tugas mereka melalui pemeriksaan pekerjaan siswa dan pe- ngembalian tugas dengan umpan balik? Guru harus selalu me-
nyediakan waktu 5 atau 10 menit untuk berkeliling di antara sis- wa yang bekerja untuk memastikan apakah mereka memahami
dan mengerjakan dengan benar tugas yang diberikan. Apabila siswa bekerja berkelompok, maka guru hendaknya berada
dalam kelompok tersebut secara bergantian dan berkeliling di antara siswa yang bekerja secara mandiri. Selanjutnya, guru
perlu menyiapkan waktu untuk mengoreksi pekerjaan yang dihasilkan siswa dan mengembalikan kepada mereka dengan
umpan balik, termasuk memberi reinforcement dalam bentuk reward bagi hasil karya yang baik dan catatan-catatan
penyempurnaan bagi karya yang belum optimal.
4. Strategi Pembelajaran Kooperatif
Dalam pembelajaran kooperatif, siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk saling membantu belajar satu sama lain. Strategi pembelajaran ini,
memungkinkan pengembangan sejumlah kompetensi nurturant pada diri siswa, seperti:
Mengembangkan keterampilan komunikasi, kerja sama,
kepekaan sosial, tanggung jawab, tenggang rasa, dan penyesuaian sosial.
Membangun persahabatan, rasa saling percaya, kebiasaan
bekerja sama, dan sikap prososial.
Memperluas perspektif wawasan, keyakinan terhadap gagasan sendiri, rasa harga diri, dan penerimaan diri.
Memungkinkan sharing pengalaman dan saling membantu
dalam memecahkan masalah pembelajaran.
Mengoptimalkan penggunaan sumber belajar dan pencapaian
hasil belajar. Secara operasional, pembelajaran kooperatif dapat diterapkan
melalui metode Student Teams Achievement Divisions STAD dan metode Investigasi Kelompok Group Investigation
Pelaksanaan metode STAD ditempuh dengan beberapa tahapan
sebagai berikut:
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing terdiri atas 4 atau 5 anggota.
Setiap tim memiliki anggota heterogen jenis kelamin, ras, etnik,
kemampuan belajar.
Tiap anggota menggunakan lembar kerja akademik.
Tiap anggota saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi.
Secara individual atau tim, tiap minggu atau tiap dua minggu
dilakukan evaluasi oleh guru untuk mengetahui penguasaan mereka terhadap bahan yang telah dipelajari.
Setiap siswa dan setiap tim diberi skor atas penguasaannya
terhadap bahan ajar. Siswa atau tim yang meraih prestasi tertinggi atau mencapai standar tertentu diberi penghargaan.
Metode Invistigasi Kelompok dapat ditempuh dengan cara sebagai berikut:
Seleksi topik, para siswa memilih berbagai sub-topik dalam satu
wilayah masalah umum terkait dengan tujuan pembelajaran.
Organisasi, para siswa dibagi ke dalam kelompok yang
berorientasi pada tugas dan beranggotakan 2 - 6 orang dengan komposisi heterogen.
Merencanakan kegiatan kerjasama, siswa bersama guru meren-
canakan berbagai prosedur belajar khusus, tugas, dan tujuan umum yang sesuai dengan sub-topik yang telah dipilih.
Tahap implementasi. Siswa melaksanakan rencana yang telah
disusun. Dorong siswa menggunakan berbagai sumber, baik di dalam maupun di luar sekolah.
Analisis dan sintesis, siswa menganalisis dan mensintesiskan
berbagai informasi yang diperoleh dan membuat ringkasan untuk disajikan di depan kelas.
Penyajian hasil akhir, setiap kelompok menyajikan hasil
investigasi kelompoknya di depan kelas.
Evaluasi, guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai
suatu keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup siswa secara individu atau secara berkelompok, atau keduanya.
5. Strategi Pembelajaran Partisipatori