60
d. Penerapan Aspek Ukuran Baku Mutu Lulusan Sekolah
SD Negeri Peterongan Semarang sudah mene- rapkan manajemen mutu sebagai ukuran atas pene-
rapannya, yaitu dengan mengukur mutu lulusan. Pilar ukuran baku lulusan sekolahpengukuran dalam
penerapan MMT dimaksudkan jika mutu dapat dike- lola, maka mutu juga dapat diukur. Untuk mengejar
mutu, maka kesalahan harus dieliminasi untuk men- capai kompetitif lulusan sekolah. Sebagai tolok ukur
keberhasilan pencapai mutu sekolah bagi pelanggan adalah lulusan atau tamatan dari sekolah dapat dite-
rima di sekolah lanjutan sesuai harapan pelanggan. Sekolah dalam menentukan ukuran baku kelu-
lusan SKL melibatkan guru, komite sekolah dan orang tua peserta didik kelas VI dalam forum rapat
sekolah pada awal tahun pelajaran. Dengan maksud agar orangtua peserta didik ada pemahaman sejak
awal sehingga ikut memberikan perhatian dan pantau- an belajar anak-anak mereka. Dengan adanya keterli-
batan orangtua hasil NEM ada peningkatan dan mereka dapat ditampung di sekolah-sekolah yang
menjadi harapan.
e. Penerapan Aspek Pengakuan dan Penghargaan
Hasil wawancara dan dokumentasi bahwa dalam penerapan pilar pengakuan dan penghargaan reward
dalam penerapan MMT, adalah merupakan bagian dari peran kepala sekolah sebagai motivator bagi warga
61 sekolah. Sekolah dalam hal ini kepala sekolah mem-
berikan penghargaan atau pengakuan kepada peserta didik dan guru yang telah berhasilberprestasi di
bidangnya setelah mengikuti lomba atau berjasa bagi sekolah atas prestasi yang dilakukan. Misalnya: peme-
nang lomba siswa berprestasi, lomba guru berprestasi, pemenang lomba seni dan kreativitas guru dan siswa,
lomba sekolah lainnya. Tujuan diberikan reward adalah untuk memberikan motivasi agar mereka terus
berprestasi. Dengan banyaknya prestasi yang diraih maka kepercayaan pelanggan akan semakin mening-
kat. Berdasarkan hasil dokumentasi peneliti berupa
foto-foto kegiatan sekolah SD Negeri Peterongan Semarang, dapat ditunjukkan bahwa SD Negeri
Peterongan Semarang memberikan reward kepada semua pelanggan sekolah dalam hal ini guru, staf
sekolah, dan siswa yang berprestasi. Dokumentasi tersebut ditunjukkan di Gambar 4.1 sebagai berikut:
62
Gambar 4.1 Pemberian penghargaan reward kepada guru dan
siswa sebagai bentuk motivasi kepala sekolah agar mereka terus berusaha lebih maju sehingga mampu
meningkatkan mutu pendidikan f. Penerapan Aspek Pendidikan dan Pelatihan
Penerapan manajemen mutu sekolah dilihat dari aspek SDM di sekolah tersebut. Hasil wawancara
menyebutkan bahwa beberapa cara yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan mutu
sekolah adalah kepala sekolah menjalankan peranya sebagai penyelia supervisor dari seorang pemimpin,
dengan mengirimkan beberapa guru untuk melakukan pelatihan berupa Bintek,Workshop,IHT dari tingkat
Kecamatan, Dinas Pendidikan Kota, LPMP, dan Diklat Tingkat Nasional. Pemberian kesempatan seluas-luas-
63 nya untuk studi lanjut dengan pendidikan yang
relevan dengan tugas mengajar. Pelatihan penguasa- an IT komputer bagi guru-guru yang belum mampu
mengoperasikan sebagai penunjang pembelajaran di kelas. Optimalisasi kegiatan KKG dan mengikutserta-
kan seminar yang relevan dengan bidang tugasnya.
g. Penerapan Aspek Kepemimpinan yang Efektif