18
di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Pasal ini berarti menjamin persamaan kedudukan
antara pria, wanita di muka hukum dan di dalam segala peraturan perundangan.
34
Di samping itu didukung dengan azas kesamaan dalam Hukum Waris Nasional. Menurut
Hilman Hadikusuma azas kesamaan hak sesuai dengan perkembangan masyarakat yang modern, terutama bagi keluarga-keluarga yang telah maju dan bertempat tinggal
di kota-kota dimana alam pikirannya cendrung pada sifat-sifat yang individualistis telah mempengaruhi dan ikatan kekerabatan sudah mulai renggang.
35
2. Konsepsi
Konsepsi adalah salah satu bagian terpenting dari teori, peranan konsepsi dalam penelitian ini untuk menggabungkan teori observasi, antara abstrak dengan
kenyataan. Konsep diartikan sebagai kata yang menyatukan abstraksi yang digeneralisasikan dari hal-hal yang khusus yang disebut defenisi operasional.
36
Terlihat dengan jelas, bahwa suatu konsepsi pada hakikatnya merupakan suatu pengarah, atau pedoman yang lebih konkrit dari kerangka teoretis tinjauan pustaka,
yang sering kali masih bersifat abstrak. Namun demikian, suatu kerangka konsepsi belaka kadang-kadang dirasakan masih juga abstrak, sehingga diperlukan defenisi-
defenisi operasional yang akan menjadi pegangan konkrit didalam proses penelitian.
37
34
Bambang Sunggono, dan Aries Harianto, Bantuan Hukum dan HAM 1994, hal 88-89
35
Hilman Hadikusuma, Op.cit ,hal 3
36
Samadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998, hal 31
37
Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, Bandung: PT.Citra Aditya Bakti, 2000, hal 298
Universitas Sumatera Utara
19
Untuk dapat menjawab permasalahan dalam penelitian tesis perlu didefenisikan beberapa konsep dasar dalam rangka menyamakan persepsi agar secara operasional
dapat dibatasi ruang lingkup variabel dan dapat diperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditentukan. Konsep itu adalah sebagai berikut :
a. Masyarakat Batak Toba adalah masyarakat dengan sistem kekerabatan patrilineal
38
yang bermukim di Medan Baru. b. Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh penggunaan
Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 179KSIP1961 di dalam persamaan hak mewaris anak laki-laki dan anak perempuan dalam
Hukum Waris Adat Batak Toba secara kuantitas dan waktu yang banyak digunakan pada masyarakat Suku Batak Toba perkotaan di Kecamatan Medan
Baru, semakin
tinggi presentase
masyarakat yang
menggunakan Yurisprudensi ini maka semakin tinggi efektivitasnya.
c. Yurisprudensi Mahkamah Agung Indonesia adalah putusan Majelis Hakim Agung Indonesia yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap berisi kaidah
hukum yang diberlakukan dalam memeriksa dan memutus perkara dalam lingkup Peradilan Pidana, Perdata, Tata Usaha Negara, Agama dan Niaga
yang dikualifikasi yang dipergunakan sebagai acuan bagi para hakim untuk memutus suatu perkara yang sama sehingga menjadi sumber hukum yang
memiliki kekuatan mengikat secara relatif.
38
Togar Naingglan, Op.cit, hal 208
Universitas Sumatera Utara
20
d. Yurisprudensi Mahkamah Agung Indonesia Nomor 179KSIP1961 adalah putusan Majelis Hakim Agung Indonesia yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap berisi kaidah hukum yang diberlakukan dalam mengatur persamaan hak mewaris anak laki-laki dan anak perempuan di dalam Hukum
Waris Adat Batak. e. Waris adalah berbagai hak-hak dan kewajiban-kewajiban tentang kekayaan
seorang pada waktu ia meninggal dunia akan beralih kepada orang lain yang masih hidup.
39
f. Pewaris adalah menunjukkan orang yang meneruskan harta peninggalan ketika hidupnya kepada waris atau orang yang setelah wafat meninggalkan
harta peninggalan yang diteruskan kepada waris.
40
g. Harta Warisan adalah segala harta kekayaan yang ditinggalkan oleh orang yang meninggal dunia yang berupa semua harta kekayaan dari yang
meninggal dunia setelah dikurangi dengan semua hutangnya.
41
G. Metode Penelitian
Secara Etimologi metode diartikan sebagai jalan atau cara melakukan atau mengerjakan sesuatu, metode berasal dari bahasa yunani “Methodos” yang artinya
“jalan menuju”, bagi kepentingan ilmu pengetahuan, metode merupakan titik awal menuju proposisi-proposisi akhir dalam bidang pengetahuan tertentu.
42
39
Hilman Hadikusuma, Op.cit, hal 21
40
Ibid, hal 17
41
Ali Afandi, Hukum Waris, Hukum Keluarga, Hukum Pembuktian, Jakarta:Rineka Cipta,1997, hal 7
42
Bahder Johan Nasution, Metode Penelitian Hukum, Bandung: Mandar Maju, 2008, hal 13
Universitas Sumatera Utara
21
Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu
atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisanya, disamping itu juga diadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta hukum tersebut, untuk
kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala yang bersangkutan.
43
Pemilihan suatu metodologi yang baik untuk suatu penelitian tergantung kepada sasaran penelitian, bahan yang tersedia, kondisi yang meliputi kegiatan
penelitian, dan terutama jenis informasi yang diperlukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Sifat Penelitian dan Jenis Penelitian