Penelitian yang Relevan Kerangka Berpikir

29 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran di sekolah yang bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan bakat siswa dalam bidang tertentu. Bola voli merupakan cabang olahraga yang terkandung di dalam mata pelajaran pendidikan jasmani. Bola voli tidak dapat dilakukan secara maksimal pada waktu jam pelajaran di sekolah karena keterbatasan alokasi waktu. Oleh sebab itu, ekstrakurikuler adalah salah satu cara yang dapat ditempuh untuk dapat lebih mendalami teknik dasar permainan bola voli dan dapat meningkatkan prestasinya.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dibutuhkan guna mendukung kajian teoritis yang telah dikemukakan. 1. Penelitian dari Bani Tri Umboro dengan judul “Tingkat Ketrampilan Bermain Bola Voli Siswa Putra Kelas XI SMA Negeri I Pundong Bantul”. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: tingkat siswa yang bermain bola voli sangat baik ada 5 siswa 9,26 , baik ada 9 siswa 16,67 , cukup baik ada 19 siswa 35,19 , kurang baik ada 20 siswa 37,04 , sangat kurang baik ada 1 siswa 1,85 . Secara keseluruhan, dari 54 siswa maka dapat dikatakan bahwa tingkat ketrampilan bola voli siswa kelas XI SMA N I Pundong dalam kategori cukup baik. 30 2. Penelitian yang dilakukan oleh Danang Eko Pranowo dengan judul “Perbedaan Teknik Servis Atas dengan Teknik Servis Bawah Pada Siswa Peserta Ekstrakurikuler bola voli di SMA Negeri I Bantul tahun 2009”. Hail dari penelitian ini adalah: terdapat perbedaan yang signifikan dengan T hitung bagi siswa putra sebesar 2,147 sedangkan bagi putrid dengan T hitung sebesar 3,046, sedangkan tingkat ketepatan servis bawah putra dan putri dengan T hitung sebesar 3,516. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Wisma Nugraheni dengan judul “Peningkatan Ketrampilan Teknik Dasar Passing Permainan Bola Voli Dengan Bentuk Bermain Pada Siswa yang Mengikuti Ekstrakurikuler di SMP N 14 Yogyakarta”. Hasil dari penelitian ini adalah: tedapat peningkatan yang signifikan pada teknik dasar permainan bola voli dengan bentuk bermain pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler di SMP N 14 Yogyakarta. Besarnya peningkatan kemampuan passing bawah sebesar 53,9 dari selisih rata – rata pre test dan post test adalah 4,16.

C. Kerangka Berpikir

Konsep dasar pendidikan jasmani pada hakekatnya adalah mampu memberikan kesempatan bergerak yang seluas-luasnya kepada siswa. Pada usia sekolah merupakan saat dimana siswa sangat membutuhkan berbagai nuansa gerak yang beragam. Proses pendidikan jasmani seharusnya memberikan kebebasan memilih bagi siswa dalam melakukan tugas geraknya. 31 Pada dasarnya siswa Sekolah Dasar sangat senang dengan pelajaran pendidikan jasmani dan olahraga. Sedangkan permainan bola voli termasuk di dalamnya. Permainan bola voli tercantum dalam kurikulum pendidikan jasmani, oleh sebab itu maka guru wajib mengajarkan teknik dasar permainan bola voli. SD Negeri wediwutah sering mengikuti lomba cabang bola voli, entah itu mengikuti lomba OOSN, lomba antar sekolah maupun lomba lainnya tetapi sejauh ini SD Negeri Wediwutah belum mampu berprestasi karena selalu gagal di babak awal. Itu disebabkan kemampuan passing bawah siswa SD Negeri Wediwutah masih belum sempurna. Oleh sebab itu peneliti ingin mencoba menggunakan metode bermain dan metode drill untuk mengukur sejauh mana peningkatan passing bawah siswa SD Negeri wediwutah sehingga peneliti dapat membandingkan metode mana yang lebih efektif yang kemudian akan diterapkan untuk memajukan prestasi siswa SD Negeri Wediwutah. Metode bermain adalah suatu metode yang mengedepankan bermain pada saat melakukan sebuah kegiatan sehingga sangat disenangi oleh anak, karena rasa senang ini secara tidak langsung dapat digunakan sebagai wahana untuk mencapai tujuan berlatih. Metode bermain memiliki keunggulan: 1. Dilakukan secara bersama – sama sehingga meminimalisir ada anak yang tidak aktif bergerak. 32 2. Karena karakteristik siswa Sekolah Dasar SD cenderung menyukai bermain maka akan muadah melatih suatu gerakan tanpa disadari secara langsung oleh siswa. 3. Karena karakteristik siswa Sekolah Dasar SD cenderung menyukai bermain maka siswa tidak akan mudah merasa bosan. 4. Dapat mengembangkan kerjasama tim dan meningkatkan toleransi sosial siswa. 5. Karena rasa senang bermain ini maka siswa tidak merasa tertekan untuk menguasai suatu gerakan tertentu. Metode bermain memiliki kekurangan: 1. Penguasaan teknik dasar belum tentu sempurna. 2. Skill individu siswa belum tentu akan berkembang dengan sempurna karena tidak dilatih secara khusus. 3. Permainan mungkin tidak berjalan lancar karena penggunaan teknik dasar yang belum matang. Metode drill adalah metode latihan yang melakukan hal yang sama secara berulang kali dan terus menerus untuk mendapatkan ketrampilan dan ketangkasan yang diinginkan. Metode drill memiliki keunggulan: 1. Dilakukan per individu sehingga memudahkan koreksi jika ada kesalahan. 2. Melakukan hal yang sama secara berulang – ulang sehingga mempercepat penguasaan suatu gerakan. 33 3. Dilakukan secara sistematis. Metode drill memiliki kekurangan: 1. Membentuk kebiasaan yang kaku karena melakukan hal yang sama secara berulang – ulang. 2. Kegiatan dilakukan per individu sehingga memungkinkan ada siswa yang menunggu giliran tidak aktif bergerak. 3. Melakukan hal yang sama secara berulang – ulang akan membuat siswa mudah bosan. 4. Dapat menghambat inisiatif peserta didik. 5. Latihan dilakukan dengan pengawasan ketat dan serius akan membuat siswa merasa tertekan. Metode bermain dan metode drill memiliki keunggulan dan kelehaman masing – masing sehingga untuk mengetahui peningkatan kemampuan passing bawah siswa yang menggunakan metode bermain dan metode drill maka perlu adanya evaluasi. Evaluasi ini dengan cara pengukuran menggunakan tes Brumbach forearm pass wall volley test yang telah dimodifikasi. Dengan adanya hasil evaluasi diharapkan dapat menunjukkan gambaran seberapa besar peningkatan passing bawah siswa menggunakan metode bermain dan metode drill. Dengan demikian guru dapat membandingkan metode mana yang lebih efektif diterapkan di dalam proses selanjutnya. 34

D. Hipotesis

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25