siswa diberikan ritme melodi 1 birama dalam birama 44 dan siswa menirukannya atau memainkannya pada piano,
kemudian ditambah menjadi 2 birama sampai 4 birama. Setelah latihan ritme melodi, kemudian instruktur
memberikan materi mengenai interval nada. Dalam materi interval nada, peneliti hanya memberikan jangkauan
interval kuintdo-sol dikarenakan siswa masih belum menguasai materi interval nada, oleh karena itu peneliti
memberikan jangkauan interval kuint do-sol. Pada setiap pertemuan diberikan 2 materi soal ear
training sebagai latihan. Instruktur menginstrukturkan siswa untuk mendengarkan materi yang diulang 2 kali, dan
kemudian siswa diminta memainkan pada piano materi yang sudah diperdengarkan dengan 2 kali kesempatan.
Berikut contoh soal materi latihan ear trainingritme melodi dan interval nada.
Gambar 4 : Soal ear training ritme melodi dan interval nada.
c Kegiatan penutup Instruktur
mengevaluasi hasil
latihan ear
training siswa
yangtelah dilaksanakan.
Instruktur mengemukakan kekurangan siswa saat berlatih ear
training yaitu dalam mendengarkan materi siswa sering
tidak fokus, siswa masih banyak melakukan kesalahan dalam menirukan dan memainkan materi ear training, dan
siswa meminta instruktur untuk mengulang-ulang materi. Instruktur menugaskan kepada siswa untuk belajar latihan
ear training dan meminta siswa lebih mendengarkan
dengan cermat. Sebelum meninggalkan kelas, instruktur mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam.
2 Pertemuan kedua siklus I a
Kegiatan awal Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan
pada tanggal 2, 3, 4, 5, dan 7 Mei 2016. Pembelajaran pada pertemuan kedua dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan untuk setiap siswa. Dalam tahap ini, kegiatan yang dilakukan hampir sama dengan kegiatan
pada pertemuan pertama akan tetapi materi yang diberikan berbeda dengan pertemuan pertama.
Instruktur mengawali pertemuan dengan membuka
kegiatan pembelajaran dengan salam, menanyakan kabar siswa, dan menanyakan kesiapan siswa dalam
mengikuti kegiatan
pembelajaran. Instruktur
memberikan gambaran kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan ini.
b Kegiatan inti Pada
tahap ini
instruktur menjelaskan
mengenai materi pembelajaran pada pertemuan kedua pada siklus I. Pada awal pembelajaran instruktur
menginstruksikan siswa memainkan tangga dengan teknik
penjariannya. Selanjutnya
siswa belajar
mengenai materi ear training. Instruktur menjelaskan kembali kepada siswa
mengenai pengertian ear training. Dalam pertemuan kedua ini instruktur memberikan materi latihan ear
training mengenai menebak kualitas akor Mayor-minor
dan mendengarkan memainkan potongan lagu pendek pada piano. Siswa disarankan untuk mendengarkan
dengan fokus dan memperhatikan. Hal ini dimaksudkan agar siswa bisa lebih teliti dalam mendengarkan dan
menirukan materi. Setelah siswa siap mengikuti
pembelajaran, siswa diminta menirukan materi dengan piano.
Selanjutnya instruktur memberikan materi ear training
kepada siswa
dan langsung
memperdengarkannya kepada siswa. Pada tahap awal, instruktur memberikan materi mengenai latihan
menebak kualitas akor. Instruktur memperdengarkan dan menjelaskan mengenai 2 kualitas akor yaitu Mayor
dan minor. Kemudian Instruktur memainkan akor pada piano dan siswa diminta untuk mendengarkan dan
menebak kualitas akor tersebut tanpa siswa melihat instruktur memainkan akor tersebut. Selanjutnya setelah
siswa berlatih mengenai kualitas akor, instruktur memberikan materi potongan lagu pendek. Lagu pendek
ini terdiri dari 4 birama. Instruktur menginstruksikan kepada siswa untuk mendengarkan dan mencermati
potongan lagu pendek tersebut. Dalam tahap latihan mendengarkan dan
menirukan lagu pendek ini, instruktur memainkan potongan lagu tersebut 1 birama dahulu, lalu siswa
menirukan potongan lagu tersebut. Kemudian instruktur menambahkan birama menjadi 2 birama, 3 birama, dan
sampai 4 birama. Kemudian siswa di minta untuk memainkan dari birama 1 sampai birama 4 dengan satu
rangkaian. Berikut contoh soal ear training latihan menebak kualitas akor Mayor
–
minor dan memainkan potongan lagu pendek.
Gambar 5 : Soal ear training. Menebak kualitas akor dan memainkan potongan lagu pendek.
c Kegiatan penutup
Instruktur mengevaluasi hasil latihan ear
training siswa yang telah dilaksanakan pada pertemuan
kedua ini. Instruktur mengemukakan kekurangan siswa saat berlatih ear training yaitu siswa masih susah untuk
mendengarkan dengan
fokus, pada
materi mendengarkan dan menebak kualitas akor siswa masih
susah dalam membedakan mayor dan minor, dan pada materi mendengarkan potongan lagu pendek siswa
masih kurang cermat dalam menirukannya. Kemudian instruktur menugaskan kepadasiswa untuk belajar
latihan ear
training dan meminta siswa lebih
mendengarkan dengan cermat. Sebelum meninggalkan kelas,
instruktur mengakhiri
pembelajaran denganmengucap salam.
