Penelitian Yang Relevan KAJIAN TEORI

32

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam metode penelitian ini akan dipaparkan pendekatan penelitian, sumber data, subjek dan objek penelitian, metode teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis data, dan keabsahan data.

A. Desain Penelitian

Penelitian tentang pelanggaran prinsip kerja sama dalam tuturan tayangan talkshow Galau Nite di Metro TV ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan data, yaitu data yang berupa bentuk pelanggaran dan tujuan pelanggaran prinsip kerja sama. Penelitian deskriptif hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan. Mengenai penelitian deskriptif, Djajasudarma 1993: 8, mengatakan bahwa penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi, yaitu membuat gambaran, lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai data, sifat-sifat, serta hubungan fenomena yang diteliti. Lebih lanjut, Djajasudarma 1993: 15, menjelaskan bahwa pendekatan deskriptif merupakan gambaran ciri-ciri data secara akurat sesuai dengan sifat alamiah itu sendiri. Hal itu sesuai yang dengan yang diungkapkan oleh Sudaryanto 1988: 62, penelitian deskriptif dilakukan semata-mata hanya berdasarkan fakta yang ada secara empiris hidup pada penutur-penuturnya, sehingga yang dihasilkan atau yang dicatat berupa perian bahasa yang bisa dikatakan sebagai potret: paparan seperti adanya. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa data tertulis Djadjasudarma, 1993: 10. Penelitian dianggap kualitatif harus dipertimbangkan dari segi metodologi kualitatif itu sendiri. Metodologi kualitatif merupakan prosedurnyang menghasilkan data deskriptif berupa data tertulis atau lisan di masyarakat bahasa.

B. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian dalam analisis pelanggaran prinsip kerja sama adalah peristiwa tuturan yang terjadi di dalam tayangan Galau Nite. Subjek penelitian ini ditentukan setelah peneliti melakukan prasurvey dengan menonton beberapa episode tayangan talkshow Galau Nite yang terkait dengan pelanggaran prinsip kerja sama di dalamnya. Melalui pertimbangan-pertimbangan ada tidaknya pelanggaran prinsip kerja sama dan tujuan alasannya, banyaknya pelanggaran prinsip kerja sama yang terjadi, maka terpilihlah tayangan Galau Nite ini sebagai subjek penelitian. Objek penelitian ini berupa bentuk tuturan pada acara Galau Nite yang difokuskan pada jenis pelanggaran prinsip kerja sama dan alasan pelanggaran prinsip kerja sama pada tuturan tayangan Galau Nite.

C. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak, dengan menggunakan metode simak tidak berpartisipasi. Menurut Sudaryanto 1988: 3, metode simak dengan tidak berpartisipasi adalah metode simak dengan peneliti tidak ikut dalam proses pembicaraan. Metode menyimak ini dilakukan dengan berulang kali, sehingga mendapatkan data yang benar-benar akurat sesuai objek yang diteliti dan hal-hal yang menjadi permasalahan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan metode yang digunakan. Metode simak, menggunakan teknik lanjutan berupa 1 teknik catat pada kartu data dan 2 teknik transkrip data. Yang dimaksud dengan teknik catat adalah mengadakan pencatatan data yang relevan dan sesuai dengan sasaran dan tujuan penelitian. Teknik transkrip data yaitu mencatat hasil percakapan dialog acara Galau Nite ke dalam bentuk salinan tulisan. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data tentang masalah- masalah yang terdapat pada acara Galau Nite di Metro TV, maka metode pengumpulan data dilakukan dengan metode simak, yakni dengan teknik simak bebas libat cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Selain itu juga menggunakan metode cakap dengan teknik cakap tak bertemu muka. Setelah melakukan pengamatan, peneliti melakukan pencatatan dialog terkait pelanggaran prinsip kerja sama yang terjadi pada tayangan tersebut. Pencatatan ini dilakukan untuk memudahkan dalam mentranskrip data-data yang telah diperoleh. Tahap selanjutnya dalam pengumpulan data, yaitu transkrip data. Transkrip data ini dalam bentuk autografis. Setelah data ditranskrip menjadi bentuk tulisan, data tersebut diklasifikasikan sesuai dengan tujuan penelitian ini ke dalam kartu data. Data-data yang sudah tercatat dalam kartu data selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel. Adapun bentuk kartu data yang digunakan adalah sebagai berikut. Kode data: BKHD6IIDirektif Episode : Balapan Ke Hatimu Contoh tuturan: Acho : “Kalau Asep pakek deodorantnya di muka.” Asep : “Memang kenapa?” Acho : “Wangi mukanya. Hahaha...” Radit : “Enggak, kalau si Asep sukanya ngemil deodorant.” Host : “Ini efek dari ngemil deodorant bertahun-tahun ya, jadinya memuai...” menunjuk Asep Konteks: Acho mengatakan bahwa Asep memakai deodorant di muka, dan Radit serta host juga ikut-ikutan mengejek kalau Asep suka ngemil deodorant. Analisis: 1. BPM: Maksim kualitas 2. TP: Tindak direktif mengejek Indikator: Peserta tutur memberikan informasi yang mengada-ada dan tidak berdasarkan fakta. Gambar 1. Bentuk Kartu Data Keterangan: BKH : Balapan ke Hatimu D6 : Menunjukkan nomor urut kode data II : Maksim kualitas BPM : Bentuk Pelanggaran Maksim TP : Tujuan Pelanggaran Data yang telah diperoleh dengan teknik pengumpulan data di atas belum sepenuhnya teratur, untuk itu perlu diadakan pengaturan atau pengelompokan terhadap data tersebut atau disebut klasifikasi data. Pada tahap ini, data yang mempunyai ciri-ciri tertentu dikelompokkan ke dalam satu kelompok atau golongan yang dipisahkan dari kelompok atau golongan lain. Klasifikasi data ini dimaksudkan untuk mempermudah pada penganalisisan nantinya.