60
DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 2008
pendengar berada dalam bidang pantulan loudspeaker, kemudian penyamaan sistem sangat disederhanakan.
Pertimbangkan sistem dalam ruangan yang demikian, pertama dengan mengatur sistem off seperti ditunjukkan gambar 6-11. Jika
pembicara menghasikan tingkat L pada mikropon, kemudian tingkat yang dihasilkan pada pendengar gambar 6-10.
2.7. Acuan Manual Perancangan Sound Sistem
Tingkatan pada pendengar = L-20 log Dct Ds, dimana Dct adalah jarak kritis dari pembicara. Dibuat asumsi bahwa tingkatan
yang didengar seluruhnya dari bidang pantul pembicara dan tingkatannya sama dengan berbanding kuadrat terbalik dengan Dct.
Sekarang sistem diatur on, dan penguatan ditingkatkan sampai loudspeakaer menghasilkan tingkat L pada mikropon. Pada saat yang
sama loudspeaker akan menghasilkan tingkat L pada pendengar, karena kedua mikropon an loudspeaker dalam bidang pantul.
Kurangkan tingkat pada pendengar antara sistem on dan off, diperoleh
Perbedaan = L – [L-20log DctDs]
atau Penguatan = 20 log Dct – log Ds
Akhirnya tambahkan 6 dB sebagai faktor keamanan sehingga penguatan
= 20 log Dct - log Ds - 6. Catatan :
Ada beberapa sistem yang mikroponnya ditempatkan pada zona transisi antara bidang langsung pembicara dan pantul, atau pendengar berada dalam
daerah transisi antara bidang pembicara dan pantul. Dalam kasus ini lebih diperumit dengan penyamaan kedepan tidak diterapkan, dan perancang
harus menganalisis sistem pada kondisi on dan off, lebih bagusnya lagi melalui tiga langkah contoh berikut.
2.8. Mengukur Penguatan Sound Sistem
Pengukuran penguatan sound sistem dalam suatu bidang biasanya dikerjakan melalui band frekuensi tunggal. Ini secara normal
dispesifikasi bahwa penguatan sistem akan diukur meliputi jalur beberapa oktaf berpusat pada 1 kHz. Teknik umum lain adalah
menggunakan noise pink yang kemudian diukur dengan skala. Spesifikasi tipikal untuk penguatan sound sistem sebagai berikut :
Sistem On, Menggunakan mikropon podium pada posisi normal. Speaker kecil akan ditempatkan pada posisi on di suatu tempat untuk
mensimulasikan seseorang berbicara sekitar 0,6 meter dari mikropon.
DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 2008
61
Gambar 2-11. Kondisi perhitungan penguatan untuk sistem aktif
www.jbl.com
Respon dari pengujian loudspeaker akan menghasilkan respon frekuensi datar meliputi cakupan dari 250 sampai 4 kHz.
Sistem Off, Sistem diatur pada posisi off, pengujian loudspeaker dikendalikan dengan sinyal noise pink untuk menghasilkan tingkat
suara sekitar 80 dBA pada sistem mikropon. Tingkat ini diukur dengan meter presisi pengukur tingkat suara, dengan menggunakan
skala A, mikropon untuk sound sistem segera ditempatkan di sebelahnya.
Setelah mencatat tingkat suara pada mikropon sistem dengan sound sistem off, sound sistem diatur kembali ke posisi on dan penguatan
ditingkatkan pada suatu titik dibawah osilasi berkelanjutan. Tingkat suara yang telah dikuatkan diukur dengan meter pengukur tingkat
suara yang sama, posisi pengukuran ditengah auditorium.
D dari sound sistem dihitung dengan mengurangkan SPL yang diukur pada mikropon sistem off dengan SPL yang diukur dalam
auditorium sistem on. P diukur pada titik
yang sama dalam auditorium
dan merupakan
perbedaan tingenguatan sistem
kat pada titik yang dihasilkan
oleh pengujian
loudspeaker sebelum
dan sesudah
sistem diatur pada posisi
on. Detail dari pengukuran ditunjukkan pada gambar 2-11.
2.9. Kebutuhan Umum Untuk Kejelasan Pidato