Piano Pop Sebagai Performance Style Piano Pop Sebagai Performance Genre

siswa dilatih dengan partitur Sight Reading. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi peningkatan dalam bermain piano dengan Sight Reading. Hal ini ditunjukan bahwa terjadi peningkatan bermain piano dari pra siklus ke siklus I, dengan rincian peningkatan skor sebesar 8,75 dan dari siklus I ke siklus II peningkatannya skor sebesar 35. Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada metode pembelajaran dan instrumen penelitian yang digunakan. Penelitian berikutnya yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian oleh Bayu Aris Stiawan dengan judul “ Pengembangan Media Pembelajaran Ear Training Berbasis E-learning Dalam Pembelajaran Interval Pada Perkuliahan Solfegio Di Jurusan Pendidikan Seni Musik FBS UNY Menggunakan Moodle Open Source Learning Platform”. Model penelitian Bayu Aris Stiawan menggunakan jenis penelitian Research and Development yang menghasilkan suatu produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Pada hipotesis dalam penelitian ini adalah mendukung pembelajaran matakuliah solfegio di pendidikan Seni Musik UNY, dengan fokus materi latihan kemampuan pendengaran atau ear training pada pokok bahasan interval. Produk yang dihasilkan berupa perangkat lunak yang di dalamnya terdapat soal-soal latihan interval berupa audio yang dihasilkan secara acak namun terkontrol. Dengan perangkat lunak ini mahasiswa bisa mendengarkan nada yang diberikan lalu diminta untuk mengidentifikasi kualitas interval yang dibunyikan tersebut. Produk perangkat lunak ini dapat di akses oleh dosen dan mahasiswa dimanapun dengan catatan komputer yang digunakan terhubung dengan jaringan internet dan dosen langsung dapat melihat hasil latihan yang telah ditempuh oleh mahasiswa.

E. Tindakan yang dilakukan

Kemampuan mendengar sangat penting dimiliki oleh siswa yang belajar bermain musik, khususnya penelitian ini bagi siswa yang bermain piano. Dengan memiliki kemampuan tersebut siswa akan lebih mudah dalam proses belajar bermain piano, karena kemampuan mendengar akan menjadi dasar untuk bermain dengan baik dan anak akan menjadi lebih musikal. Siswa di Jaya Music Course mempunyai masalah dalam kemampuan mendengar dalam pembelajaran piano. Siswa lebih tertarik dengan materi membaca notasi dibandingkan dengan materi ear training. Hal ini menyebabkan siswa kurang berkembang dan hanya terfokuskan pada motoriknya yang menyebabkan pendengaran dalam pembelajaran musiknya lemah. Oleh karena itu perlu cara untuk mengatasi masalah tersebut dengan salah satu cara yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah ear training. Ear training adalah melatih pendengaran dalam kegiatan bermusik yang bertujuan meningkatkan kepekaan pendengaran seseorang. Dengan ear training siswa dapat meningkatkan kepekaan dalam mendengarkan musik dan meningkatkan kemampuan musikal. Agar kemampuan pendengarannya dalam bermain piano meningkat, perlu adanya suatu keseriusan dan ketekunan dari siswa sendiri.