Gambar 5 . Tumbuhan kemuning yang didapat kiri: bunga, tengah: daun dan batang, kanan: buah
2.4 Kandungan yang terdapat pada tumbuhan kemuning
Efek terapeutik batang kemuning erat hubungannya dengan senyawa kimia yang terkandung di dalamnya. Trimurni dkk 2000 berhasil menunjukkan bahwa
senyawa aktif batang kemuning bersifat biokompatibel. Trimurni juga berhasil menunjukkan bahwa senyawa aktif batang kemuning dapat meredakan nyeri
interdental. Trimurni 1999 telah meneliti ekstrak kulit batang kemuning di Indonesia. dari hasil skrining fitokimia menunjukan kandungan senyawa kimia
golongan flavonoid, kumarin, saponin, triterpena atau steroida, alkaloida dan tannin.
15, 33
Flavonoid merupakan senyawa fenolik alam yang potensial sebagai antioksidan dan mempunyai bioaktivitas sebagai obat.
26
Berfungsi melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada
pembuluh darah, mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penimbunan lemak pada dinding pembuluh darah, member efek anti inflamasi antiradang,
berfungsi sebagai antioksidan, membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan.
27
Kumarin adalah senyawa fenol yang pada umumnya berasal dari tanaman tinggi dan jarang sekali ditemukan pada mikroorganisme.
28
Kumarin telah ditemukan dapat menstimulasi makrofag.
15
Saponin merupakan metabolit sekunder tanaman yang terjadi diberbagai jenis tumbuhan Hostettmann danMarston, 1995. Saponin disimpan dalam sel tanaman
sebagai prekursor tidak aktif tetapi dapat segera dikonversi menjadi antibiotik biologis aktif oleh enzim tanaman yang direspon terhadap serangan patogen, itu
dikarenakan enzim tanaman yang mengaktifkan saponin sudah ada dalam jaringan tanaman yang sehat. Peran alami saponin pada tanaman dianggap perlindungan
terhadap serangan oleh patogen dan hewan peliharaan. Molekul ini juga diproses sebagai obat-obatan, agen berbusa, pemanis, pengubah rasa dan kosmetik.
29
Tanin merupakan senyawa aktif metabolit sekunder yang diketahui mempunyai beberapa khasiat yaitu sebagai astringen, anti diare, anti bakteri dan
antioksidan. Tanin merupakan komponen zat organik yang sangat kompleks, terdiri dari senyawa fenolik yang sukar dipisahkan dan sukar mengkristal, mengendapkan
protein dari larutannya dan bersenyawa dengan protein tersebut Desmiaty et al., 2008. Tanin dibagi menjadi dua kelompok yaitu tanin terhidrolisis dan tanin
terkondensasi. Tanin memiliki peranan biologis yang kompleks mulai dari pengendap protein hingga pengkhelat logam. Tanin juga dapat berfungsi sebagai antioksidan
biologis dan sebagai antibakteri.
30
2.5 Penggunaan Bahan Herbal Untuk Mengeliminasi Bakteri Fusobacterium nucleatum