70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil
penelitian dan
pembahasan, berikut
ini dikemukakan kesimpulan sebagai berikut ini:
1. Ada perbedaan hasil belajar siswa kelas IX SMPN 2 Ngaglik dengan menggunakan
model pembelajaran
kooperatif STAD
dan model
pembelajaran kooperatif TGT. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil penelitian berdasarkan uji satatistik t-test posttest yang menyatakan bahwa
Sig. 0,000 0,05 dimana α=0,05 dan t
tabel
≥t
hitung
3,714≥1.994. Artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Dimana Ha berbunyi ada perbedaan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran TIK, antara penerapan model pembelajaran STAD dengan model pembelajaran kooperatif TGT.
2. Hasil belajar siswa yang diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif TGT pada kelas eksperimen lebih tinggi dibanding kelas kontrol yang
diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif STAD. Hal ini dapat dilihat pada hasil uji statistik yang menyatakan bahwa rata-rata nilai
posttest kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif TGT
berjumlah 83,7361 dan yang menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD berjumlah 77,9861.
71
B. Keterbatasan Penelelitian
1. Metode pembelajaran kooperatif jarang digunakan dalam pembelajaran di kelas
atau di
ruang laboratorium,
sehingga selama
pelaksanaan pembelajaran terkadang siswa kurang sesuai dengan prosedur yg ada.
2. Pada saat diskusi atau kerja kelompok tidak semua kelompok tebimbing dengan baik karena ada banyak kelompok dalam satu kelas yang dibentuk.
3. Pengendalian terhadap kelas cukup sulit karena proses belajar mengajar dilakukan di ruang laboraturium komputer dan model pembelajaran
kooperatif banyak melibatkan peran aktif siswa. Akibatnya alokasi waktu menjadi lebih panjang.
4. Fasilitas dalam laboraturium kurang mendukung dalam berjalannya proses belajar mengajar. Materi pembelajaran sangat tergantung terhadap adanya
sambungan internet, apabila fasilitas dalam laboratorium kurang memadai, maka proses pembelajaran menjadi kurang maksimal.
5. Penentuan nilai keaktivan siswa dalam kelas eksperimen cukup sulit. Adapun aspek yang dinilai adalah kemampuan siswa yang diukur melalin
kuis mandiri, keterlibatan siswa dalam berdiskusi, keaktivan menulis dan mengisi lembar kerja. Hal ini disebabkan karena terdapat beberapa siswa
yang kurang berperan aktif dalam suatu kelompok.
C. Saran