Strategi Pembelajaran Inquiri Strategi Pembelajaran Berbasis ProyekTugas

 Tahap 5: menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap pe- nyelidikan dan proses-proses yang mereka gunakan.

2. Strategi Pembelajaran Inquiri

Pembelajaran inquiry mendorong siswa untuk mengalami, melakukan percobaan, dan menemukan sendiri prinsip-prinsip dan konsep yang di- ajarkan. Strategi pembelajaran inquiry discovery memiliki beberapa keuntungan, seperti dapat membangkitkan curiosity, minat, dan motivasi siswa untuk terus belajar sampai dapat menemukan jawaban. Di samping itu, melalui penerapan strategi inquiry discovery, siswa juga dapat belajar memecahkan masalah secara mandiri dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis sebab mereka harus menganalisis dan mengutak-atik data dan informasi. Secara operasional, pembelajaran inquiry discovery dapat ditempuh melalui tahapan berikut:  Sajikan situasi teka-teki puzzling situation yang sesuai dengan tahapan perkembangan siswa. Jelaskan prosedur inkuiri dan sajikan masalah.  Minta siswa mengumpulkan informasi melalui observasi atau berdasar pengalaman masing-masing.  Minta siswa menganalisis dan menyajikan hasil dalam bentuk tulisan, gambar, bagan, tabel, atau karya lain.  Minta siswa mengkomunikasikan dan menyajikan hasil karyanya, misalnya dalam bentuk penyajian di kelas, menempelkan di majalah dinding, menulis di koran, dsb.  Dalam penyajian di kelas, bangkitkan tanggapan dan penjelasan siswa lain. Minta tanggapan balik counter- suggestions dan selidiki tanggapan siswa. Hadapkan mereka dengan demonstrasi-demonstrasi tambahan untuk meng- eksplorasi lebih jauh fenomena.  Ciptakan lingkungan yang dapat menerima jawaban salah tapi masuk akal. Selalu minta siswa memberi alasan atas jawaban- jawaban mereka. Sajikan tugas-tugas yang berkaitan kemudian cermati dan beri balikan atas pemikiran yang diajukan siswa.

3. Strategi Pembelajaran Berbasis ProyekTugas

Pembelajaran berbasis proyektugas project-basedtask learning di- tandai dengan pengelolaan lingkungan belajar yang memungkinkan siswa melakukan penyelidikan terhadap masalah otentik termasuk pendalaman materi dari suatu topik mata pelajaran, dan melaksanakan tugas bermakna lainnya. Dalam pembelajaran berbasis proyek, siswa diberikan tugas atau proyek yang kompleks, cukup sulit, lengkap, tetapi realistik dan kemudian diberikan bantuan secukupnya agar mereka dapat menyelesaikan tugas. Di samping itu, penerapan strategi pembelajaran berbasis proyektugas ini mendorong tumbuhnya kompetensi pengiring nurturant seperti kreativitas, kemandirian, tanggung jawab, kepercayaan diri, dan berpikir kritis dan analitis. Implementasi pembelajaran berbasis proyektugas didasarkan kepada empat prinsip berikut ini.  Membuat tugas bermakna, jelas, dan menantang Guna mempertahankan tingkat keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, maka tugas yang diberikan kepada siswa harus cukup bermakna dan memiliki tujuan yang jelas. Siswa perlu mengetahui dengan tepat apa yang mereka harus kerjakan, mengapa mereka mengerjakan pekerjaan itu, dan apa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan itu.  Menganekaragamkan tugas-tugas Pilihan tugas yang beraneka ragam dapat menambah daya tarik tugas pekerjaan kelas dan pekerjaan rumah. Jika tugas belajar yang diberikan cukup bervariasi, siswa dapat lebih termotivasi dan lebih terlibat aktif dalam mengerjakannya. Pilihan mengenai tugas belajar tidak terbatas dan tidak ada alasan bagi guru untuk membuat jenis tugas yang sama dari hari ke hari.  Menaruh perhatian pada tingkat kesulitan Menetapkan tingkat kesulitan yang cocok atas tugas-tugas yang diberikan kepada siswa merupakan satu bahan baku penting untuk menjamin keterlibatan berkelanjutan yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas-tugas tersebut. Jika siswa diharapkan untuk bekerja secara mandiri, tugas yang diberikan harus memiliki tingkat kesulitan yang menjamin kemungkinan berhasil tinggi. Siswa tidak akan tertantang ketika tugas-tugas yang diberikan terlalu mudah. Tugas yang baik perlu memiliki tingkat kesulitan cukup sehingga kebanyakan siswa me- mandangnya sebagai sesuatu yang menantang, namun cukup mudah sehingga kebanyakan siswa akan menemukan pemecahannya dan mengerjakan tugas tersebut atas jerih pa- yah sendiri.  Memonitor kemajuan siswa Salah satu tugas penting guru adalah memonitor tugas- tugas pekerjaan kelas dan pekerjaan rumah. Monitoring tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah siswa memahami tugas mereka melalui pemeriksaan pekerjaan siswa dan pe- ngembalian tugas dengan umpan balik? Guru harus selalu me- nyediakan waktu 5 atau 10 menit untuk berkeliling di antara sis- wa yang bekerja untuk memastikan apakah mereka memahami dan mengerjakan dengan benar tugas yang diberikan. Apabila siswa bekerja berkelompok, maka guru hendaknya berada dalam kelompok tersebut secara bergantian dan berkeliling di antara siswa yang bekerja secara mandiri. Selanjutnya, guru perlu menyiapkan waktu untuk mengoreksi pekerjaan yang dihasilkan siswa dan mengembalikan kepada mereka dengan umpan balik, termasuk memberi reinforcement dalam bentuk reward bagi hasil karya yang baik dan catatan-catatan penyempurnaan bagi karya yang belum optimal.

4. Strategi Pembelajaran Kooperatif