3 Pertemuan ketiga siklus I Pada pertemuan ketiga ini instruktur mengadakan tes
akhir siklus 1. Tes siklus 1 ini dilaksanakan pada tanggal 9, 10, 11, 12, dan 14 Mei 2016. Tes ini dilaksanakan bertujuan
untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberikan latihan
ear training
. Sebelum
mengawali proses
pembelajaran, instruktur mengucapkan salam, menanyakan kabar, dan menanyakan kesiapan siswa mengikuti proses
pembelajaran. Setelah siswa siap mengikuti pembelajaran, instruktur menjelaskan kepada siswa mengenahi penilaian
tes yang akan dilakukan. Indikator penilaian ear training adalah mendengarkan
dan menirukan ritme melodi, interval nada, menebak kualitas akor, dan medengarkan dan menirukan potongan
lagu pendek. Pada tes siklus I, jika siswa tepat dan cermat
dalam menirukan materi ear training yang sudah diperdengarkan oleh instruktur, maka siswa akan
mendapatkan nilai maksimal. Berikut soal tes siklus I :
‘
Gambar 6 :Soal Tes Ear Training. Ritme Melodi, Interval Nada, Menebak Kualitas Akor dan
Mendengarkan menirukan Potongan Lagu Pendek .
c. Hasil Observasi Siklus I
Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan pada siklus I, pelaksanaan pembelajaran pertemuan 1 sampai
pertemuan 3 sudah terlaksana kurang maksimal dan masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan lagi. Misalnya seperti
kedisiplinan siswa dalam proses pembelajaran masih sangat kurang sehingga waktu untuk pembelajaran terbuang cukup
banyak, siswa sering tidak fokus dalam latian ear training, dan siswa masih lemah dalam materi ear training mengenai
menebak kualitas akor Mayor-minor. Dalam siklus I mengalami peningkatan setelah dilakukan tindakan pembelajaran ear
training dibandingkan pra siklus yang sama sekali tidak
dilakukannya tindakan pembelajaran ear training. berikut hasil tes pada siklus
Tabel 5 : Hasil penilaian Siklus I Kemampuan Bermain Piano dengan menggunakan
Ear Training setelah tindakan Siklus I.
Nama Rater 1
Rater 2 Rata-rata
Keterangan Responden 1
79 80
79,5 BAIK
Reponden 2 80
80 80
SANGAT BAIK Responden 3
76 78
77 BAIK
Responden 4 80
80 80
SANGAT BAIK Responden 5
78 81
79,5 BAIK
Responden 6 82
79 80,5
SANGAT BAIK Responden 7
78 78
78 BAIK
Responden 8 74
78 76
BAIK Responden 9
80 81
80,5 SANGAT BAIK
Responden 10 79
79 79
BAIK Responden 11
83 80
81,5 SANGAT BAIK
Responden 12 79
82 80,5
SANGAT BAIK Responden 13
77 77
77 BAIK
Responden 14 77
76 76,5
BAIK Responden 15
78 77
77,5 BAIK
Jumlah 1183
Min 76
Max 81,5
Rata-rata kelas 78.87
BAIK
Dari table 5 diatas dapat dilihat nilai rata-rata kelas yang diperoleh yaitu 78,86. Dengan nilai 78,86 dalam kategori BAIK.
d. Refleksi siklus I
Proses pembelajaran piano melalui latihan ear training di Jaya Music Course Ponorogo berjalan secara baik ditunjukan pada
hasil peningkatan nilai pada prasiklus ke siklus I. pada siklus I dalam pembelajaran menirukan ritme dan menirukan interval
melodi siswa rata-rata mendapatkan nilai tertinggi, tetapi masih ada juga kendala dalam proses pembelajarannya. Beberapa
kendala tersebut antara lain : 1
Kedisplinan siswa dalam proses pembelajaran masih sangat kurang sehingga waktu latian banyak yang
terbuang. 2
Siswa sering tidak fokus pada waktu materi ear training diperdengarkan oleh instruktur.
3 Dalam materi mendengarkan lalu menirukan potongan
lagu pendek pada piano, masih harus di ulang-ulang agar siswa bisa paham dengan potongan lagu pendek tersebut.
4 Siswa masih kesulitan untuk membedakan kualitas akor
Mayor-minor 5
Dalam memainkan piano siswa masih sering blank karena siswa kurang berkonsetrasi.
Dari hasil refleksi di atas, maka perlu dilaksanakan siklus II .Adapun pelaksanaan siklus II dilakukan berdasarkan hasil refleksi siklus I dengan membuat
perencanaan tindakan yang lebih matang.
