Desain Penelitian METODE PENELITIAN

Kode data: BKHD6IIDirektif Episode : Balapan Ke Hatimu Contoh tuturan: Acho : “Kalau Asep pakek deodorantnya di muka.” Asep : “Memang kenapa?” Acho : “Wangi mukanya. Hahaha...” Radit : “Enggak, kalau si Asep sukanya ngemil deodorant.” Host : “Ini efek dari ngemil deodorant bertahun-tahun ya, jadinya memuai...” menunjuk Asep Konteks: Acho mengatakan bahwa Asep memakai deodorant di muka, dan Radit serta host juga ikut-ikutan mengejek kalau Asep suka ngemil deodorant. Analisis: 1. BPM: Maksim kualitas 2. TP: Tindak direktif mengejek Indikator: Peserta tutur memberikan informasi yang mengada-ada dan tidak berdasarkan fakta. Gambar 1. Bentuk Kartu Data Keterangan: BKH : Balapan ke Hatimu D6 : Menunjukkan nomor urut kode data II : Maksim kualitas BPM : Bentuk Pelanggaran Maksim TP : Tujuan Pelanggaran Data yang telah diperoleh dengan teknik pengumpulan data di atas belum sepenuhnya teratur, untuk itu perlu diadakan pengaturan atau pengelompokan terhadap data tersebut atau disebut klasifikasi data. Pada tahap ini, data yang mempunyai ciri-ciri tertentu dikelompokkan ke dalam satu kelompok atau golongan yang dipisahkan dari kelompok atau golongan lain. Klasifikasi data ini dimaksudkan untuk mempermudah pada penganalisisan nantinya. Data yang telah diklasifikasikan ke dalam kartu data, kemudian di analisis sesuai kajian yang telah ditentukan. Teknik yang terakhir yaitu pengambilan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan.

D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini sang peneliti Human Instrumen berperan sangat penting, karena peneliti sebagai instrument paling utama. Data atau informasi dikumpulkan melalui instrumen pada saat proses penelitian berlangsung. Arikunto 1990: 134 menyatakan bahwa instrumen pengumpul data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Adapun alat-alat yang menbantu si peneliti agar penelitian ini berjalan dengan lancar, antara lain: 1. Alat perekam handphone kamera 2. Alat tulis pensil, pena, buku tulis 3. Alat ketik komputer Untuk mengetahui sebuah tuturan mematuhi atau melanggar maksim kerjasama dibutuhkan indikator yang menentukannya. Indikator tersebut diambil dari definisi maksim kerja sama yang diterapkan oleh Grice, yang meliputi definisi maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi, dan maksim pelaksanaan. Di bawah ini ditampilkan instrumen penelitian yang berupa indikator pelanggaran prinsip kerja sama dan tujuan pelanggaran prinsip kerja sama.