Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel 3 di atas, terlihat bahwa pelanggaran terbanyak adalah pelanggaran prinsip kerja sama maksim kuantitas dengan frekuensi kemunculan
sebanyak 38 tuturan. Pelanggaran maksim kuantitas dengan tujuan tindak representatif sebanyak 18 tuturan, tindak direktif 15 tuturan, dan tindak ekspresif
4 tuturan. Dalam tayangan Galau Nite peserta tutur seringkali memberikan
informasi kontribusi secara berlebihan dari yang dibutuhkan. Berikutnya maksim yang banyak dilanggar kedua adalah maksim relevansi sebanyak 35 data. Hal itu
dikarenakan peserta tutur seringkali memberikan informasi yang melenceng dari topik yang dibicarakan, tidak relevan, dan berbicara dengan bergurau serta
berbasa-basi secara berlebihan. Pelanggaran pada tayangan Galau Nite menunjukkan bahwa antarpeserta pertuturan sudah saling paham mengenai
masalah yang dibicarakan. Pemahaman itulah yang menyebabkan pelanggaran maksim terjadi secara terus menerus.
Dalam acara Galau Nite, pelanggaran terkecil yang tajadi adalah dua maksim ganda, yaitu maksim kuantitas dan maksim kualitas; maksim kuantitas
dan maksim relevansi yang sama-sama berjumlah 1 data saja. Pelanggaran- pelanggaran tersebut dilakukan bukan berdasarkan tanpa alasan, melainkan karena
para peserta tutur ingin menyampaikan tujuan-tujuan tertentu. Tujuan pelanggaran prinsip kerja sama dengan frekuensi terbanyak adalah
tujuan tindak ekspresif kemunculannya sebanyak 64 tuturan dari pelanggaran maksim prinsip kerja sama. Hal ini menunjukkan bahwa tujuan komunikasi yang
diberikan disampaikan oleh penutur karena ingin menyatakan keadaan
psikologisnya mengenai suatu hal dari segi penutur banyak terjadi dalam acara Galau Nite. Tujuan tuturan terkecil muncul dari pelanggaran maksim ganda, yaitu
maksim kuantitas dan maksim kualitas dengan tujuan tindak representatif sebanyak 1 tuturan saja, dan pelanggaran maksim kuantitas dan maksim relevansi
dengan tujuan tindak direktif yang juga muncul 1 tuturan saja. Kemudian, pelanggaran prinsip kerja sama dengan tujuan tindak representatif frekuensi
sebanyak 43 dan tindak direktif sebanyak 35 dalam tuturan tayangan Galau Nite. Secara terperinci hasil penelitian mengenai pelanggaran prinsip kerja sama
dalam acara Galau Nite adalah pelanggaran prinsip kerja sama maksim kuantitas sebanyak 38 dengan tujuan tindak representatif sebanyak 18 tuturan dengan alasan
pelanggaran berupa memberikan penjelasan sebanyak 8 tuturan, menegaskan sebanyak 10 tuturan; tindak direktif sebanyak 15 tuturan dengan alasan
pelanggaran berupa menyindir sebanyak 3 tuturan, memberikan saran sebanyak 8 tuturan, dan mengejek sebanyak 2 tuturan; dan tindak ekspresif sebanyak 4
tuturan dengan alasan pelanggaran berupa menyombongkan diri sebanyak 1 tuturan, menunjukkan prihatin 1 tuturan, menunjukkan rasa tidak suka 2 tuturan,
memuji 2 tuturan, dan bingung sebanyak 1 tuturan. Pelanggaran maksim kualitas sebanyak 31 tuturan dengan tujuan tindak representatif sebanyak 12 tuturan
dengan alasan pelanggaran berupa menyatakan harapan sebanyak 4 tuturan, menegaskan 5 tuturan, dan memberikan penjelasan informasi 1 tuturan; tindak
direktif sebanyak 13 tuturan dengan alasan pelanggaran berupa mengejek 11 tuturan, memberikan saran 2 tuturan, dan menyindir 1 tuturan; dan tindak
ekspresif sebanyak 6 tuturan dengan alasan pelanggaran berupa berbohong 3
tuturan, menggoda 1 tuturan, menciptakan humor 1 tuturan, dan menyombongkan diri 1 tuturan. Pelanggaran maksim relevansi sebanyak 35 tuturan dengan tujuan
tindak representatif sebanyak 5 tuturan dengan alasan pelanggaran berupa memberikan penjelasan 1 tuturan dan menyatakan harapan 4 tuturam; tindak
direktif sebanyak 2 tuturan dengan alasan pelanggaran berupa menyindir 2 tuturan; dan tindak ekspresif sebanyak 28 tuturan dengan alasan pelanggaran
berupa menyombongkan diri 4 tuturan, merayu dan menggoda 9 tuturan, prihatin 1 tuturan, tidak suka 1 tuturan, dan menciptakan humor 14 tuturan. Pelanggaran
maksim carapelaksanaan 22 tuturan dengan tujuan tutur tindak representatif sebanyak 5 tuturan dengan alasan pelanggaran berupa menegaskan 3 tuturan dan
memastikan 2 tuturan; tindak direktif sebanyak 3 tuturan dengan alasan pelanggaran berupa mengkritik 3 tuturan dan memberi saran 1 tuturan; dan tindak
ekspresif sebanyak 13 tuturan dengan alasan pelanggaran berupa menciptakan humor 1 tuturan, prihatin 4 tuturan, bingung 5 tuturan, dan tidak suka 3 tuturan.
Pelanggaran maksim ganda, yaitu maksim kuantitas dan maksim kualitas hanya sebanyak 1 tuturan dengan tujuan tindak representatif dengan alasan
pelanggaran berupa memberikan informasi penjelasan. Pelanggaran maksim kuantitas dan maksim relevansi sebanyak 1 tuturan dengan tujuan tindak direktif
dengan alasan pelanggaran berupa mengkritik. Pelanggaran maksim kuantitas dan maksim cara berjumlah 4 dengan tujuan tindak representatif 3 tuturan dengan
alasan pelanggaran berupa memberikan penjelasan informasi; dan tindak ekspresif 1 tuturan dengan alasan pelanggaran berupa menciptakan humor.
Pelanggaran maksim kualitas dan maksim relevansi sebanyak 6 tuturan dengan
tujuan tindak ekspresif yaitu dengan alasan pelanggaran berupa menciptakan humor 5 tuturan, dan menyombongkan diri 1 tuturan. Kemudian pelanggaran
maksim relevansi dan maksim carapelaksanaan sebanyak 6 dengan tujuan tindak representatif sebanyak 1 tuturan dengan alasan pelanggaran berupa memberikan
penjelasan; tindak direktif 3 tuturan dengan alasan pelanggaran berupa mengejek 1 tuturan, dan memberikan saran 2 tuturan; dan tindak ekspresif sebanyak 2
tuturan dengan alasan pelanggaran berupa merayu. Jadi, total data yang telah teridentifikasi dalam tuturan acara Galau Nite adalah sebanyak 144 tuturan dalam
tiga episode tayangan Galau Nite yang ditentukan Balapan ke Hatimu BKH, Galaunya Mau Jadi Artis GJA, dan Sedekahkan Cintamu Untukku SCU.