3. Siklus II
Kegiatan yang dilakukan pada siklus II yaitu meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Pada dasarnya kegiatan siklus II
hampir sama dengan kegiatan pada siklus I, hanya saja ada perbedaan pada materi yang diajarkan. Dalam siklus ini, peneliti mencoba untuk melanjutkan penelitian
setelah melihat hasil siklus I sebagai acuan yang dirasa masih harus diberikan perbaikan dari kendala siklus I.
a. Perencanaan
Setelah melaksanakan serangkaian kegiatan pada siklus I, peneliti dankolaborator melakukan diskusi untuk merencanakan
tindakan yang akan dilakukan pada siklus II. Berikut langkah- langkah yang akan dilakukan :
1 Menyusun rancangan pembelajaran sesuai dengan silabus yang sudah ditententukan. Dalam proses ini, siswa yang
belajar pada kelas privat akan diajarkan tangga nada beserta sistem penjarian dan membaca lagu dengan notasi balok.
Setelah siswa latihan membaca lagu dengan notasi balok, siswa diberikan materi ear training.
2 Mengidentifikasi masalah melalui hasil tes pada siklus I. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, siswa masih
mengalami kendala
mengenai kepekaan
dalam mendengarkan
komponen musik
yang meliputi
mendengarkan dan menirukan ritme, interval, kord, dan potongan lagu pendek dalam piano. Peneliti memberikan
materi dengan latihan ear training. 3 Menyiapkan instrument penilaian tes bermain piano melalui
latihan ear training yang telah dikonsultasikan dengan expert
yaitu Dra. Ike Kusumawati Wibowo dan Panca Putri Rusdewanti M.Pd yang merupakan akademisi dan praktisi di
bidang musik. 4 Mendiskusikan alternatife tindakan yang akan
dilakukan bersama pelatih dan selanjutnya menganalisis hasil praktik.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 16 Mei - 4 Juni 2016. Pada kegiatan ini instruktur melaksanakan
tindakan sesuai dengan rencana kegiatan yang sudah dipersiapkan seperti pelaksanaan tindakan sebelumnya. Pada
tahap ini dilakukan langkah-langkah tindakan sebagai berikut :
1 Pertemuan pertama siklus II a
Kegiatan awal Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan
pada tanggal 16, 17, 18, 19, dan 21 Mei 2016. Pembelajaran pada pertemuan pertama dilaksanakan
dalam satu kali pertemuan untuk setiap siswa. Dalam tahap ini instruktur mengawali pertemuan dengan
membuka kegiatan pembelajaran dengan salam, menanyakan kabar siswa, dan menanyakan kesiapan
siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Instruktur memberikan gambaran kegiatan yang akan
dilakukan pada pertemuan ini. b
Kegiatan inti Pada tahap ini instruktur menjelaskan mengenai
materi pembelajaran pada pertemuan pertama pada siklus
II. Pada
awal pembelajaran
instruktur menginstruksikan siswa memainkan tangga dengan
teknik penjarian. Selanjutnya siswa belajar mengenai materi ear training.
Instruktur menjelaskan kembali kepada siswa mengenahi tata cara latihan ear training sama dengan
yang dilakukan pertemuan sebelumnya pada siklus I. Dalam pertemuan pertama pada siklus II instruktur
menjelaskan bahwa materi pada siklus II hampir sama dengan siklus I, akan tetapi materi pada siklus II ini
berbeda pada tingkat kesulitannya. Pada pertemuan pertama instruktur memberikan materi latihan ear
training mengenai mendengarkan menirukan ritme dan
interval nada pada piano. Siswa disarankan untuk mendengarkan dengan fokus dan memperhatikan. Hal
ini dimaksudkan agar siswa bisa lebih teliti dalammendengarkan dan menirukan materi. Setelah
siap, siswa diminta menirukan materi ear training dengan piano.
Selanjutnya instruktur memberikan materi ear training
kepada siswa
dan langsung
memperdengarkannya kepada siswa. Pada tahap awal, instruktur memberikan materi mengenai latihan ritme
melodi. Instruktur memainkan ritme melodi pada piano dan siswa di minta untuk mendengarkan ritme tersebut
tanpa siswa melihat instruktur memainkan ritme melodi tersebut. Pada pertemuan awal, siswa diberikan ritme
melodi 1 birama dalam birama 44 dan siswa
menirukannya atau memainkannnya pada piano, kemudian ditambah menjadi 2 birama sampai dengan 3
birama. Setelah latihan ritme melodi, kemudian instruktur memberikan materi mengenai interval nada.
Dalam materi interval nada, peneliti hanya memberikan jangkauan interval kuintdo-sol dikarenakan siswa
masih belum menguasai materi interval nada, oleh karena itu peneliti memberikan jangkauan interval kuint
do-sol. Pada setiap pertemuan diberikan 2 materi soal
ear training
sebagai latihan.
Instruktur menginstruksikan siswa untuk mendengarkan materi
yang dimainkan instruktur pada piano dalam 2 kali, dan kemudian siswa diminta memainkan pada piano materi
yang sudah diperdengarkan dengan 2 kali kesempatan. Berikut contoh soal materi latihan ear trainingritme
melodi dan interval nada.