kuen. Penyusunan program tersebut dilalui dengan mengidentifikasikan dan mengantisipasi kebutuhan
peserta didik dan tenaga pendidik baik sekarang maupun akan datang; menciptakan lingkungan
yang kondusif dan menyenangkan; menyiapkan sarana-prasarana yang memadai bagi peserta didik
dan tenaga pendidik dalam melakukan tugas dan tanggung
jawabnya; memberikan
pengakuan reward jika ada peserta didik maupun tenaga
pendidik yang berprestasi; 2. Berkoordinasi dalam menyusun program pening-
katan mutu lulusan dengan Tim Pengembang Kurikulum Sekolah TPK dengan pemberian tugas
56 dan tanggung jawab dalam menyusun standar
ketuntasan minimal SKM dan standar kelulusan SKL mengacu pada SPM kurikulum nasional,
peningkatan relevansi dan mutu penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran yang mencakup:a
peningkatan mutu kurikulum melalui evaluasi silabus dan RPP dibentuk tim pengembang kuri-
kulum; b peningkatan mutu sarana prasarana pembelajaran dengan skala prioritas: pengadaan
dan pembelian sarana pembelajaran sesuai karak- teristik materi, pengadaan buku siswa dengan rasio
1:1 dan buku penunjang referensi perpustakaan; c peningkatan program evaluasi: seksi bidang
akademik dan non akademik sekolah; d pening- katan evaluasi diri peningkatan mutu pelayanan
sekolah EDS dan tindak lanjut untuk peningkatan mutu pelayanan pendidikan di sekolah Tim
pengembang sekolah; e pelayanan ekstrakulikuler untuk membina bakat minat peserta didik dengan
keterlibatan otang tua dalam pelatihan seni tari, Macapat dan lukis.
b. Penerapan Aspek Perbaikan Berkelanjutan