36
1. Guru dan peneliti berkolaborasi dalam menentukan metode
pembelajaran yang
tepat untuk
meningkatkan kreativitas
memecahkan masalah. 2.
Guru dan peneliti berkolaborasi menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang sesuai dengan metode yang digunakan
dalam tindakan pembelajaran. 3.
Guru dan peneliti juga berdiskusi untuk menentukan tes yang sesuai dengan penelitian ini. Tes harus menyesuaikan dengan materi
pembelajaran dan aspek yang diukur, sehingga keterlibatan guru dalam penyusunan tes ini sangat penting.
4. Selanjutnya guru dan peneliti berkolaborasi dalam melaksanakan
penelitian. Dalam penelitian ini guru bertindak sebagai pelaksana tindakan sedangkan peneliti sebagai pengamat jalannya kegiatan
pembelajaran.
B. Desain Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas PTK ini, peneliti memilih model penelitian yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart
pada tahun 1998. Model ini menggunakan empat komponen penelitian dalam setiap langkah perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang akan
berulang dan berkelanjutan Pardjono, 2007: 22. Siklus yang dilakukan secara berulang dan berkelanjutan siklus spiral, yaitu proses pembelajaran
yang semakin lama semakin meningkat pencapaian hasilnya.
37
Siklus spiral yang dilakukan dalam model Kemmis dan Mc Taggard dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1. Alur pelaksanaan tindakan dalam penelitian tindakan kelas Model Stephen Kemmis dan Mc. Taggart
Adapun rincian dari alur tersebut adalah sebagai berikut. 1.
Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini peneliti melakukan penemuan masalah
dan kemudian merancang tindakan yang dilakukan. Secara rinci langkah- langkahnya adalah sebagai berikut.
a. Peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas dan observasi
pembelajaran di kelas untuk menemukan masalah yang ada di lapangan.
38
b. Merencanakan kegiatan prasiklus yaitu dengan melakukan tes
kemampuan awal. Tes ini dilakukan dengan berkoordinasi dengan guru sehingga dalam pelaksanaannya guru sebagai pelaksana dan peneliti
sebagai pengamat. c.
Merencanakan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model
Problem Based Learning
PBL pada siklus I. Namun perencanaan yang dibuat masih bersifat fleksibel dan terbuka terhadap
perubahan dalam pelaksanaannya. d.
Merancang instrumen sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran dan penilaian hasil pembelajaran.
Dalam penelitian ini yang dijadikan pedoman pengukuran pelaksanaan penelitian adalah hasil perumusan solusi berdasarkan
gambaran permasalah yang diberikan. Kriteria yang diperhatikan yaitu sebagai berikut:
a. Siswa mampu mengemukakan strategi atau ide yang beragam
dalam alternatif memecahkan masalah yang dipilih keluwesan
flexibility
. b.
Siswa mampu memunculkan ide atau gagasan yang unik dalam setiap strategi alternatif memecahkan masalah yang dihasilkan
keaslian
originality
. c.
Siswa mampu Menjelaskan secara detail ide atau gagasan yang dipilih sebagai alternatif memecahkan masalah elaborasi
elaboration
.
39
Salah satu aspek kreativitas yaitu aspek berfikir lancar atau
fluency
telah memenuhi kriteria yang baik sehingga tidak menjadi perhatian lagi dalam
penelitian ini. Hal tersebut berdasarkan hasil tes awal yang menunjukan 90,32 siswa telah menunjukan aspek
fluency
atau berfikir lancar. 2.
Pelaksanaan Tahap pelaksanaan merupakan penerapan rancangan yang telah dibuat
sebelumnya. Dalam pelaksanaan tindakan, harus dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat meski perencanaan yang dibuat tadi
bersifat fleksibel dan terbuka terhadap perubahan-perubahan dalam pelaksanaannya.
3. Observasi
Menurut Shahibul 2012 observasi dalam PTK mempunyai fungsi untuk mendokumentasikan dampak dari tindakan yang diberikan kepada
subjek. Hasil dari observasi ini akan dijadikan sebagai refleksi bagi perbaikan pada tahap berikutnya yang akan dilaksanakan.
4. Refleksi
Refleksi berarti mengingat kembali tindakan yang telah direkam melalui pengamatan. Refleksi menjadi dasar untuk meninjau kembali
rencana tindakan. Refleksi mempunyai aspek evaluatif bagi peneliti untuk menimbang atau menilai apakah dampak tindakan yang timbul sudah
sesuai dengan yang diinginkan dan membuat perencanaan kembali Shahibul, 2012.
40
Menurut Suharsimi Arikunto,dkk 2010: 20 kegiatan yang dilakukan pada saat merefleksi adalah melakukan analisis, dan mengevaluasi atau
mendiskusikan data yang diperoleh, penyusunan rencana tindakan berdasarkan hasil yang diperoleh melalui kegiatan observasi. Berdasarkan
kegiatan refleksi tersebut, maka diketahui apakah hasil tindakan sudah memenuhi kriteria keberhasilan atau belum. Apabila hasil belum sesuai
dengan kriteria keberhasilan maka penelitian dapat dilanjutkan pada siklus berikutnya dengan melakukan perbaikan berdasarkan refleksi yang
dilakukan. Penelitian dikatakan selesai dan berhasil jika hasil yang telah diperoleh telah sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
C. Setting Penelitian