sehingga siswa dapat bekerja secara berpasangan sebagai   partner   belajar.   Susunan   seperti   ini   tepat
digunakan   bila   pokok   bahasan   melibatkan   tugas mandiri seat work sekaligus tugas kelompok kecil.
Beberapa   hal   yang   perlu   diperhatikan   berikut   ini dalam menerapkan model ini.
 Pengaturan   meja-kursi   sebaiknya   dapat   digerakkan,   dipin-
dahkan, dan disusun secara fleksibel. 
Memberikan keleluasaan siswa mengatur sendiri atau memilih meja-kursinya masing-masing, walaupun mungkin akan tampak
acak-acakan dan tidak beraturan. 
Susunan   meja-kursi   yang   baik   adalah   yang   memungkinkan siswa dapat saling berinteraksi dan memberi keluasaan untuk
terjadinya   mobilitas   pergerakan   untuk   melakukan   aktivitas belajar. Prinsip pokok yang perlu diperhatikan dalam pengaturan
meja-kursi adalah tatanan mana yang dapat menstimulasi dan mempertahakan tingkat keterlibatan belajar yang tinggi.
2. Pemajangan gambar dan warna
Pemajangan gambar dan pemilihan warna perlu saran-saran berikut: a.
Siswa   perlu   dilibatkan   dalam   pengadaan   dan   penataan pajangan-pajangan   yang   dibutuhkan   dalam   kelas.   Siswa,
misalnya, dapat diminta membuat gambar, poster, motto, puisi, atau petikan ayat, hadis, dan pesan tokoh tertentu, untuk dipilih
dan dipajang dalam kelas. b.
Guna menghindari kejenuhan terhadap gambar dan isi poster afirmasi   yang   sama,   guru   perlu   secara   priodik   mengganti
gambar-gambar atau poster-poster tersebut.
c. Guna   mengoptimalkan   penataan   ruang,   maka   hasil-hasil
pekerjaan siswa sebaiknya dipajangkan untuk memenuhi ruang kelas. Yang dipajangkan dapat berupa hasil kerja perorangan,
berpasangan, atau kelompok. Pajangan dapat berupa gambar, peta,   diagram,   model,   benda   asli,   puisi,   karangan,   dan
sebagainya.  Ruang kelas yang penuh dengan pajangan hasil pekerjaan siswa, dan ditata dengan baik, dapat membantu guru
dalam   proses   pembelajaran   karena   dapat   dijadikan   rujukan ketika   membahas   suatu   masalah.   Di   samping   itu   itu,   karya-
karya   terpilih   siswa   yang   dipajang   dapat   berfungsi   sebagai reward  dan praise  yang dapat memotivasi siswa untuk bekerja
lebih baik dan menimbulkan inspirasi bagi siswa lain.
3. Pemanfaatan musik
Kehadiran suara musik lembut di kelas juga diyakini dapat memper- kuat   daya   tahan   dan   konsentrasi   belajar   siswa.   Disamping   itu,   belajar
sambil mendengar musik dapat menciptakan suasana menyenangkan dan rasa betah tinggal di kelas. Oleh karena itu, jika dana memungkinkan, di
setiap   kelas   dapat   disediakan   radio   tape   untuk   memutar   dan memperdengarkan musik-musik lembut, khususnya saat siswa mengerja-
kan  tugas-tugas yang  menuntut konsentrasi  dan daya  pikir yang  tinggi. Akan   lebih   baik,   jika   di   kelas   telah   dipersiapkan   dengan  sound-system
yang baik. Secara umum, semua pilihan musik untuk menopang aktivitas pembelajaran di kelas adalah jenis musik instrumentalia. Hanya pada saat
jeda atau untuk maksud memberi efek khusus dapat dipilih musik yang berisi lirik lagu. Dan jika harus menggunakan musik dengan lirik, pilihlah
yang mengandung pesan positif.
B. Penataan Ruang Kelas sebagai Sentra Belajar
Sentra   belajar   merupakan   area   khusus   di   ruang   kelas   untuk   menata materi, perlengkapan, peralatan, dan karya siswa yang terkait dengan pokok